Budaya Pop

Ternyata Begini Cara Facebook Ambil Data Pengguna Meski Sudah ‘Log Out’

Ramadhan — Asumsi.co

featured image

Polemik kebocoran data Facebook masih jadi perbincangan besar dalam beberapa pekan terakhir. Kali ini sorotan mengarah pada aksi Facebook saat mengambil data para penggunanya saat mereka dalam kondisi sudah log out (keluar). Seperti apa caranya?

CEO Facebook, Mark Zuckerberg menjelaskan sejumlah hal mendasar terutama soal aksi Facebook yang mengambil data penggunanya, yang dalam kondisi sudah log out (keluar) dari akun Facebook. Pernyataan itu disampaikan Mark saat bersaksi di depan wakil rakyat Amerika Serikat (AS) beberapa waktu lalu.

Pada Senin, 16 April lalu, Facebook membeberkan bagaimana cara mereka melacak para penggunanya di internet. Bahkan yang lebih mengejutkan, perusahaan jejaring sosial itu ternyata turut memata-matai orang yang bahkan belum memiliki akun Facebook sekalipun.

“Ketika Anda mengunjungi situs web atau aplikasi yang menggunakan layanan kami, kami menerima informasi bahkan jika Anda tidak membuka Facebook atau tidak memiliki akun Facebook,” kata Product Management Director Facebook, David Baser, dalam sebuah postingan.

Baca Juga: 3 Hal yang Terjadi Saat Facebook Indonesia Disidang DPR RI

“Hal ini karena aplikasi dan situs yang Anda buka tidak mengetahui (pengunjung) mana yang menggunakan Facebook”, ujarnya.

Seperti diketahui, banyak situs web dan aplikasi yang menggunakan layanan Facebook untuk membuat konten dan iklan yang mereka tayangkan bisa lebih menarik dan relevan.

Nah, situs web dan aplikasi dengan layanan Facebook itulah yang digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang para pengunjung.

Baser kemudian membeberkan jenis-jenis layanan Facebook yang digunakan untuk mengumpukan informasi pengguna meski sudah log out atau bahkan yang belum memiliki akun.

Berikut sejumlah alat pengembang yang memungkinkan Facebook melacak para penggunanya, seperti dirangkum Asumsi dari Cnet.com, Minggu 22 April.

1. Tombol Social Plugins
Layanan social plugins ini bekerja pada tombol “Like” dan “Share” di situs web lain di luar Facebook, seperti situs belanja atau situs berita.

2. Login with Facebook
Sementara fitur login with Facebook merupakan fitur yang biasa digunakan pengguna untuk masuk ke aplikasi atau layanan online menggunakan akun Facebook yang sudah ada, sehingga tak perlu membuat atau mendaftar akun baru.

Dalam hal ini, informasi yang dikumpulkan adalah IP address (alamat perangkat di internet), jenis browser (peramban) atau tipe sistem operasi, serta alamat situs web atau aplikasi untuk mengaktifkan fitur “like” dan “share”.

Sederhananya adalah IP address akan mengizinkan Facebook mengirimkan tombol “Like” di peramban pengguna, dan membantu Facebook untuk menampilkannya di situs web atau aplikasi sesuai bahasa yang digunakan.

Baca Juga: Begini Cara Cambridge Analytica Gunakan Data Pengguna Facebook untuk Menangkan Donald Trump

Kemudian, cookies dan pendeteksi perangkat digunakan Facebook untuk menentukan apakah pengguna sedang log in, untuk mempermudah pengguna berbagi konten atau masuk ke aplikasi lain menggunakan akun Facebook

3. Facebook Analytics
Layanan yang ketiga ini digunakan untuk memberikan informasi kepada sebuah situs web atau aplikasi tentang pola pemakaiannya oleh pengguna. Data alamat IP yang dikumpulkan bisa menunjukkan di negara mana saja sebuah web atau aplikasi digunakan.

Kemudian, informasi browser dan sistem operasi memberikan data kepada para developer tentang platform apa saja yang digunakan pengguna untuk memasang dan memakai aplikasi mereka.

Cookies dan tool identifikasi lain digunakan untuk menghitung jumlah unique visitor. Tak hanya itu saja, cookies juga bisa mengidentifikasi pengguna mana yang sedang log in ke Facebook saat mengunjungi situs web atau membuka layanan tertentu.

Apabila pengguna situs web atau aplikasi ternyata sedang dalam keadaan log in ke Facebook, maka Facebook bisa turut memberikan informasi demografi seperti umur dan gender para penggunanya.

4. Iklan Facebook dan Alat Pengukuran
Layanan ini memungkinkan situs web dan aplikasi untuk menampilkan iklan dari pengiklan Facebook, untuk menjalankan iklan mereka sendiri di Facebook atau di tempat lain, dan untuk memahami keefektifan iklan mereka.

Lalu, sebelum bisa mengirim iklan ke website dan aplikasi luar ini, Facebook lebih dahulu harus mengetahui beberapa informasi mengenai pengguna yang dituju, termasuk soal lokasi serta jenis browser dan sistem operasi perangkat.

Cookies dan tool indentifikasi lain, juga digunakan untuk mengetahui apakah pengguna yang akan disodori iklan sudah memiliki akun Facebook atau belum.

Jika belum, maka Facebook bisa menyediakan tawaran kepada mereka untuk bergabung (sign up) ke jejaring sosialnya. Apabila sudah, maka si pengguna situs web dan aplikasi lain yang disasar akan menerima iklan seperti yang biasa mereka lihat di Facebook.

Hal sebaliknya juga berlaku yakni iklan dari situs atau aplikasi lain yang dikunjungi pengguna akan balik mengikutinya hingga ke dalam Facebook. Adapun Ad Measurement merupakan tool untuk mengukur efektivitas iklan di sebuah situs.

Share: Ternyata Begini Cara Facebook Ambil Data Pengguna Meski Sudah ‘Log Out’