Isu Terkini

Deja Vu Persija dan Sejumlah Fakta Menarik Usai Juara Liga 1 2018

Ramadhan — Asumsi.co

featured image

Persija Jakarta berhasil meraih meraih kemenangan 2-1 atas Mitra Kukar pada pekan ke-34 atau pekan terakhir Liga 1 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Minggu, 9 Desember 2018. Hasil itu mengantarkan Persija meraih gelar juara Liga 1 2018. Di sisi lain, kekalahan dari Persija membuat Mitra Kukar harus terdegradasi ke Liga 2 musim depan.

Pada laga yang dipenuhi The Jakmania itu, dua gol Macan Kemayoran dicetak oleh Marko Simic dari titik putih pada menit ke-17 dan 59. Satu gol Mitra Kukar dicetak oleh Aldino Herdianto di menit ke-88. Hasil itu cukup bagi tim asuhan Stefano Cugurra Teco untuk mengunci gelar juara, meski di laga lainnya, PSM Makassar yang juga berada dalam jalur persaingan juara, juga menang telak 5-1 atas PSMS Medan di Stadion Andi Matalatta.

Pada tabel klasemen akhir Liga 1 2018, Persija berhasil unggul satu angka dari PSM. Rinciannya adalah Persija berada di puncak klasemen dengan total 62 poin dari hasil 18 kali menang, delapan kali imbang, dan delapan kali kalah. Sementara PSM berada di peringkat kedua dengan catatan 61 poin dari hasil 17 kemenangan, 10 kali imbang, dan tujuh kali kalah.

Keberhasilan Persija meraih gelar juara Liga 1 2018 pun menyisakan sejumlah data dan fakta menarik. Apa saja itu? Berikut Asumsi.co merangkum sederet fakta menarik usai Macan Kemayoran memastikan gelar juara di kasta tertinggi sepakbola Indonesia.

Baca Juga: Persija, Siap Mengulang Spirit 2001?

1. Persija berhasil melepas puasa gelar selama 17 tahun setelah berhasil meraih gelar juara Liga 1 2018. Sebab terakhir kali Bambang Pamungkas meraih gelar juara liga yakni pada musim 2001 silam.

2. Menariknya, ulangan kisah pada 17 tahun silam itu seperti deja vu bagi Persija. Hal itu lantaran gelar juara Liga 1 2018 yang diraih Persija diraih dengan banyak cerita yang sama. Misalnya saja, satu-satunya pemain yang kala itu ikut membawa Persija juara di 2001 dan kini masih berkostum Persija adalah Bambang Pamungkas.

Yang lebih seru lagi, saat juara liga pada 2001 silam itu, Persija juga bersaing ketat dengan PSM di papan atas klasemen. Sebelumnya, persaingan Persija dan PSM berlangsung di era kompetisi baru penggabungan perserikatan dan galatama yang berlabel Liga Indonesia (kini bernama Liga 1) pada pertengahan 1990-an.

Kala itu, PSM tercatat berhasil meraih gelar juara pada musim 2000. Menariknya, seolah tak mau kalah, Persija akhirnya menyusul menjadi jawara di tahun 2001. Pada musim 2001 itu lah, kedua kubu terlibat rivalitas sengit dan langsung dalam perebutan gelar juara.

Momen tak terlupkan bagi Persija dan The Jakmania tersebut terjadi pada Minggu Malam, 7 Oktober 2001. Persija berhasil mengalahkan PSM Makassar di partai final Liga Indonesia 2001 yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta. Saat itu, Macan Kemayoran berhasil mengalahkan PSM dengan skor 3-2.

Baca Juga: Persija, Klub ‘Miskin’ yang Sebentar Lagi Bakal Punya Stadion Megah

Persija unggul tiga gol lebih dulu lewat aksi Imran Nahumarury (3′) dan Bambang Pamungkas (42′ dan 47′). Sementara Tim Juku Eja memangkas skor menjadi 3-2 lewat gol yang dicetak oleh Miro Baldo Bento (penalti, 65′) dan Kurniawan Dwi Julianto (80′).

3. Tau kah kalian bahwa Persija sempat menghuni posisi juru kunci atau terdampar di dasar klasemen? Situasi itu terjadi pada pekan ke-13 Liga 1 2018, di mana Persija baru menjalani sembilan laga, sementara beberapa tim lainnya sudah memainkan 13 laga, ada juga yang 12 dan 10 laga.

Media Officer Persija, Eko Romeo Yudiono pernah memposting tangkapan layar dari akun Instagram @Liga1Match yang berisi klasemen sementara Liga 1 2018 di pekan ke-13. Melalui akun Instagramnya @sejatiromeoispersija, memang tampak jelas Persija menduduki dasar klasemen.

“Apa masih ada yang ingat Persija pernah di posisi paling buncit klasemen di pekan ke-13? Nah, jika di pekan ke-33 berada di puncak klasemen, apakah itu bukan kerja keras dari semua komponen tim?” tulis Eko pada postingannya itu.

View this post on Instagram

A post shared by Eko Romeo Yudiono (@sejatiromeoispersija) on Dec 4, 2018 at 4:55pm PST

4. Sepanjang sejarah, gelar musim ini merupakan gelar liga ke-11 Persija. Sebelumnya, tim kebanggaan ibu kota tersebut berhasil menjadi yang terbaik di liga Indonesia pada 1931, 1933, 1934, 1938, 1954, 1964, 1973, 1975, 1979, dan 2001.

5. Sepanjang 2018, sang pelatih Stefano Cugurra Teco berhasil membawa Persija meraih tiga gelar juara sekaligus yakni Boost Fix Super Cup di Malaysia, Piala Presiden, dan Liga 1.

6. Gelar juara liga ini merupakan yang kedua kalinya bagi Bambang Pamungkas bersama Persija. Pemain depan berusia 38 tahun itu sudah pernah meraih gelar juara bersama Macan Kemayoran pada musim 2001.

7. Selain gelar juara, Persija juga berhasi memborong dua gelar tambahan lainnya. Kedua gelar itu adalah gelar pemain dan pelatih terbaik. Gelandang bertahan asal Nepal, Rohit Chand terpilih sebagai pemain terbaik Liga 1. Sementara Stefano Cugurra terpilih sebagai pelatih terbaik Liga 1.

Share: Deja Vu Persija dan Sejumlah Fakta Menarik Usai Juara Liga 1 2018