Budaya Pop

Persija, Siap Mengulang Spirit 2001?

Hafizh Mulia — Asumsi.co

featured image

Satu laga lagi menuju gelar juara Liga 1. Itu artinya hanya satu pertandingan lagi yang harus dimenangkan Persija untuk mengulang kesuksesan yang terakhir dirasakan tahun 2001. Bahkan, The Jak Mania – sebutan untuk pendukung Persija – sampai mengeluarkan tagar #Spirit2001 untuk memberikan semangat pada Persija.

“1931, 1933, 1934, 1938, 1954, 1964, 1973, 1975, 1979, 2001.”

One step away 2018.#Spirit2001 #WeWonIt10Times #RoadToChampions #MakeIt11th— JO//DY (@BudakAksara) December 3, 2018

Setelah tahun 2001 Persija memang tidak pernah lagi menjuarai kompetisi divisi teratas Indonesia. Persija pernah berada di posisi papan atas, pernah juga harus bergelut di papan tengah, tetapi tidak pernah lagi meraih kemenangan dalam 17 tahun terakhir. Harapan itu kini begitu besar terbuka di gelaran Liga 1 2018, dengan kondisi bahwa Persija yang sedang memuncaki klasemen dan selisih 1 poin dari PSM Makassar, memenangkan pertandingan melawan Mitra Kukar. Stefano Cugurra, pelatih Persija, mengaku bahwa meskipun menjadi pemuncak klasemen, kemenangan atas Mitra Kukar tidak akan mudah. Dikutip dari laman resmi Liga 1, Teco, panggilan akrab Stefano Cugurra mengatakan, “Menghadapi tim yang ada di zona merah, pasti butuh kerja keras karena sama-sama butuh poin. Pertandingan nanti tidak akan mudah, butuh kerja keras dan fokus.”

Mengingat Kembali Kemenangan Persija di Tahun 2001

Kalau kilas balik ke tahun 2001, Persija kala itu memenangkan gelar Liga Indonesia setelah 22 tahun absen. Era 1990-an jelas menjadi era yang kelam bagi Persija. Dengan kondisi yang begitu terpuruk, Persija mulai bangkit ketika Jakarta dipimpin mantan gubernur Sutiyoso. Sebagai Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso bukan hanya membenahi kota tapi juga Persija sebagai klub sepak bola kebanggan ibukota. Secara perlahan, Persija kembali menjadi kekuatan besar di sepak bola Indonesia.

Tahun 1997 boleh jadi adalah tahun titik balik untuk Persija. Terpilihnya Bang Yos – sapaan akrab Sutiyoso – bisa dibilang menjadi sebuah berkah tak ternilai untuk Persija. Persija mulai membangun tim yang siap untuk bersaing di papan atas sepak bola Indonesia. Di tahun 2001, meskipun tanpa nama-nama yang begitu besar, Persija berhasil memenangkan Liga Indonesia dengan kombinasi pemain asal internal Persija dengan pemain muda nasional.

Sebenarnya di tahun 2001 saat itu, tidak banyak pihak yang menyangka Persija akan memenangi liga di akhir musim. Dua nama besar di musim itu adalah PSM Makassar dan Persebaya Surabaya. Meski begitu, Sofyan Hadi, pelatih yang membawa Persija juara di tahun 2001, berhasil meramu tim yang ia miliki dengan baik. Mulai dari pemahaman yang begitu kuat terhadap karakter pemain-pemain yang dimilikinya, sampai menerapkan kerja keras dalam latihan, Sofyan telah membawa Macan Muda mengaum di kasta tertinggi sepak bola Indonesia kala itu.

Sempat terpuruk di awal musim, tim Persija 2001 mendapatkan kesempatan untuk masuk ke 8 besar Liga Indonesia. Masuk ke Grup B 8 besar Liga Indonesia, Persija harus bermain di Makassar. Meski main jauh dari kandang, Persija menjuarai grup tersebut. Menjuarai Grup B, Persija bertemu Persebaya di semifinal. Di semifinal yang dilaksanakan di Stadion Gelora Utama Senayan (sekarang Stadion Utama Gelora Bung Karno), Persija mengalahkan Persebaya di hadapan ribuan pendukungnya.

Di final, Persija bertemu dengan juara bertahan PSM Makassar, sebuah klub yang di tahun 2018 ini kembali menjadi rival Persija. Dua gol dari Bambang Pamungkas dan satu gol dari Imran Nahumarury sudah cukup membawa Persija memenangkan laga dengan skor akhir 3-2. Hari yang indah untuk para pendukung Persija, setelah 22 tahun tidak merasakan gelar juara.

Kini Sudah 17 Tahun Tidak Juara

Jika kemenangan 2001 telah membuat Persija lepas dari kutukan tidak juara selama 22 tahun, hingga kini Persija belum menang lagi. Sudah 17 tahun lamanya Persija tidak memenangkan kasta tertinggi sepak bola Indonesia. Persija memang selalu bersaing dengan klub-klub lain selama 17 tahun ini, dan bahkan di tahun 2005 menjadi runner-up setelah kalah dari Persipura. Namun begitu, Persija belum pernah lagi juara. Musim 2018 ini menjadi musim dengan kans paling besar untuk Persija kembali memenangkan kasta tertinggi sepak bola Indonesia.

Skenario Suksesnya Persija

Untuk dapat memenangkan Liga 1 2018 ini, terdapat beberapa kemungkinan yang bisa terjadi untuk Persija. Yang pertama adalah jelas, Persija harus memenangkan pertandingan melawan Mitra Kukar. Kemenangan atas Mitra Kukar membuat Persija tidak harus memikirkan hasil pertandingan melawan PSM Makassar.

Namun jika ternyata Persija mendapatkan hasil imbang, setidak-tidaknya Persija harus berharap PSM Makassar ditahan imbang oleh PSMS Medan di Makassar. Begitu pun jika Persija kalah, PSM Makassar harus setidaknya ditahan imbang oleh PSMS Medan, dengan kekalahan Persija tersebut tidak lebih dari selisih empat gol.

Skenario Gagalnya Persija

Sedangkan Persija pun masih dapat gagal memenangkan Liga 1 Indonesia jika PSM memenangkan pertandingan dan Persija menderita kekalahan atau hasil imbang melawan Mitra Kukar. Selain itu, PSM juga tetap bisa menang dengan hasil imbang asal Persija kalah lebih dari empat gol. Kekalahan PSM berarti otomatis membuat Persija juara, apapun hasil yang didapat Persija.

Share: Persija, Siap Mengulang Spirit 2001?