Ketua DPP Partai Gerindra Desmond Junaidi Mahesa mengatakan seluruh ketua DPD Gerindra di Indonesia bakalan menyampaikan aspirasi terkait Pilpres 2019 di acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas), besok, Rabu, 11 April. Acara itu rencananya digelar di kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Hambalang, Jawa Barat.
“Kalo mandat, prinsip dasarnya daerah menyampaikan aspirasi daerah mendukung Pak Prabowo jadi calon presiden,” kata Desmond di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Selasa, 10 April.
Kira-kira apakah besok Prabowo juga akan mendeklarasikan diri sebagai calon presiden untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019? Perlu kalian ketahui, nih, bahwa Partai Gerindra udah dua kali merencanakan tanggal deklarasi itu, tepatnya pada 28 Maret dan awal April lalu. Namun faktanya, sampai sekarang Prabowo masih juga belum mendeklarasikan dirinya sebagai capres.
Ternyata, Ketua DPP Partai Gerindra sendiri masih enggak tahu nih, apakah besok Prabowo beneran mau deklarasikan dirinya atau tidak. Desmond mengatakan, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) sebenarnya akan menyampaikan amanat pada Prabowo terkait Pilpres mendatang.
“Nah bagi kami juga sebenarnya harap-harap cemas. Dan pertemuan besok lebih pada desakan ketua DPD seluruh Indonesia agar menerima penyampaian aspirasi daerah yang berharap Pak Prabowo maju sebagai Presiden,” ungkap Desmond.
Prabowo hingga kini belum juga mendeklarasikan sosok capres. Sebagai partai yang setia mendampingi, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berharap Partai Gerindra segera mendeklarasikan calon presiden yang akan diusung dalam pemilihan presiden 2019 mendatang. Harapan itu disampaikan oleh Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera.
“Kami PKS sudah memutuskan, tinggal Gerindra kita tunggu sesegera mungkin untuk memutuskan. Karena, buat kami, kalau Gerindra lebih cepat, PKS berdua bisa deklarasi cepat. Ini efeknya ke 2018 ada,” ujar Mardani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta pada Senin, 9 April.
Seperti udah umum diketahui dari beberapa hasil lembaga survei, nama Prabowo masih di bawah presiden petahana Joko Widodo (Jokowi). Meskipun begitu, PKS sendiri enggak khawatir akan hasil elektabilitas tersebut.
“Tetap di bawah [Jokowi], tapi tetap nomor dua. Yang kedua, segala hal akan berubah sesudah kandidasi. Agustus sudah selesai, itu akan ada perubahan. Yang terlalu tinggi akan turun sedikit, yang terlalu bawah akan naik. Buat kami, elektabilitas bukan nomor satu, tapi probabilitas menang nomor satu, dan itu ada strategi, ada hitungannya. Pilkada DKI sudah menunjukkan,” ungkap Mardani.
Baca juga: