Isu Terkini

Caleg Muda Indonesia Bisa Belajar dari Alexandria Ocasio-Cortez

Hafizh Mulia — Asumsi.co

featured image

Alexandria Ocasio-Cortez adalah pengejewantahan nyata dari milenial yang bersungguh-sungguh dalam berpolitik. Kalau jargon ‘milenial’ sering digunakan sebagai jargon semata dalam dunia politik, Ocasio-Cortez berhasil menunjukkan kalau anak milenial itu bisa berpolitik kalau tekadnya kuat dan enggak berhenti berusaha.

Mungkin nama Alexandria Ocasio-Cortez ini masih asing di mata rakyat Indonesia. Lalu, siapa sih Ocasio-Cortez ini?

Ocasio-Cortez adalah seorang calon legislatif dari Demokrat yang begitu cerdas dan progresif. Saking progresifnya, banyak media di Amerika Serikat melabelinya dengan istilah sosialis. Hari ini (7/11/2018), ia baru saja terpilih menjadi wakil rakyat dari daerah pemilihan Queens dan Bronx, New York, Amerika Serikat.

Kenapa Ocasio-Cortez Begitu Spesial?

Oscario-Cortez tidak terlahir dari keluarga kulit putih.   Ayahnya berasal dari daerah Bronx, sebuah kota kumuh New York, dan ibunya adalah imigran dari Puerto Rico. Meskipun kedua orangtuanya bukan warga kulit putih kelas menengah yang dominan di Amerika Serikat, mereka tidak ingin Oscario-Cortez mendapatkan pendidikan yang biasa-biasa saja. Hal ini membuat Oscario-Cortez didaftarkan di sekolah yang cukup baik di daerah Yorktown, sebuah daerah yang kondisinya jauh lebih baik daripada Bronx.

Tahun 2011, Oscario-Cortez lulus dari Boston University, jurusan Ekonomi dan Hubungan Internasional. Boston University sendiri termasuk sebagai salah satu universitas terkemuka di Amerika Serikat. Demi membayar uang pinjaman yang ia pinjam dari negara untuk sekolah, Oscario-Cortez pun pulang kembali ke Bronx dan bekerja apapun yang ia rasa mampu. Ia pernah menjadi penjaga restoran, bartender, dan menjadi supir bus. Ayahnya yang meninggal tiga tahun sebelum ia lulus pun menambah bebannya supaya terus mencari uang demi menutupi uang yang ia pinjam untuk sekolah tersebut.

Pindah ke Florida di tahun 2016, nama Oscario-Cortez mulai muncul ke dunia politik karena membantu kampanye Bernie Sanders melawan Hillary Clinton. Kekalahan Sanders dari Clinton tidak membuat namanya meredup. Justru, Oscario-Cortez yang telah mendapatkan panggung terus melebarkan sayapnya di perpolitikan internal Partai Demokrat.

Sampai belakangan ini, Oscario-Cortez pun bahkan masih bekerja di restoran, sambil mempersiapkan misinya melawan Joe Crowley di dalam internal Partai Demokrat untuk memenangkan kursi Congress daerah pemilihan Queens dan Bronx di tahun 2018 ini. Misinya sendiri dalam berpolitik adalah untuk memperjuangkan kesetaraan dan kesetaraan haknya sendiri. Didukung berbagai organisasi sayap kiri, seperti Our Revolution, Democracy for Amerika, dan New York City Democratic Socialists of America, Oscario-Cortez akhirnya memiliki dana yang cukup untuk maju ke dalam nominasi internal Partai Demokrat. Berhadapan dengan Joe Crowley yang memiliki dana jauh lebih besar darinya, Oscario-Cortez berhasil memenangkan nominasi tersebut dan maju sebagai perwakilan Partai Demokrat di Pemilu sela 2018 ini menghadapi wakil dari Partai Republik. Segala usahanya pun tidak sia-sia, karena hari ini (6/11/2018 waktu setempat) Oscario-Cortez akhirnya terpilih menjadi wakil rakyat di Congress, sekaligus menjadikannya wakil rakyat perempuan termuda yang pernah terpilih ke Congress, di umur 29 tahun.

Jika ditilik kembali, kemenangan Oscario-Cortez ini benar-benar terasa spesial. Siapa sangka, seorang perempuan berumur 29 tahun yang tumbuh dan besar bukan dari keluarga kaya, dan harus memenuhi hidupnya dengan bekerja di berbagai tempat, ternyata berhasil terpilih ke Congress. Di internal Partai Demokrat, Joe Crowley merupakan seorang politisi yang namanya sudah begitu tersohor. Ia telah sepuluh kali menjadi petahana sebagai perwakilan rakyat dari Partai Demokrat di Congress.  Setelah mengalahkan Crowley, ia pun harus berhadapan dengan calon dari Partai Republik, Anthony Pappas. Yang membuatnya ini semakin spesial adalah suara kemenangannya yang begitu besar, yaitu di kisaran 78 persen!

Jika ditarik ke kondisi di Indonesia, para politisi milenial dari berbagai partai politik seharusnya bisa banyak belajar dari Oscario-Cortez. Pertama, yang perlu dipelajari adalah Oscario-Cortez merupakan contoh milenial yang enggak datang dari keluarga kaya, tetapi bisa bersinar dengan segala usahanya. Milenial di Indonesia seringkali mengeluhkan masalah kebutuhan dana, Oscario-Cortez membuktikkan kalau itu bukan masalah utama. Kedua, yang bisa banget dipelajari dari Oscario-Cortez adalah caleg muda yang idealis, tetapi tetap dalam koridor politisi praktis. Ia berjuang dalam ideologi yang ke-kiri-an, tetapi tidak melupakan bagaimana caranya memenangkan sebuah kontes elektoral. Sedangkan di Indoensia, masih banyak justru milenial di Indonesia yang mengaku milenial dan idealis, tetapi sebenarnya hanya gelendotan dengan penguasa. Yang terakhir, yang bisa banget dipelajarin dari Oscario-Cortez adalah determinasi dan persistensi. Seolah tidak peduli dengan kata orang, ia tetap bekerja sebagai pegawai di restoran, bahkan ketika ia sudah terpilih sebagai kader Partai Demokrat dan membantu Bernie Sanders dalam kampanyenya. Milenial perlu banget mencatat ini, agar tidak cepat puas dan terus berpolitik dengan sungguh-sungguh.

Share: Caleg Muda Indonesia Bisa Belajar dari Alexandria Ocasio-Cortez