Budaya Pop

Yang Lebih Penting ketimbang Minta Maaf kepada Seungri

Raka Ibrahim — Asumsi.co

featured image

Bila Anda tidak familiar dengan dunia K-Pop, tindak-tanduk para penggemarnya dapat bikin Anda garuk-garuk kepala. Sebagai contoh: luangkan waktu sejenak untuk menyambangi lubang hitam Twitter, dan cari tahu korelasi Jenny Blackpink dengan Soimah Pancawati. Dijamin, Anda akan mendapati medan perang yang sensasional, dramatis, dan membingungkan.

Namun, perilaku fanatik penggemar K-Pop tak lepas dari persoalan yang lebih besar. Pekan lalu, tagar #ApologizeToSeungri meroket di Twitter dan menjadi tren di seluruh dunia. Siapa Seungri, apa yang terjadi kepadanya, dan siapa yang dituntut untuk meminta maaf?

Secara mengejutkan, jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini menggiring kita untuk mengupas skandal yang mengguncang Korea Selatan sepanjang tahun 2019. Skandal yang melibatkan jejaring pemerkosa, pengguna narkoba, prostitusi illegal, hingga tudingan keterlibatan aparat.

Cerita dimulai pada 28 Januari 2019, di sebuah klub malam eksklusif bernama Burning Sun di distrik mewah Gangnam, Seoul. Di tengah keriuhan pesta, seorang pengunjung bernama Kim Sang-Kyo digiring keluar ruangan secara paksa oleh sekuriti. Kim mengaku melihat seorang perempuan tengah mengalami pelecehan seksual. Ketika ia mencoba membela perempuan itu, sekuriti justru berbalik menghajarnya. Polisi dipanggil ke lokasi, dan alih-alih menahan sekuriti yang bandel, justru Kim yang diciduk.

Di sinilah persoalan mulai runyam. Kim heran melihat polisi menahannya hanya berdasarkan aduan para sekuriti. Ia mulai curiga bahwa pengelola klub Burning Sun main gila dengan kepolisian lokal di distrik Gangnam. Dan jika sebuah klub malam kongkalikong dengan polisi, apa yang mereka sembunyikan?

Kim pun memulai petisi daring yang ditujukan kepada Rumah Biru–semacam Istana Presiden versi Korea–untuk menginvestigasi hubungan antara Burning Sun dengan kepolisian Gangnam. Menurut hukum di Korsel, Presiden wajib menanggapi petisi publik yang menuai lebih dari 200,000 tanda tangan. Adapun petisi Kim ditandatangani oleh 250,000 orang.

Apa hubungannya dengan Seungri? Lagi pula, siapa, sih, dia?

Lee Seung-Hyun, atau dikenal dengan nama Seungri, adalah mantan anggota boyband Big Bang. Sejak terbentuk pada 2006, Big Bang meniti karier menjadi salah satu grup K-Pop tersukses sepanjang masa. Mereka mengubah wajah industri musik Korsel, merajai panggung, dan album-albumnya terjual jutaan kopi. Jangan salah sangka: Seungri bukan sekadar selebritas. Ia adalah megabintang.

Seungri dipandang sebagai seorang yang tumbuh miskin tapi berhasil merintis jalan menuju kesuksesan. Ia kerap menjadi DJ sekaligus bintang utama pesta-pesta megah di klub elit Korsel, dan kehidupannya yang mewah membuatnya dibanding-bandingkan dengan Jay Gatsby dari novel The Great Gatsby. Sosok yang flamboyan, gila pesta, dan kharismatik. Seolah mengamini perbandingan tersebut, album solo perdana Seungri yang rilis pada 2018 berjudul The Great Seungri.

Seungri adalah wajah dari klub Burning Sun. Orang berdatangan ke sana karena pesta-pesta yang diadakannya, dan untuk bersinggungan dengan sang superstar. Ia tercatat sebagai direktur publisitas di klub tersebut, dan bahkan penelusuran media Korsel menemukan indikasi bahwa ia terlibat dalam pendirian klub tersebut serta menanamkan 225 juta won untuknya. Keterikatan Seungri dengan Burning Sun amat kentara, dan ketika klub tersebut dirundung perkara, mau tidak mau nama Seungri terseret.

Pada 26 Februari 2019, media lokal SBS funE merilis berita yang menggemparkan. Terdapat group chat KakaoTalk di mana Seungri dituduh berencana menyuap calon investor dengan pekerja seks. Grup tersebut kabarnya juga berisi penyanyi Choi Jong-Hoon dari grup FTISLAND, rekan bisnis Seungri, Yoo In-Suk, dan seorang pekerja Burning Sun yang menerima titah mencurigakan tersebut dari Seungri.

Anehnya, group chat tersebut tidak diketahui oleh polisi. Seorang sumber anonim memberikan informasi tersebut secara langsung kepada SMS funE, karena Seungri dan Burning Sun dituduh punya kedekatan tak wajar dengan kepolisian. Curiga dengan fakta ini, Kepolisian Metropolitan Seoul membuka investigasi lebih jauh tentang apa yang sesungguhnya terjadi di Burning Sun.

Skandal semakin runyam. Penelusuran SBS funE mendapati bahwa Seungri juga terlibat dalam group chat terpisah dengan artis lain seperti Choi dan Jung Joon-young dari grup Drug Restaurant. Anggota grup tersebut dituding saling berbagi video hubungan seks mereka dengan berbagai perempuan, yang diperkosa dan direkam tanpa sepengetahuan mereka. Menurut laporan sensasional tersebut, Jung dkk kerap bercanda soal kebiasaan mereka membius dan memperkosa perempuan.

Penelusuran polisi pun semakin dialamatkan kepada Burning Sun, yang telah tutup hanya berselang tiga pekan setelah insiden pemukulan Kim Sang-Kyo dibuka ke publik. Burning Sun diduga kuat menjadi sentra prostitusi illegal, memfasilitasi pemakaian narkoba dan obat-obatan terlarang, dan berkolusi dengan kepolisian lokal untuk menutup-nutupi praktik celaka tersebut.

Seungri tidak dianggap mengorganisir semua kegiatan illegal tersebut. Namun, selain dituding memesankan pekerja seks sebagai bentuk gratifikasi kepada calon investor, ia dianggap sengaja “tutup mata” terhadap praktik-praktik illegal yang terjadi di sana. Sudah jatuh tertimpa tangga, tak lama kemudian Seungri pun diselidiki polisi atas dugaan penggelapan dana Burning Sun.

Aparat pun tak kenal lelah menginvestigasi group chat mesum yang kabarnya beranggotakan Seungri. Sekali waktu, Seungri diselidiki polisi atas tuduhan berlapis mendistribusikan video dalam grup tersebut, penggelapan dana, dan mengemplang pajak. Ia dipanggil untuk interogasi di kantor polisi paling tidak dua kali, dan pada Maret 2019 ia mengumumkan pensiun dari dunia hiburan.

Terpisah, Jung Joon-young dan Choi Jong-hoon akhirnya mengakui bahwa mereka memang telah melakukan kekerasan seksual, merekam tindakan tersebut tanpa sepengetahuan korban, dan menyebarluaskan video tersebut dalam group chat yang beranggotakan Seungri. Kini, keduanya telah dipenjara akibat perbuatannya.

Penyelidikan polisi terhadap kegiatan illegal di Burning Sun masih berlangsung hingga kini. Meskipun Seungri sejauh ini belum ditahan atau ditemukan bersalah atas tindakan kriminal apapun, skandal tersebut telah merusak nama baiknya. Kepada media, Seungri berulangkali menegaskan bahwa ia tidak tahu menahu tentang kegiatan-kegiatan illegal yang berlangsung di Burning Sun. Mengenai keanggotaannya di grup mesum tersebut bersama Jung dan Choi, ia mengaku bahwa ia sudah meminta Jung “berhenti membagikan video tersebut di chat room.” Seungri mengaku bahwa kesalahan terbesarnya adalah “bertindak kelewat kekanak-kanakkan”.

Semua ini membawa kita pada persoalan #ApologizeToSeungri. Pekan lalu, media lokal KBS menyebarluaskan isi dari grup celaka tersebut, dan chatting lengkap Jung Joon-young kepada teman-temannya tentang kebiasaannya memperkosa dan merekam tindakannya. Nama Seungri rupanya jarang disebut dalam transkrip percakapan tersebut. Sang megabintang memang tercatat beberapa kali menerima video perbuatan tercela tersebut, tetapi ia tak ikut dalam senda gurau kawan-kawannya. Suatu ketika, ia bahkan memarahi seorang anggota grup lain karena membagikan video tersebut ke grup.

Bagi jutaan fans Seungri, hal ini menjadi bukti bahwa idolanya tak se-”kotor” yang dituduhkan media. Suasana kian memanas ketika artikel lawas dari SBS funE jadi buah bibir di kalangan fans Seungri: dalam naskah tersebut, SBS mengakui bahwa mereka sengaja meng-edit gambar percakapan mesum antara Jung Joon-young dengan Yong Jun-Hyung, eks anggota grup HIGHLIGHT yang juga tersandung kasus ini. Percakapan tersebut terjadi dalam bentuk chatting langsung, tetapi di-edit oleh SBS sehingga seolah-olah percakapan tersebut terjadi di group chat.

Detail ini dijadikan dalih oleh para fans untuk kian meragukan kredibilitas media yang dianggap ramai-ramai menghajar Seungri. Maka, sebuah tagar pun lahir: media Korea Selatan harus meminta maaf kepada Seungri atas tuduhan mereka yang tak berdasar.

Tagar ini tentu mengundang pro-kontra. Meski Seungri tidak pernah menjadi peserta aktif grup celaka tersebut, bukan berarti ia lantas terbebas dari tuduhan-tuduhan lain yang dilayangkan kepadanya. Skandal Burning Sun lebih dari sekadar persoalan chatting kurang ajar sekumpulan musisi mabuk kuasa–tapi soal kolusi, prostitusi illegal, pengedaran narkoba, dan penggelapan uang. Bahkan belum lama ini, Seungri dilarang keluar Korsel akibat dituduh turut serta dalam judi illegal di luar negeri. Sekalipun Jung Joon-young sudah dibui, masalah Seungri belum selesai.

Ada persoalan lain yang bikin skandal tersebut kian genting dibicarakan. Pada 24 November 2019, penyanyi Goo Hara ditemukan meninggal dunia di rumahnya di Seoul. Goo Hara adalah eks-anggota girl group populer Kara, dan kematiannya mengguncang industri musik Korsel. Tahun lalu, Goo menuntut mantan pasangannya atas tuduhan merekam hubungan seks mereka tanpa sepengetahuan Goo, dan ancaman untuk menyebarkan video tersebut.

Kasus Goo adalah satu lagi contoh peristiwa molka–istilah untuk penggunaan kamera tersembunyi untuk merekam perempuan tanpa sepengetahuan mereka. Molka telah menjadi penyakit tersendiri di Korsel. Pada awal 2019, dua orang ditangkap karena telah “memata-matai” 1,600 orang melalui sekumpulan kamera tersembunyi di kamar-kamar hotel. Ketika kasus Goo Hara disorot publik, 275,000 orang menandatangani petisi menuntut pemerintah memberi hukuman lebih tegas untuk pelaku molka.

Maka, ketika Seungri dituding terlibat dalam group chat yang menyebarkan video-video molka, ingatan publik lantas kembali pada kasus Goo Hara. Skandal Burning Sun pun menarik perhatian Goo Hara. Kang Kyun-yoon, jurnalis SBS funE yang pertama kali menginvestigasi keberadaan grup tersebut, baru-baru ini membeberkan bahwa Goo Hara pernah menghubunginya secara pribadi untuk memberikan dukungan. “Saya juga pernah jadi korban,” ucap Goo kepada Kang. “Jadi saya ingin membantu, entah bagaimana caranya.”

Ramainya tagar #ApologizeToSeungri dapat dipandang sebagai bukti sahih bahwa para fanatik K-Pop punya suara yang lantang. Namun, selama penelusuran polisi belum tuntas dan skandal Burning Sun masih menyisakan luka, apakah permintaan maaf kepada Seungri begitu genting untuk dilakukan? Barangkali, jauh sebelum kata maaf dapat kita haturkan kepada siapapun, keadilan mesti ditegakkan dulu untuk Goo Hara-Goo Hara lainnya yang tersiksa akibat skandal mengejutkan ini.

Share: Yang Lebih Penting ketimbang Minta Maaf kepada Seungri