Isu Terkini

Toni Syarifudin, Atlet Perintis BMX Indonesia di Olimpiade Menuju Asian Games 2018

Ramadhan — Asumsi.co

featured image

Dunia olahraga sepeda BMX sudah digeluti Toni Syarifudin sejak usianya menginjak 13 tahun. Setelah 14 tahun berlalu, kini Toni sudah semakin matang dan siap mengibarkan bendera Merah Putih di panggung Asian Games 2018.

Nama Toni mungkin masih asing di telinga masyarakat Indonesia. Atlet BMX andalan Merah Putih itu kalah populer jika dibandingkan atlet-atlet beken tanah air lainnya seperti Kevin Sanjaya, Eko Yuli Irawan, sampai Egy Maulana Vikri.

Namun, Toni diam-diam sudah melangkah jauh membawa nama Indonesia di sejumlah kejuaraan BMX internasional. Sosok berusia 27 tahun tersebut jadi salah satu atlet BMX terbaik yang dimiliki Indonesia saat ini.

Awal Kecintaan dengan BMX

Toni memang bukanlah sosok baru di dunia BMX Indonesia. Perkenalannya dengan olahraga BMX sudah terjadi saat dirinya masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama sekitar tahun 2002 silam.

Kecintaan dengan BMX membuat Toni terus mengasah kemampuannya hingga ia memberanikan diri untuk ikut serta di kompetisi lokal, meski dalam kategori dewasa. Toni akhirnya berkesempatan mewakili Jateng di ajang PON XVII Kalimantan Timur  pada 2008 dan langsung meraih medali emas.

Prestasi Toni terus meningkat setelah ia mampu meraih gelar juara pertama di Thailand pada 2008. Raihan tersebut membuat Toni mengukir prestasi pertamanya di kancah internasional.

Atlet BMX andalan Indoensia, Toni Syarifudin saat berlatih. Foto: Antara.

Toni pun terus melebarkan sayapnya, dengan mengikuti sejumlah kejuaraan BMX di dalam dan luar negeri. Lalu, Toni sukses mengibarkan bendera Merah Putih dengan menjuarai Thailand National Series 2011.

Sayangnya, Toni hanya meraih medali perak di ajang SEA Games 2011. Meski demikian, prestasi Toni tetap mendapatkan perhatian dari  Persatuan Sepeda Internasional (UCI).

Guna mengembangkan bakat Toni, UCI memberikan beasiswa di Swiss selama empat tahun terhitung sejak 2010 sampai 2013. Lewat beasiswa tersebut, permainan Toni semakin meningkat karena mendapat lawan tanding dan fasilitas terbaik di Eropa.

Di Swiss itu pula, Toni terus mengasah tekniknya dan mengikuti berbagai seri kejuaraan di Eropa.

Atlet BMX Indonesia Pertama Tembus Olimpiade

Pelan-pelan Toni pun mulai dikenal publik tanah air, terutama saat Komite Olimpiade Indonesia (KOI) mengonfirmasi keberhasilannya menembus Olimpiade Rio 2016 di Brasil dua tahun lalu.

Toni pun menjadi pebalap sepeda BMX pertama asal Indonesia yang bisa mencicipi ajang multievent terbesar dunia yang diselenggarakan setiap empat tahun sekali tersebut. Pencapaian itu tentu membuat Toni dan Indonesia sangat bangga.

Kesuksesan Toni tampil di Olimpiade pun menorehkan sejarah baru bagi Indonesia. Pasalnya, sepanjang sejarah Olimpiade, Indonesia belum pernah mengirimkan atlet dari cabor sepeda di nomor manapun.

Sebenarnya saat itu, Indonesia sendiri tak mendapatkan tiket ke Olimpiade pada cabor BMX. Namun, nasib mujur berpihak kepada Indonesia setelah Brasil yang lolos kualifikasi, mendapat kuota sebagai tuan rumah.

Aksi atlet BMX Indonesia, Toni Syarifudin saat tampil di ajang Olimpiade Rio 2016 di Brasil. Foto: Reuters.

Tiket yang direbut Brasil pada babak kualifikasi akhirnya diberikan kepada Indonesia, negara dengan ranking tertinggi Federasi Balap Sepeda Dunia (UCI). Lalu, tiket itu diberikan kepada Toni, pebalap BMX Indonesia yang rankingnya paling tinggi.

Toni lolos ke Olimpiade Rio 2016 setelah mencapai limit poin dari sejumlah kejuaraan yang diikutinya. Sebab, salah satu syarat untuk lolos ke Olimpiade adalah dengan mengumpulkan poin yang dihitung dari 30 Mei 2014 hingga 31 Mei 2016.

Dalam rentang waktu itu, Toni mengikuti berbagai kejuaraan seperti Kejuaraan Asia 2015, Kejuaraan Banyuwangi Internasional BMX 2016, Kejuaraan BMX kategori C1 di Thailand dan Jepang serta Kejuaraan Dunia 2016 di Kolombia.

Sayangnya, langkah Toni di Olimpiade Rio 2016 harus terhenti di perempat final. Ia mengalami cedera setelah terjatuh saat berlomba pada babak perempatfinal balap sepeda BMX.

Kini, Toni pun menatap ajang Asian Games 2018 dan tentu harapan meraih medali emas ada di pundaknya. Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) pun baru-baru ini menetapkan dua pebalap dalam skuat inti Timnas balap sepeda BMX putra di Asian Games 2018 pada diri Toni dan I Gusti Bagus Saputra.

Sekadar informasi, Indonesia sendiri memiliki tiga pebalap BMX potensial yang diyakini mampu bersaing di Asian Games 2018. Mereka adalah Toni, Bagus, dan Rio Akbar. Namun, hanya ada dua tempat untuk masing-masing negara peserta.

Untuk mendapatkan dua pebalap BMX terbaik itu, PB ISSI pun menggelar seleksi pada 5 Juni dan 21 Juni. Dalam seleksi tersebut, Bagus selalu jadi yang terbaik, sementara Toni dan Rio menyusul di urutan kedua dan ketiga.

Share: Toni Syarifudin, Atlet Perintis BMX Indonesia di Olimpiade Menuju Asian Games 2018