Isu Terkini

Tol Trans Jawa Jokowi: Pengerjaan Dikebut Tapi Ruas Jalannya Cepat Rusak

Winda Chairunisyah Suryani — Asumsi.co

featured image

Tol Trans Jawa adalah jaringan jalan bebas hambatan yang menghubungkan kota-kota di pulau Jawa. Tol ini menghubungkan dua kota terbesar di Indonesia, Jakarta dan Surabaya dengan panjang -/+ 1.000 kilometer. Pembangunan tol Trans Jawa sendiri sudah dimulai sejak lama, tepatnya sejak Indonesia dipimpin Presiden Soeharto.

Berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, tol-tol Trans Jawa yang diresmikan di antaranya Jakarta-Tangerang sepanjang 33 km pada November 1984, Surabaya-Gempol (49 km) Juli 1986, dan Jakarta-Cikampek (83 km) pada September 1988.

Baca Juga: Fakta di Balik Klaim Sandiaga Uno soal Tol Cipali Bebas Utang

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menceritakan bahwa pada 1978 hingga 2004 ada sekitar 242 km jalan tol Trans Jawa yang telah dibangun, sedangkan kurun waktu 2005 hingga 2014 ada 75 km tol Trans Jawa yang baru rampung. Di kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Trans Jakarta barulah benar-benar selesai pengerjaannya.

Sebab sepanjang 2015 hingga 2018, tol-tol pelengkap Trans Jawa terus diselesaikan. Peresmian empat ruas jalan tol pada 20 Desember 2018 oleh Presiden Jokowi pun menjadi penanda rampungnya penyambung jalan tol Trans Jawa dari Jakarta hingga Surabaya. “Penyelesaian pembangunan ini melengkapi ruas-ruas jalan tol yang telah dioperasikan pada masa sebelumnya,” kata Basuki dalam pidatonya di peresmian 4 ruas tol Trans Jawa di Jombang, Jawa Timur, Kamis, 20 Desember 2018 lalu.

Tarif Diberikan Diskon Hingga Dua Bulan Pertama

Selama dua bulan pertama diresmikan, pengguna jalan akan diberikan diskon hingga 15 persen. Klasterisasi pengoperasian didasarkan pada wilayah operasi. General Manager Jasa Marga Cabang Surabaya Gempol, Bagus Cahya AB menjelaskan, diskon tarif diberikan kepada pengguna jalan dengan jarak terjauh pada satu klaster di Klaster II-IV, yang meliputi Surabaya-Gempol segmen Porong-Gempol, Gempol-Pandaan dan Gempol-Pasuruan.

Baca Juga: Tol Salatiga-Kartasura, Baru Dibuka Sudah Ambrol

“Diskon 15 persen diberikan karena kami memprioritaskan konektivitas yang tercipta antar satu daerah dengan daerah lainnya,” jelas Bagus dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 19 Januari 2019 kemarin. Bagus juga menambahkan, diskon tarif khusus juga diberikan bagi pengguna jalan yang melakukan pembayaran menggunakan uang elektronik dengan jumlah saldo cukup. Diskon ini akan berlangsung hingga dua bulan ke depan, di mana sebelumnya tarif tol Trans Jawa pernah gratis.

Kini ruas jalan tol yang telah dikenakan tarif antara lain Pemalang-Batang, Batang-Semarang, Semarang-Solo, Ngawi-Kertosono-Kediri, Gempol-Pasuruan, dan Surabaya-Gempol.

Sebulan Diresmikan, Jalan Tol Sudah Ada yang Rusak

Di balik kebanggaan Jokowi terhadapnya rampungnya tol Trans Jawa, ternyata ditemui beberapa kasus kerusakan tol. Bahkan, beberapa ruas tol justru rusak tidak lama setelah diresmikan presiden.

Salah satu kerusakan tol terjadi di ruas jalan Tol Pemalang-Batang KM 321 menuju Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Tol yang baru diresmikan 20 Desember 2018 kemarin itu mengalami kerusakan berupa keretakan pada jalan. Bahkan pondasi penahan ruas tol kanan-kirinya juga mengalami longsor.

Retaknya jalan tol ini sendiri terjadi pada 16 Januari lalu. Sedangkan tol tersebut baru diresmikan Jokowi pada Desember 2018 lalu. Terhitung belum ada sebulan umurnya tol ini telah mengalami kerusakan.

Baca Juga: Tol Jakarta-Surabaya: Untung atau Buntung?

PT Pemalang Batang Toll Road (PBTR), anak usaha PT Waskita Toll Road menyatakan kerusakan yang terjadi itu akibat curah hujan yang tinggi. Jalan tol di kemiringan/kelandaian (slope) itu membuat air meluap hingga menggerus jalan.

Bukan hanya Tol Pemalang Batang saja, kerusakan juga pernah terjadi di ruas tol Salatiga-Kartasura, Jawa Tengah. Talut atau lereng disamping ruas tol tersebut ambles. Kerusakan talut terjadi pada 24 Desember 2018, atau 4 hari setelah diresmikan.

PT Jasa Marga Solo Ngawi (JSN), anak usaha PT Jasa Marga (Persero) menerangkan bahwa Lereng tersebut ambrol karena tergerus air hujan. Sepanjang 20 meter lereng di samping tol itu ambles. Sama seperti tol Pemalang-Batang, ruas tol ini pun mengalami kerusakan tidak lama setelah diresmikan Jokowi. Tepatnya, empat hari setelah tol tersebut diresmikan pada Desember lalu.

Kerusakan-kerusakan yang terjadi itu tentunya menjadi catatan buruk bagi pemerintahan Jokowi. Dengan cita-citanya yang menginginkan Trans Jawa bisa rampung sebelum Pilpres, membuat pekerjaan tidak maksimal dan badan jalan tidak kokoh.

Share: Tol Trans Jawa Jokowi: Pengerjaan Dikebut Tapi Ruas Jalannya Cepat Rusak