General

Sudirman Said Tak Mau Jateng Dijuluki “Kandang Banteng”, Begini Reaksi Ganjar Pranowo

Ramadhan — Asumsi.co

featured image

Tensi panas mulai terasa nih guys jelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah (Jateng) 2018. Gimana gak panas, karena ternyata, pernyataan Sudirman Said yang bilang kalo dirinya gak nyaman dengan sebutan Jateng sebagai kandang banteng menuai reaksi. Gak tanggung-tanggung, yang ngerespon mas Ganjar Pranowo langsung lho.

Ya, Ganjar yang juga merupakan calon gubernur Jateng seperti Sudirman Said, akhirnya buka suara terkait pernyataan rivalnya itu. Seperti apa sih respon Mas Ganjar setelah denger omongan Sudirman Said soal kandang banteng itu?

Seperti kita tahu bahwa selama ini Jateng emang udah identik dengan julukan ‘kandang banteng’ karena basis kekuatan politik dan massa pendukung partai yang sangat besar. Yap, hubungan Jateng dengan partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu emang mesra banget. Gak percaya? Coba kita lihat komposisi kepala daerah dari PDI-P yang tersebar di Jateng.

Dari sisi kursi di DPRD Jawa Tengah, PDIP memiliki total 31 kursi. Dengan jumlah tersebut, PDIP dinobatkan sebagai partai dengan kursi terbanyak di Provinsi Jateng. Lalu, dari 35 kabupaten/kota, PDIP memiliki 17 orang kepala daerah baik bupati maupun wali kota yang tersebar dari Kota Semarang, Kabupaten Boyolali, Kota Solo, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Brebes, Kabupaten Pati, hingga Kabupaten Jepara. Wow!

Sayangnya, fakta dan julukan kandang banteng yang melekat dengan Jateng tersebut justru membuat Sudirman Said gerah. Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral tersebut tak nyaman jika Jateng disebut kandang banteng.

“Saya tidak nyaman Jawa Tengah disebut kandang Banteng. Jawa Tengah harus dikembalikan pada martabatnya, yakni sebagai tempatnya manusia seutuhnya,” kata Sudirman Said seperti dilansir Merdeka.com, Minggu (28/01) lalu.

Sumber foto: krjogja.com

Sudirman punya alasan sendiri kenapa ia tak nyaman dengan julukan kandang banteng tersebut. Menurut Sudirman, meskipun lawannya kuat karena diusung partai yang mendominasi, tetapi angka kemiskinan di Jateng pada akhir 2017 mencapai 13,58 persen atau ada 4,577 juta penduduk miskin.

“Sebanyak 15 kabupaten masuk zona merah, artinya 20 persen penduduk di 15 kabupaten tersebut hanya mampu menghidupi dirinya dengan biaya di bawah Rp 10.000 per hari,” beber pria kelahiran Brebes, Jawa Tengah pada 16 April 1963 tersebut.

Tak tinggal diam, Ganjar Pranowo pun merespon pernyataan Sudirman tersebut. Ganjar mengungkapkan tidak masalah jika rival politiknya itu mengatakan tidak nyaman dengan sebutan Jateng sebagai kandang banteng.

“Tidak masalah bagi saya kalau tidak nyaman. Kan nanti rakyat yang membuktikan waktu pemilihan. Masih senang sama banteng atau tidak,” kata Ganjar Pranowo seperti dikutip dari Tempo.com, Rabu (31/01).

Ganjar pun menegaskan bahwa dirinya tak tinggal diam jika ada pihak yang berencana mengganti julukan ‘kandang banteng’ tersebut. Ia bersama kader PDI-P yang lainnya siap mempertahankan Jateng sebagai ‘kandang banteng’. “Kita semua sudah siap, dan kader PDIP harus siap,” tegas Ganjar Pranowo.

“Jateng memang sejak dulu jadi markasnya PDIP, kalau ada yang mau mengganti, apa ‘bantengnya’ pada diam? Tentu tetap bergerak mempertahankan markasnya. Sekarang saja yang bukan banteng sudah bergerak demi mempertahankan banteng, apalagi yang banteng asli, pasti sekuat tenaga berjuang,” tandasnya.

Maka dari itu, Ganjar sendiri optimistis bahwa dirinya mampu mempertahankan Jateng sebagai kandang banteng di Pilgub Jateng 2018 ini. Semua elemen partai, menurut Ganjar, sudah siap melakukan yang terbaik.

“Tim sukses di bawah komando Ketua DPD PDIP Jateng Bapak Bambang Wuryanto, semua lapisan sukarelawan dan partai koalisi siap bergerak,” terang Ganjar.

Seperti diketahui, Ganjar Pranowo maju sebagai calon gubernur di Pilgub Jateng 2018 berpasangan dengan Taj Yasin Maimoen. Keduanya diusung oleh beberapa partai seperti PDIP, Nasdem, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Demokrat.

Sementara Sudirman Said berpasangan dengan Ida Fauziyah. Keduanya maju sebagai cagub dan cawagub Jateng dengan diusung Partai Gerindra, PKS, PAN, dan PKB.

Share: Sudirman Said Tak Mau Jateng Dijuluki “Kandang Banteng”, Begini Reaksi Ganjar Pranowo