General

Selain Politik Nasi Goreng, Ini Hal yang Dibicarakan Megawati-Prabowo

Ramadhan — Asumsi.co

featured image

Pertemuan dua tokoh besar politik Indonesia, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, memunculkan berbagai spekulasi. Ada yang menyebut itu pertemuan biasa, rekonsiliasi, politik “nasi goreng”, hingga perencanaan susunan kabinet.

Apapun itu, pertama-tama pertemuan Megawati dan Prabowo itu tentu harus diapresiasi dan dipandang positif. Apalagi keduanya merupakan tokoh berpengaruh di ranah politik tanah air. Lebih-lebih keduanya sudah paham bagaimana caranya berkawan dan berlawanan dalam politik.

Megawati dan Prabowo pernah berpasangan sebagai calon presiden dan wakil presiden di pentas Pemilihan Presiden (Pilpres) 2009 silam. Meski tak terpilih, keduanya tetap berjuang di jalan politik dengan cara masing-masing. Megawati mengusung suksesornya Joko Widodo sebagai capres sebanyak dua kali (2014 dan 2019), sementara Prabowo maju sebagai capres dua kali pula, menjadi penantang terkuat Jokowi.

Pertemuan Megawati dan Prabowo disebut-sebut sebagai salah satu bagian temu kangen sekaligus silaturahmi di antara keduanya. Lantaran pertemuan itu terjadi siang hari, Prabowo disuguhi makan siang dengan camilan bakwan sebagai menu pembuka dan suguhan utama nasi goreng.

Lewat pertemuan itu, Prabowo menyebut kalau dirinya dan Megawati memiliki komitmen dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), meski ada pandangan politik yang berbeda saat Pilpres 2019 lalu.

“Kita kadang-kadang beda dalam beberapa sikap politik yang tidak prinsip menurut saya, karena yang utama kami sama-sama patriot dan komit pada NKRI harga mati,” kata Prabowo usai bertemu dengan Megawati selama dua jam.

Baca Juga: Anies Baswedan Dinilai Surya Paloh, Prabowo Makan Nasi Goreng Megawati

Prabowo mengatakan bahwa kalau ada perbedaan pandangan dan sikap dalam berpolitik, hal itu tentu sudah biasa. Namun, di ujung selalu ingin melanjutkan dan mempererat tali kekeluargaan yang rukun dan baik, sehingga dapat membantu mengatasi persoalan bangsa.

Prabowo mengaku dirinya dan Megawati sudah berteman sejak lama, bahkan dirinya merasa bagian dari keluarga. “Begitu kami disambut dengan rasa kekeluargaan dan persahabatan lama, saya merasa dapat penghormatan dan perlakuan yang baik,” ujarnya.

Dalam kunjungannya ke kediaman Megawati, Prabowo didampingi oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edy Prabowo dan Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani. Sementara Megawati didampingi oleh kedua anaknya, yakni Puan Maharani dan Prananda Prabowo. Tampak juga Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Politikus PDIP Pramono Anung serta Kepala BIN Budi Gunawan.

Sebelumnya, Megawati mengatakan pertemuannya dengan Prabowo merupakan bagian dari ‘politik nasi goreng’. Ia pun mengajak Prabowo rukun kembali demi masa depan bangsa.

Kini, Megawati berharap jika ada perbedaan pendapat di antara keduanya, tetap bisa bersatu untuk kepentingan bersama. “Saya bilang, ‘Mas. sebenarnya beda pendapat itu biasa. Kenapa harus diteruskan? Mari rukun kembali, jadi persahabatan kita mendapat ujung demi kepentingan bangsa dan negara’,” ucapnya.

Share: Selain Politik Nasi Goreng, Ini Hal yang Dibicarakan Megawati-Prabowo