General

Sederet Petinggi Partai Politik yang Pernah Bertemu Presiden Jokowi di Istana

Ramadhan — Asumsi.co

featured image

Pertemuan antara petinggi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dengan Presiden RI, Joko Widodo pada Kamis 1 Maret lalu di Istana Negara, berbuntut panjang. Pasalnya, partainya ‘Bro dan Sis’ itu dilaporkan ke Ombudsman karena dianggap melanggar administrasi.

Dalam kasus ini, Ketua DPP Gerindra Bidang Advokasi dan Hukum, Habiburokhman mempersoalkan pertemuan PSI dengan Presiden Jokowi karena diduga membahas pemenangan Pilpres 2019. Laporan itu sendiri akan diwakili oleh Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) yang dibina oleh Habiburokhman.

“ACTA akan melaporkan kasus dugaan pertemuan membahas pemenangan Pilpres di Istana ke Ombudsman Republik Indonesia yang kami duga dapat dikategorikan sebagai maladministrasi,” kata Habiburokhman seperti dinukil dari CNN Indonesia, Minggu 4 Maret.

Habiburokhman rencananya akan melaporkan pertemuan PSI dan Jokowi ke Ombudsman hari ini, Senin 5 Maret sekitar pukul 14.00 WIB. Pada kesempatan itu, ia juga akan menyertakan barang bukti berupa pemberitaan dua media massa terkait pertemuan itu.

Habiburokhman menganggap pertemuan PSI dengan Jokowi di Istana melanggar pasal 1 angka 3 UU Nomor 37 Tahun 2008 tentang Ombudsman RI, yang menjabarkan bahwa maladministrasi secara garis besar adalah perilaku melawan hukum, melampaui wewenang, menggunakan wewenang untuk tujuan lain, yang dilakukan oleh Penyelenggara Negara yang menimbulkan kerugian materiil dan/atau immateriil bagi masyarakat.

Nah guys, terlepas dari isi dan agenda pembicaraan, sebenarnya jauh-jauh hari sejumlah petinggi partai politik sudah pernah bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Negara. Siapa saja dan partai politik apa aja ya yang udah sowan ke Presiden Jokowi di 2018 ini?

Presiden PKS Temui Presiden Jokowi

Presiden PKS, Sohibul Iman pernah bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka pada Senin 21 Desember 2015 lalu. Menurut Sohibul, pertemuan tersebut merupakan bagian dari silaturahim ke berbagai elemen politik yang merupakan program pengurus PKS periode 2015-2020.

“Ini bagian dari upaya DPP PKS membangun suasana kondusif dalam politik dan kenegaraan,” ujar Sohibul Iman usai menggelar pertemuan tertutup dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka, seperti dikutip dari Liputan 6, Senin 21 Desember 2015.

Sohibul pun menegaskan bahwa jika parpol punya hubungan yang baik dengan berbagai elemen politik bangsa, maka banyak hal terkait kepentingan rakyat yang bisa diselesaikan dengan baik dengan mengutamakan kepentingan rakyat.

Prabowo Berjumpa Jokowi

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto juga pernah menemui Presiden Jokowi di Istana Merdeka, pada Kamis 16 November 2016 lalu. Prabowo mengatakan, kunjungan ke Istana itu merupakan kunjungan balasan karena sebelumnya Jokowi bertemu Prabowo di Hambalang, Bogor, pada 31 Oktober 2016.

“Saya datang ke sini sebagai kunjungan balasan,” kata Prabowo Subianto singkat saat itu.

Dalam pertemuan itu, Jokowi dan Prabowo melanjutkan apa yang sempat dibicarakan di kediaman Prabowo terkait kepentingan bangsa dan negara.

Ada sejumlah poin yang dibicarakan pada pertemuan tersebut, salah satunya adalah keduanya bersepakat untuk tetap menjaga perdamaian di NKRI. Jokowi dan Prabowo juga mengatakan bahwa keduanya memiliki hubungan baik meski pada Pilpres 2014 lalu sempat jadi rival.

“Meski kita rival dulu saat Pilpres, sekarang kita tetap bersahabat,” ujarnya.

SBY Mendadak Temui Jokowi

Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendadak menemui Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat 27 Oktober 2017 lalu. Pertemuan ini berlangsung mendadak dan tak ada di jadwal resmi Jokowi.

Pertemuan tersebut berlangsung selama satu jam di Istana Merdeka. Poin yang dibahas salah satunya adalah terkait Undang-Undang tentang Organisasi Massa (UU Ormas) yang baru saja disahkan.

“Memang ada topik yang dibicarakan salah satunya adalah tentang Perppu Ormas yang baru saja disahkan DPR menjadi UU Ormas,” kata Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi Saptopribowo, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat 27 Oktober 2017.

Sebelumnya, SBY selaku Ketua Umum Partai Demokrat memamg sempat mengancam akan mengeluarkan petisi politik jika pemerintah tidak merevisi Undang-Undang tentang Organisasi Masyarakat. Hal itu ditegaskan oleh SBY melalui video yang diunggahnya ke akun YouTube Demokrat TV.

SBY menuturkan, pemerintah sudah berjanji untuk merevisi UU Ormas setelah Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor Tahun 2 Tahun 2017 disahkan pada paripurna DPR beberapa waktu.

Zulkifli Hasan Temui Jokowi

Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan menggelar pertemuan dengan Presiden Jokowi di Istana Bogor, Senin 19 Februari lalu. Pada pertemuan itu, Zulkifli mengaku membahas sejumlah topik bersama Presiden Jokowi, termasuk soal Pemilihan Presiden 2019, seperti pemberitaan CNN Indonesia.

“Tentu namanya ketum partai kan bertemu presiden ya ngomong juga soal Pilpres, Pemilu. Nah yang paling penting tahun politik harus aman, kira-kira gitu,” kata Zulkifli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 20 Februari.

Meski begitu, Zulkifli menuturkan pembicaraan dengan Presiden Jokowi lebih banyak membahas terkait aspirasi publik yang diterima saat menjalankan tugas sebagai Ketua MPR RI.

“Saya sebagai ketua MPR. Nah teman-teman kan mengikuti di MPR ini banyak tamu yang datang dari berbagai kalangan. Ada agamawan, politisi, ekonomi, mahasiswa. Semua datang tentu ada aspirasi yang penting perlu disampaikan pada MPR, DPR juga pada pemerintah,” tegasnya.

Pertemuan PSI dan Jokowi

Pertemuan Jokowi dan petinggi PSI terjadi pada pada Kamis 1 Maret lalu, pada pukul 15.00 WIB di Istana Merdeka. Saat itu, para pengurus PSI yang datang ke Istana adalah Ketua Umum Grace Natalie, Sekjen Raja Juli Antoni, dan Ketua DPP Tsamara Amany.

Pertemuan itu sendiri berlangsung tertutup selama sekitar 90 menit. PSI juga mengakui bahwa pertemuan tersebut membicarakan pemilihan legislatif hingga pemilihan presiden 2019. Salah satunya adalah strategi pemenangan Jokowi melalui media sosial.

Perindo Bertemu Jokowi

Hari ini, 5 Maret, Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Hary Tanoesoedibjo bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka. Hary Tanoe menyatakan kedatangannya ke Istana Merdeka adalah untuk meminta Presiden Jokowi hadir dan membuka Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) pada 21-22 Maret 2018.

“Kami meminta Pak Jokowi hadir membuka acara tersebut dan Pak Presiden bersedia hadir membuka acara tersebut,” kata Hary Tanoe usai diterima Presiden di Istana Merdeka Jakarta, sebagaimana dilansir dari Tirto.id, Senin 5 Maret.

Para petinggi Perindo lainnya yang datang ke Istana Merdeka adalah Sekjen Ahmad Rofiq, Wasekjen M Sofian, Ketua DPP Yamin Tawari, Ketua DPP Bidang Hukum dan HAM Christhoporus Taufik, dan Wasekjen Doni Ferdiansyah, serta Ketua DPP Bidang Organisasi Syafril Nasution.

Tak hanya itu saja, Hary Tanoe juga mengaku mendapatkan arahan dan saran dari Presiden Jokowi untuk menghadapi Pemilu 2019. “Jadi Beliau memberikan arahan. Saran-saran kepada kami sebagai partai baru peserta pemilu,” kata Hary Tanoe dikutip dari Kompas.com.

Meski begitu, Hary Tanoe menegaskan bahwa arahan yang diberikan Presiden Jokowi itu tak ada yang berkaitan dengan strategi pemenangan. “Beliau memberikan arahan supaya nanti dalam pelaksanaan pemilu, jurdil, jujur dan adil, tidak ada money politic. Semua yang baik tentu disampaikan oleh Beliau, untuk supaya kami ketahui,” ucap Hary Tanoe.

Share: Sederet Petinggi Partai Politik yang Pernah Bertemu Presiden Jokowi di Istana