General

Sandiaga Ingin Dorong Pariwisata Halal dan Ma’ruf dengan Fintech Syariah

Winda Chairunisyah Suryani — Asumsi.co

featured image

Sebagai calon wakil presiden (cawapres), Sandiaga Uno tentunya memili beragam janji selama masa kampanyenya. Namun, ada beberapa program yang nantinya akan diprioritaskan oleh cawapres nomor urut 02 ini. Salah satunya, ia akan mengutamakan industri halal di masa kepemimpinannya dengan menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi halal dunia.

Hal itu ia kerap ia dengungkan di berbagai kesempatan saat melakukan kunjungan. Misalnya saat menggelar safari politik di Banyuwangi, Jawa Timur. Ia yang berkunjung ke Pondok Pesantren Miftahul Ulum Bengkak Wongsorejo menganjurkan agar para santri mampu menjadi motor penggerak industri halal di Indonesia, seperti membangun tempat wisata yang sesuai dengan basis agama yang diyakini.

“Kita ingin santri tidak hanya kuat ilmu agamanya tetapi juga ilmu kewirausahaannya. Untuk mewujudkan hal itu, kita akan bekerja sama dengan pesantren-pesantren untuk menyisipkan pola pikir enterpreneurship di kalangan santri,” kata Sandi pada Kamis, 21 Februari 2019.

Sandi optimis, jika nanti para santri yang memiliki ilmu agama yang kuat, akan menambah semangat industri pariwisata halal di Indonesia. Potensi tersebut, lanjut Sandi, mampu menjadi hal yang luar biasa jika terus dikembangkan secara maksimal.

“Potensi ekonomi seperti industri halal dan pariwisata halal yang digerakkan oleh santri bakal memiliki potensi luar biasa. Potensi tersebut bisa dikembangkan secara maksimal oleh para santri,” ujar Sandi.

Baca Juga: Fintech Syariah, Sebuah Terobosan Baru Bidang Keuangan

Dalam kesempatan yang berbeda, cita-cita untuk menjadikan Tanah Air sebagai pusat ekonomi halal di dunia juga sempat digaungkan Sandi saat melakukan dialog bersama para pendukungnya. Sandi bahkan menargetkan bahwa rencananya itu bisa terealisasi dalam waktu lima sampai 10 tahun ke depan. Sebab baginya, industri halal merupakan salah satu pendobrak zona nyaman Indonesia.

“Target Indonesia, (Prabowo-Sandiaga) menang, dalam lima tahun harus masuk lima besar ekonomi halal dunia. Dan 10 tahun menjadi pusatnya ekonomi halal dunia. Lebih cepat lebih baik,” kata Sandiaga dalam dialog bertajuk ‘Inisiatif Indonesia Menang, Pusat Ekonomi Halal Dunia’ di hutan kota Sangga Buana, Jl Karang Tengah Raya, Jakarta Selatan, Jumat, 1 Februari 2019 lalu.

Dia pun menargetkan Global Islamic Economy Indicator Indonesia naik dari peringkat ke-10 menjadi peringkat ke-5. Perlu diketahui, bahwa saat ini RI masih berada di urutan ke 10 sedangkan negara tetangga sudah menjadi yang pertama. Maka, Sandi berjanji, di bawah kepemimpinannya nanti, ia bersama pasangannya Prabowo Subianto bisa mengalahkan Malaysia.

“Di tahun berikutnya kita akan kalahkan Malaysia. Harus bisa, Sanggup? Mau? Ready,” ujar Sandiaga meyakinkan pendukungnya.

Ma’ruf Amin Tak Mau Kalah Soal Program Ekonomi Halal

Senada dengan Sandiaga, cawapres nomor urut 01 Ma’ruf Amin juga tak mau kalah menargetkan program per-halal-an di Indonesia. Bahkan menurutnya, ia lebih dulu mengurusi sistem halal yang ada di Indonesia. Memang, Ma’ruf Amin sendiri masih menjabat sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), sebagai lembaga yang menaungi ulama Islam di Indonesia.

“Ada yang bilang nanti kalau ‘Saya katanya akan menjadikan (Indonesia pusat ekonomi) halal dunia’. Saya bilang: telat ente. Saya bersama MUI (Majelis Ulama Indonesia) sudah 24 tahun ngurusin halal,” kata Ma’ruf saat menyampaikan pidato dalam kegiatan Hari Lahir Nahdlatul Ulama yang menggelar istigasah dan doa bersama untuk bangsa di Gelanggang Remaja Senen, Jakarta, Sabtu, 2 Februari lalu.

Ma’ruf kemudian mengklaim standar halal Indonesia sudah diakui dunia. Dia juga menyebut pihaknya telah memperjuangkan regulasi halal sehingga saat ini sudah ada Undang-undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal di dalam negeri. “Bahkan jaminan produk halal itu sudah ditetapkan sesuai UU, itu sudah ada. Tidak lagi sukarela, tapi mandatory atau wajib membuat sertifikat halal,” katanya.

Namun begitu, Ma’ruf tak menampik punya program tersendiri yang berbasis agama Islam. Ia akan mengembangkan ekonomi syariah dengan mendorong lembaga keuangan digital atau fintech syariah. Program itu, kata Ma’ruf memang cocok sebab penduduk Indonesia mayoritas beragama Islam.

“Kalau saya terpilih, saya akan dorong secara keseluruhan perkembangan ekonomi syariah. Supaya lebih berkembang untuk mendukung penguatan ekonomi syariah kita. Arahnya menuju kesejahteraan,” tuturnya di Gedung BEI, Jakarta, Rabu, 13 Februari 2019 kemarin.

Untuk fintech sendiri, Ma’ruf akan mempermudah akses para pengusaha dengan mendorong infrastruktur. Dengan begitu, masyarakat akan lebih mudah dalam membuka peluang usaha ekonomi berbasis syariah yang mereka miliki. “Jadi bagaimana umat diberdayakan agar punya akses. Jadi bottom up economic development. Bangun ekonomi bawah, ekonomi umat,” ungkapnya.

Share: Sandiaga Ingin Dorong Pariwisata Halal dan Ma’ruf dengan Fintech Syariah