General

Sandiaga Dikerubungi Pendukung Jokowi dan Perolehan Suara PDIP di Bali

Winda Chairunisyah Suryani — Asumsi.co

featured image

Usaha untuk mendulang suara tak cukup dilakukan di satu tempat saja. Begitulah sekiranya yang dilakukan calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno. Ia tetap bertekad melakukan kampanye di Bali. Meski di sana Sandi justru dikerubungi oleh pendukung calon presiden (capres) nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi).

Kejadian itu ketika ia baru sampai di Desa Tuwed, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Bali pada Selasa 12 Maret 2019 kemarin. Ada puluhan pedukung Jokowi-Maruf Amin yang sengaja berkumpul dan membentangkan spanduk dukungan untuk Jokowi ketika Sandi baru sampai di sana. Namun, Sandiaga sendiri tak mempermasalahkan hal tersebut. Baginya, meski berbeda pilihan semua pihak harus tetap merawat kebersamaan.

“Kita tamu di sini. Saya datang ke sini tidak ujug-ujug datang. Ada tokoh masyarakat. Ada sebagian masyarakat yang ikut menyambut. Tentu itu kita hargai. Mereka (yang menolak) adalah saudara-saudara kita juga,” ujar Sandi.

“Kita harus terus tersenyum karena senyum itu adalah ibadah. Senyum menyejukkan hati kita. Saya ingin pilpres ini jangan kita gontok-gontokan, terpecah belah. Justru mari kedepankan politik santun yang sejuk,” tandasnya.

PDIP yang Kerap Berhasil Dulang Suara di Pulau Dewata

Perlu diketahui, berdasarkan rekapitulasi tingkat provinsi hasil Pemilu Legislatif 9 April 2014 lalu, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) berhasil memperoleh suara terbanyak di Bali. PDI-P berada jauh di atas parpol peserta pemilu lainnya, yakni mencapai 872.885 suara, disusul posisi kedua diraih Golkar (329.620 suara), Demokrat (311.246), dan Gerindra (219.521).

Berdasarkan perolehan suara untuk DPR, hanya tiga parpol yang bisa tembus di atas 100 ribu suara. Sedangkan delapan parpol peserta pemilu lainnya memperoleh suara bervariasi dan tidak sampai menembus angka 100 ribu, seperti Nasdem (60.969), PKB (39.281) PKS (37.090), PAN (23.628), PPP (15.047), Hanura (77.247), PBB (3.731) dan PKPI (33.985).

Tak hanya pada Pileg, di tahun yang sama, Jokowi dan Jusuf Kalla yang didukung oleh partai PDIP juga meraih suara terbanyak di Bali. Jokow-Kalla meraih 71,42 persen suara sah di Provinsi Bali atau sebanyak 1.535.110 suara berdasarkan hasil Pemilu Presiden 9 Juli 2014. Hal itu sesuai dengan hasil rekapitulasi perolehan hasil Pilpres 2014 di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali, di Denpasar.

“Secara umum proses rekapitulasi hari ini berjalan lancar dan kami harapkan selanjutnya proses rekapitulasi di tingkat nasional hingga 22 Juli juga berjalan lancar,” kata Ketua KPU Provinsi Bali Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi di sela-sela pleno rekapitulasi tersebut.

Berdasarkan hasil tersebut, Jokowi-Kalla jauh mengungguli perolehan suara pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang hanya mendapatkan 614.241 suara (28,58 persen). Dari hasil rekapitulasi, pasangan Jokowi-JK unggul di sembilan kabupaten/kota yang ada di Bali. Adapun perolehan suara Jokowi-JK untuk masing-masing kabupaten/kota yakni di Kota Denpasar (241.620 suara), Kabupaten Badung (189.217), Tabanan (210.896), Jembrana (104.801), Bangli (102.528), Karangasem (159.864), Klungkung (70.831) dan Kabupaten Gianyar (223.125 suara).

“Dengan demikian, jumlah suara sah untuk kedua pasangan calon itu di Bali sebanyak 2.149.351 suara dan ada 17.870 suara tidak sah,” ujar Raka Sandi.

Tak cukup sampai di situ, yang terbaru adalah saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018 kemarin. Pasangan calon gubernur nomor urut 01 Wayan Koster-Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace) yang diusulkan PDIP juga dapat perolehan suara terbanyak. Mereka memenangi Pilgub Bali 2018 dengan perolehan 1.213.075 suara (57,68 persen) mengalahkan pasangan nomor urut 2 Mantra-Kerta.

Dari sembilan kabupaten/kota di Bali, pasangan Koster-Ace unggul di enam kabupaten yakni di Kabupaten Badung (210.175 suara), Tabanan (199.384), Jembrana (81.783), Buleleng (220.923), Bangli (96.327), dan Gianyar (186.076 suara). Pasangan ini kalah hanya di tiga kabupaten/kota yakni di Denpasar (87.863), Karangasem (90.891) dan di Klungkung dengan 39.653 suara.

Melihat tiga kali kontestasi politik tersebut, nampak jelas bahwa PDIP punya keburuntungan yang cukup besar di Bali. Tak heran saat Sandiaga berusaha mengambil alih suara di sana, sebagian pendukung Jokowi garis keras justru menghadangnya. Namun tentunya hal itu bukanlah menjadi penghalang untuk Sandiaga yang berusaha memecah dukungan di Pulau Dewata.

Share: Sandiaga Dikerubungi Pendukung Jokowi dan Perolehan Suara PDIP di Bali