Isu Terkini

Penyebab Ajakan ‘Kosongkan GBK’ Jelang Laga Timnas vs Timor Leste

Ramadhan — Asumsi.co

featured image

Timnas Indonesia akan kembali melanjutkan perjuangannya di pentas Piala AFF 2018 dengan menghadapi Timor Leste pada laga kedua Grup B di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Selasa, 13 November 2018 malam. Sayangnya, belum juga laga dimulai, sudah muncul ajakan untuk mengosongkan Stadion GBK. Bahkan, ajakan itu sudah ramai di media sosial.

Suporter Indonesia menyuarakan tagar #KosongkanGBK di Twitter dan berdasarkan pantauan Asumsi.co hingga pukul 15.00 WIB sore ini, tagar tersebut mulai masuk ke trending topic. Situasi ini jelas bertolak belakang seperti biasanya, di mana suporter selalu antusias setiap kali Timnas bermain, apalagi di kandang sendiri. Lalu apa penyebabnya?

salah satu ciri dari sifat nasionalis yaitu kepentingan negara diatas kepentingan pribadi, tagar #KosongkanGBK sy rasa bentuk dari kepedulian suporter terhadap prestasi dan kinerja federasi – kepentingan bersama – yg seakan jalan ditempat bahkan tertinggal dari tetangga— Muhammad Ihsan (@kamuistova) November 13, 2018

Kalo lawan Timor Leste masih blm memuaskan, kayanya PSSI perlu dikasih shock therapy dengan #KosongkanGBK https://t.co/V7DnIaE2eK— SERIE A LAWAS (@SerieA_Lawas) November 12, 2018

Tentu ada sejumlah faktor yang akhirnya membuat suporter Indonesia yang dikenal fanatik dan loyal ini gerah hingga akhirnya menggaungkan tagar #KosongkanGBK. Kekecewaan muncul sejak Timnas harus takluk 0-1 dari Singapura di laga perdana Piala AFF 2018. Apalagi, permainan tim asuhan Bima Sakti dinilai jelek dan tak berkembang, terutama sepeninggal Luis Milla yang kontraknya tak diperpanjang.

Situasi pun semakin tak kondusif saat suporter kembali menjadikan Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi sebagai sasaran kritik. Isu utama yang jadi sasaran empuk suporter untuk menyentil Edy adalah masih seputaran rangkap jabatan yang tak seharusnya terjadi, baik sebagai Ketum PSSI, Gubernur Sumatera Utara, dan Dewan Pembina PSMS Medan.

Apalagi warganet di media sosial juga tengah diramaikan dengan video aksi Edy Rahmayadi tengah menendang bola. Video itu mendapat tanggapan lucu dari banyak warganet lantaran Edy terlihat tak mau susah-susah dalam membagi bola kepada peserta Open Turnamen Sepakbola Askab PSSI Nias Barat Tahun 2018. bahkan dari atas panggung dengan baju adat lengkap, Edy menendang bola satu per satu ke arah lapangan.

Pak Edy Keren. Ketua PSSI ya harus bisa main bola. Minimal passing dengan benar. Mantap pak. Kalau AFF nggak juara mundur nggak pak?

Video from IG @netizenssoccer – Ini baru ketua PSSI kita, bagi bagikan bola pakai skill pic.twitter.com/y2rz7niopg— Suporter Indonesia (@infosuporter) November 12, 2018

Sehingga kekesalan itu pun akhirnya terakumulasi sampai munculnya tagar #KosongkanGBK. Lantas, seperti apa situasi terkini jelang laga Timnas vs Timor Leste? Mari kita lihat dari sisi jumlah tiket yang terjual dan beberapa faktor lainnya berikut ini.

Hanya 8000 Tiket Laku Terjual

Ternyata, tiket laga Timnas Indonesia vs Timor Leste di Stadion GBK baru laku terjual sebanyak 8.000 lembar hingga Senin, 12 November 2018 kemarin siang. Ini tentu disayangkan, apalagi laga kedua tim akan berlangsung hari ini. Ada sejumlah faktor yang membuat tiket baru laku dalam jumlah yang tak terlalu besar.

Terkait situasi tersebut, Deputi Sekjen PSSI Bidang Pengembangan Bisnis Marshal Masita mengatakan bahwa rendahnya animo penonton disebabkan kekalahan Timnas dari Singapura pada laga perdana, di Stadion Nasional Singapura, Jumat, 9 November 2018. “Apalagi pertandingannya hari biasa (weekdays). Jadi baru laku 8.000,” kata Marshal dikutip dari Kompas, Selasa, 13 November 2018.

Marshal pun mengakui bahwa jumlah tiket yang baru laku sebanyak 8.000 itu masih jauh dari alokasi yang tersedia. Apalagi, pada laga tersebut, panitia pertandingan sendiri sudah menyiapkan tiket yang bahkan mencapai 65.000 lembar. Maka dari itu, strategi lain pun mulai dipikirkan termasuk menjual tiket secara offline.

Ya, Marshal mengatakan untuk memancing animo masyarakat agar mau menonton Timnas langsung ke stadion, maka tiket akan dijual secara offline di Blok S, yang sudah dimulai sejak Selasa pagi tadi. Sekadar informasi, penjualan tiket secara offline akan dibuka sepanjang hari dan baru ditutup saat kick off pukul 19.00. “Jadi buat yang mau beli offline bisa, beli online juga bisa,” ujarnya.

Bertolak Belakang dengan Animo Penonton Timnas U-19

Situasi bertolak belakang pun tampak terlihat dengan jelas jika harus membandingkan animo penonton Timnas Senior dengan Timnas U-19 beberapa waktu lalu. Seperti diketahui, saat Timnas U-19 tampil di Piala Asia 2018 lalu, penonton begitu antusias untuk menyaksikan langsung ke Stadion GBK.

Misalnya saja, ada lebih dari 60 ribu orang menyaksikan pertandingan perempat final Piala AFC 2018 antara Timnas U-19 saat melawan Jepang di Stadion GBK, Minggu, 28 Oktober 2018 lalu. Bahkan, laga tersebut berhasil mencetak rekor dalam hal jumlah penonton.

Pada laga melawan Jepang beberapa waktu lalu itu, data AFC menyebutkan dengan rinci bahwa ada sebanyak 60.154 orang menjadi saksi dalam laga tersebut. Jumlah itu mencetak rekor penonton terbanyak sepanjang sejarah Piala AFC U-19. Tentu catatan tersebut jadi sejarah luar biasa bagi Indonesia.

“Sebanyak 60.154 orang menghadiri pertandingan antara Jepang melawan Indonesia. Sebuah pemandangan spektakuler untuk sebuah kompetisi usia muda,” bunyi keterangan AFC di akun media sosial mereka, Selasa, 30 Oktober 2018.

Sebelumnya, rekor penonton terbanyak tercatat pada pertandingan fase grup A antara Timnas Indonesia U-19 melawa Qatar pada 21 Oktober 2018 lalu. Pada pertandingan tersebut, ada 38.217 penonton yang menyaksikan pertandingan di stadion.

Sayangnya, meski animo dan jumlah penonton Indonesia membludak, Timnas Indonesia U-19 yang dilatih Indra Sjafri gagal meraih kemenangan dan harus tersingkir setelah kalah 0-2 dari Jepang. Hasil tersebut sekaligus mengubur mimpi Timnas Indonesia U-19 untuk tampil di Piala Dunia U-20 pada 2020 mendatang.

Menarik kita tunggu apakah benar Stadion GBK akan terlihat tak penuh, kursinya masih banyak yang kosong, dan tak semeriah pada laga-laga sebelumnya. Jika memang banyak kursi yang kosong, maka kekecewaan suporter memang sulit dibendung. Situasi tampaknya juga akan berlanjut dan berubah panas, andai saja Timnas memperoleh hasil yang tak diharapkan saat menghadapi Timor Leste nanti.

Share: Penyebab Ajakan ‘Kosongkan GBK’ Jelang Laga Timnas vs Timor Leste