General

Pemerintahan Tutup, Masyarakat AS Putar Otak untuk Terus Jalani Hidup

Hafizh Mulia — Asumsi.co

featured image

Hingga Senin, 14 Januari 2019, Pemerintah Amerika Serikat masih tutup. Tutupnya pemerintahan kali ini menjadi yang terlama untuk masyarakat Amerika Serikat. Donald Trump masih bersikukuh untuk menutup pemerintahan karena belum adanya titik temu antara eksekutif dan legislatif terkait pendanaan tembok yang diminta oleh Trump senilai US$5,7 miliar. Hal ini membuat banyak pihak kebingungan, mengingat tutupnya pemerintah telah mengakibatkan banyak sektor publik tidak mendapatkan pendanaan. Apa saja yang berubah selama empat minggu tutupnya Pemerintah Amerika Serikat ini?

Mencegah Kebangkrutan dengan Berbagai Cara

Selama ini, garage sale kan identik sebagai salah satu cara untuk menggalang dana amal. Ternyata, cara ini juga dilakukan oleh para pekerja sektor publik di Amerika Serikat yang sedang tidak mendapatkan bayaran akibat tutupnya pemerintahan. Berdasarkan salah satu artikel The Washington Post, Penjaga Pantai Amerika Serikat yang sedang tidak mendapatkan bayaran rela menjual berbagai barang yang mereka miliki demi mencegah kebangkrutan. Mereka tidak dibayar karena Departemen Keamanan Negara (Department of Homeland Security) yang menaungi mereka tidak mendapatkan pendanaan selama pemerintah tutup. Terakhir kali mereka menerima gaji di tanggal 22 Desember 2018, tepat di hari ketika Trump menutup pemerintahan. Tercatat, ada 41.000 penjaga pantai Amerika Serikat yang terdampak hal ini.

Baca Juga: Donald Trump Minta Dana untuk Tembok Perbatasan, Rakyat Terancam

Selain melakukan garage sale, para pekerja ini juga melakukan cara-cara lain. Beberapa di antaranya memilih untuk menjadi babysitter. Selain itu, ada juga yang bekerja menjadi dog-walker, menemani anjing milik seseorang berkeliling komplek. Berbagai macam hal ini dilakukan demi mendapatkan pundi-pundi dolar yang menipis akibat tutupnya pemerintahan.

Taman-taman Nasional Terancam Kebersihannya, Para Relawan Bekerja Keras

Setelah lebih dari 20 hari, tutupnya pemerintahan telah membuat taman-taman nasional di Amerika Serikat semakin kotor. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya dana untuk membayar petugas kebersihan. Dilansir dari The Denver Channel, Yayasan Taman-Taman Nasional (The National Parks Foundation) Amerika Serikat membuka penggalangan dana untuk menjaga kebersihan taman nasional selama masa tutupnya pemerintahan. Selain dari dana yang digalang secara sukarela, Yayasan Taman-Taman Nasional ini juga membuka kesempatan untuk para relawan yang ingin membantu menjaga kebersihan taman.

Para Petani Amerika Serikat Mulai Khawatir

Sektor agrikultur yang masih penting di Amerika Serikat ternyata juga terdampak tutupnya pemerintahan. Kantor-kantor Departemen Agrikultur Amerika Serikat yang tutup telah membuat dana pinjaman petani terhambat. Selain itu, dilansir dari Michigan Radio, laporan stok hasil pertanian yang menjadi informasi penting bagi para petani pun terhambat karena kantor-kantor tersebut tidak ada yang buka.

Presiden Asosiasi Agrobisnis Michigan, Jim Byrum, mengungkapkan kalau sebenarnya dampak dari tutupnya pemerintahan masih tidak begitu besar. Meski begitu, Jim mengungkapkan semakin lama pemerintah ditutup, dampak yang diakibatkannya akan semakin besar. Belum lagi ketidakjelasan nasib perjanjian NAFTA. Hal ini semakin membuat petani khawatir. Berikut pernyataannya:

So today, the impact right now on farmers, because of that situation with NAFTA or NAFTA II, isn’t very profound – but in the next weeks, if we don’t have some certainty, it could become pretty interesting. It could become a problem”.

(Hari ini, dampak yang diakibatkan oleh situasi NAFTA atau NAFTA II tidak begitu besar – namun beberapa minggu ke depan, jika tidak ada kepastian, kondisinya akan semakin menarik. Hal ini dapat menjadi permasalahan).”

Share: Pemerintahan Tutup, Masyarakat AS Putar Otak untuk Terus Jalani Hidup