Isu Terkini

Musim Hujan Sudah Tiba, Banjir Kembali Hantui Jakarta

Hafizh Mulia — Asumsi.co

featured image

Untuk sebagian orang, kehadiran musim hujan di Jakarta tentu adalah sebuah berkah. Berkah tersebut bisa bermacam-macam. Berkah karena akhirnya musim panas yang kering dan menusuk hingga ke tulang akhirnya tergantikan dengan hawa sejuk sepanjang hari. Berkah karena bepergian dengan ojek online tidak perlu lagi takut dengan sinar matahari. Bisa juga, sesederhana berkah karena akhirnya tidak perlu repot-repot menyiram tanaman depan rumah yang kalau musim panas harus disiram pagi dan sore, biar tidak mati.

Lain orang bisa jadi beda pendapatnya. Untuk sebagian orang lain di Jakarta, musim hujan justru menjadi malapetaka. Malapetaka karena hujan dapat membuat jalanan lebih macet dari biasanya. Malapetaka karena pulang menggunakan angkutan umum akan lebih sulit dan becek. Malapetaka karena banjir yang akan menggenangi rumahnya.

Untuk yang terakhir ini ternyata sudah terjadi. Jakarta banjir lagi. Minggu (11/11/2018) kemarin, hujan mengguyur Jakarta dengan cukup deras. Akibatnya,Aliran Kali Sunter pun meluap. Ada dua ribu jiwa di dua kelurahan, yaitu Cipinang Melayu dan Cipinang Muara, yang rumahnya terkena banjir. Genangan banjir diperkirakan berada di kisaran tinggi 60-80 cm.

Tidak hanya di Kali Sunter, Kali Ciliwung pun juga mengalami peluapan di hari Senin (12/11/2018). Luapan ini terjadi pada pukul 2 pagi dan merendam sebagian wilayah di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan. Wilayah-wilayah tersebut di antaranya Kampung Melayu, Cawang, Pejaten Utara, dan Pasar Minggu.

Untuk banjir kali ini, sebenarnya banjir dikatakan surut dalam waktu yang singkat. Khususnya untuk banjir yang terdampak dari Kali Sunter, banjir tidak membuat para warga mengungsi. Banjir kali ini pun sebenarnya tidak hanya dipengaruhi oleh hujan yang turun, tetapi adanya kiriman dari hulu sungai Cimanggis. Untuk menyiasatinya, penyempitan yang sedang terjadi di aliran sungai dekat Cipinang Muara akan menjadi prioritas untuk normalisasi lanjutan di Kali Sunter.

Anies pun tidak akan tinggal diam. Ia mengaku bahwa Pemda telah menghadapi banjir yang potensial terjadi di berbagai kawasan di Jakarta. Ia telah menyiapkan perencanaan dan logistik yang akan membantu pencegahan dan meminimalisir dampak banjir.

“Ada lebih dari 450 pompa, dan dari laporan yang sudah diterima, semua (pompa) dalam kondisi siap untuk bekerja dengan baik,” ungkap Anies di Balai Kota Jakarta, Senin kemarin (12/11/2018).

Selain 450 pompa, sosialisasi juga dilakukan oleh Pemprov DKI di tempat-tempat yang berpotensi banjir. Dalam sosialisasi ini, simulasi tanggap darurat akan menjadi salah satunya. Anies mengungkapkan, “Mulai dari simulasi rekayasa lalu lintas sampai simulasi evakuasi dini bagi warga yang tinggal di tempat-tempat yang rawan banjir,” tutur Anies.

Untuk relawan sendiri, Pemprov DKI telah mempersiapkan 1.400 relawan untuk membantu laporan mengenai banjir-banjir yang ada di Jakarta. Relawan ini dipekerjakan untuk memberikan bantuan informasi langsung kepada Pemprov DKI agar bisa segera ditindak dengan benar. Anies menilai bahwa dengan mekanisme Jakarta Smart City, verifikasi mengenai laporan banjir dapat menghambat kesigapan tim yang menerima laporan banjir. “Ini problem tersendiri, karena bagaimana mungkin kita menerima laporan, kita tidak tahu validitas laporannya,” ucap Anies. Seluruh relawan ini dinilai telah melewati seleksi dan verifikasi oleh Biro Tata Pemerintahan DKI Jakarta untuk melaporkan kejadian banjir di wilayah Jakarta. Relawan ini terdiri dari berbagai lapisan masyarakat, mulai dari ketua RT, ketua RW, Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK), dan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM).

Meskipun ada beberapa wilayah yang potensial banjir, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta memprediksi tidak akan ada potensi banjir di Jakarta untuk setidaknya hari ini (13/11/2018). Berikut cuitannya.

#BMKG #PeringatanDiniJKT #PotensiBanjirDKI
PETA PRAKIRAAN DAERAH POTENSI BANJIR DI DKI JAKARTA

Berlaku : Selasa, 13 November 2018

Analisa : Tidak terdapat potensi banjir di wilayah DKI Jakarta pic.twitter.com/kCqmOZtQjE— BPBD DKI Jakarta (@BPBDJakarta) November 12, 2018

Meski begitu, masih ditemukan beberapa daerah yang berpotensi terkena banjir. Untuk di daerah Jakarta Utara, terdapat beberapa wilayah yaitu Penjaringan, Pademangan, Tanjung Priok, Kelapa Gading, Koja, dan Cilincing. Untuk wilayah Jakarta Barat, ada Kecamatan Tambora, Taman Sari, Grogol Petamburan, dan beberapa wilayah lainnya di Kalideres, Cengkareng, Kebon Jeruk, Palmerah, dan Kembangan. Untuk di Jakarta Pusat, beberapa wilayah di antaranya Sawah Besar, Gambir, Johar Baru, Cempaka Putih, dan Menteng. Sedangkan di Jakarta Selatan, wilayah yang diprediksi terdampak banjir adalah Setiabudi dan Tebet.

Share: Musim Hujan Sudah Tiba, Banjir Kembali Hantui Jakarta