Budaya Pop

Melihat Energiknya Penerjemah Bahasa Isyarat di Konser Band Heavy Metal

Ramadhan — Asumsi.co

featured image

Guys, sudah pernahkah kalian melihat aksi seseorang dengan energiknya bergaya seperti mencabik senar bass atau gitar, serta mengeluarkan teriakan tapi tanpa suara? Di sebuah konser band heavy metal, kini sosok penerjemah bahasa isyarat itu benar-benar ada dan beraksi layaknya rockstar.

Seorang penerjemah bahasa isyarat bernama Lindsay Rothschild-Cross mencuri perhatian saat tampil begitu energik pada sebuah konser musik heavy metal. Ia menerjemahkan musik dan lirik dengan penuh semangat untuk para tuna rungu.

Rothschild-Cross sendiri tampil berdiri di bawah panggung bagian depan ketika band Lamb of God tampil di Austin, Texas, pada 20 Juni 2018 lalu. Saat itu, Rothschild-Cross mengenakan kaos hitam dan jeans hitam pudar dengan rambut dikuncir.

Dalam beberapa pekan saja, video viral aksi Rothschild-Cross saat menjadi penerjemah bahasa isyarat di sebuah konser heavy metal tersebut sudah ditonton jutaan orang. Seperti apa sih aksi Rothschild-Cross dan apa saja persiapannya sebelum beraksi di sebuah konser?

Apa Saja Aksi Rothschild-Cross Selain Menerjemahkan Lirik Lagu?

Rothschild-Cross tak hanya sekedar menerjemahkan lirik lagu ke dalam bahasa isyarat agar bisa dimengerti para penonton yang sebagian tuli saja, lebih dari itu ia tapi juga bergerak aktif dan lincah layaknya sedang memainkan gitar, bass, menggebuk drum, sampai berteriak menirukan aksi panggung sang vokalis.

Padahal, heavy metal sendiri merupakan jenis musik yang disertai teriakan keras dan aksi panggung gila-gilaan, sehingga sebenarnya sulit untuk diterjemahkan ke bahasa isyarat. Namun, hal itu tak berlaku bagi Rothschild-Cross.

Rothschild-Cross sendiri yang merupakan sosok guru Sekolah Menengah Atas (SMA) tersebut mengatakan kepada ABC’s Good Morning America, Rabu, 18 Juli 2018 lalu, bahwa ia masih baru dalam genre musik tersebut.

“Saya tumbuh dengan mendengarkan musik Guns N ‘Roses, Alice in Chains dan Iron Maiden. Saya tidak pernah benar-benar menafsirkan musik death metal sekalipun. Ini adalah pertama kalinya,” kata Rothschild-Cross.

Aksi Lindsay Rothschild-Cross saat menerjemahkan bahasa isyarat pada konser band Lamb of God tampil di Austin, Texas, pada 20 Juni 2018. Foto: Caters News Agency

Menariknya, meski sudah terbiasa bertugas sebagai penerjemah bahasa isyarat, ditambah lagi terbiasa mendengar musik-musik rock dan metal, Rothschild-Cross tetap saja merasa sangat gugup saat ditunjuk sebagai salah seorang juru bahasa isyarat di konser Lamb of God.

“Pada awalnya saya benar-benar sangat gugup, karena saya tidak pernah menafsirkan musik metal. Kuncinya adalah kita harus meniru si penyanyi. Makna dari lagu tersebut adalah tentang kemarahan. Saya baru saja merasakan perasaan itu, pada seseorang yang telah menyakitiku sebelumnya,” ujarnya.

Riset Dulu Sebelum Beraksi di Konser

Rothschild-Cross sendiri mengatakan bahwa sebelum beraksi menerjemahkan bahasa isyarat di setiap konser, ia lebih dulu meriset atau meneliti dan mencari tau sosok musisi, agar nantinya ia bisa dengan mudah mengetahui latar belakang mereka.

Rothschild-Cross pun membeberkan bahwa kunci untuk menerjemahkan sebuah lagu atau musik adalah dengan mengetahui emosi di balik lirik, bukan hanya memahami liriknya saja, tapi juga menjiwai seluruh aksi yang terjadi di atas panggung dari para personel band-nya.

Dalam aksinya itu, Rothschild-Cross terlihat sedang menerjemahkan lagu Lamb of God, berjudul “Ruin.” Lirik lagu tersebut mengandung garis-garis hardcore seperti “Aku akan menunjukkan kepadamu semua yang telah aku kuasai / Takut. / Sakit. / Kebencian. / Kekuatan. / Ini adalah seni kehancuran.”

Rothschild-Cross Jadi Penerjemah Paling Menonjol

Kehadiran para juru bahasa isyarat dalam konser Lamb of God langsung diapresiasi oleh sang vokalis, Randy Blythe. Menurut Blythe, interpretasi yang dilakukan Rothschild-Cross sangat menonjol di antara yang lainnya, sehingga ia melompat dari panggung untuk berada di dekat juru bahasa isyarat tersebut.

“Saya selalu merasa sangat senang ketika saya melihat penerjemah bahasa isyarat di acara konser kami, dan salah satunya di pertunjukan yang berlangsung di Austin, kata Randy Blythe.

“Hari itu, ada beberapa penerjemah yang bergantian, mereka semua bekerja keras dan melakukan pekerjaan hebat, tetapi interpretasi Lindsay cukup menonjol sehingga saya melompat turun dari panggung dan bernyanyi di sampingnya sebentar,” ujarnya.

Blythe mengatakan konser Lamb of God merupakan pengalaman yang sangat mendalam bagi para pemain dan penggemar mereka. Ia mengungkapkan bahwa mereka semua merasakan musik bersama secara emosional dan energik.

“Tidak ada perbedaan di antara penggemar tuna rungu, dan saya sudah lama tahu bahwa orang yang mengalami gangguan pendengaran bisa merasakan getaran dari gelombang suara yang diperkuat dari sistem Public Address (PA) yang keras.”

“Lindsay dan penerjemah lainnya menjadi bagian dari pertukaran energi besar-besaran yang terjadi di konser kami, sama pentingnya dengan penampilan kami di panggung. Saya berharap bisa melihatnya di pertunjukan di masa depan.”

Seperti diketahui, di AS sendiri beberapa konser musik sudah mulai disertai oleh penerjemah yang memperagakan bahasa isyarat untuk orang-orang berkebutuhan khusus (tunarungu dan tunawicara).

Sejumlah musisi selain Lamb of God seperti Eminem, Red Hot Chili Pappers, Kendrick Lamar, Waka Flocka Flame, dan Snoop Dogg, juga kerap mengikutsertakan para juru bahasa isyarat pada gelaran konser mereka.

Selain Lindsay Rothschild-Cross, ada beberapa penerjemah bahasa isyarat terkenal lainnya yang biasa beraksi dalam sebuah konser musik. Mereka adalah Laura M. Schwengber, Amber Galloway Gallego, dan Holly Maniatty.

Share: Melihat Energiknya Penerjemah Bahasa Isyarat di Konser Band Heavy Metal