Isu Terkini

Melantai di Bursa Saham, Manfaatkan Potensi Sepak Bola Indonesia

Hafizh Mulia — Asumsi.co

featured image

Nama Bali United relatif baru di kancah sepak bola Indonesia. Klub yang tadinya bermarkas di Samarinda dengan nama Persisam ini berganti nama menjadi Bali United setelah diambil alih Pieter Tanuri pada 2015. Namun, dengan cepat, klub yang berdiri dengan nama badan usaha PT Bali Bintang Sejahtera ini telah melakukan berbagai langkah agar pengelolaannya semakin profesional. Yang terbaru, Bali United menjadi klub sepak bola pertama di Asia Tenggara yang melantai di bursa saham.

Untuk mengetahui apakah ini merupakan keputusan yang tepat, Asumsi.co menghubungi seorang analis saham yang tidak ingin disebutkan namanya. Ia mengatakan bahwa Bali United tidak dalam kondisi keuangan terdesak sehingga harus melakukan initial public offering (IPO) atau fundraising. Namun, di sisi lain, katanya, IPO ini akan memberikan mereka keuntungan berupa dana yang dapat dimanfaatkan buat ekspansi, termasuk merekrut pemain dan pelatih profesional, serta pengembangan fasilitas latihan.

Dana yang diterima dari IPO juga bisa mendorong penyelenggaraan acara dan aktivitas pemasaran Bali United. “Perlu diingat bahwa sebagian besar pendapatan paling besar Bali United sekarang masih berasal dari pendapatan sponsor dan hak siar pertandingan. Semakin besar exposure, Bali United semakin terbantu menaikan pendapatan,” ujarnya.

Potensi Sepak Bola Indonesia Masih Sangat Besar

Sepak bola Indonesia bukan industri yang dianggap mudah oleh para pemodal. Jadwal kompetisi yang kocar-kacir dan hasil yang tidak memuaskan di tingkat internasional membuatnya terkesan tidak menjanjikan. Namun, potensi bisnisnya sangat besar.

“Hal ini bisa diliat dari jumlah penonton Liga 1 yang naik setiap tahunnya. Tahun lalu naik 16%,” ujar narasumber Asumsi. Ia pun melanjutkan, “kapasitas stadion yang masih belum penuh terisi, average attendance di Liga 1 hanya sekitar 10.000 penonton, padahal kapasitas rata-rata tim liga 1 mencapai 26,000 penonton. Potensi pendapatan matchday masih banyak.”

Ia mengungkapkan bahwa tingginya rating pertandingan sepak bola Indonesia yang disiarkan secara langsung menjadi potensi lain sepak bola Indonesia. Secara rating, pertandingan sepak bola Indonesia mengungguli sinetron terpopuler sekalipun.

“Hal ini mengakibatkan pertandingan bola menjadi salah satu acara yang diincar oleh TV swasta, yang pada ujungnya dapat menaikan harga dari broadcasting rights dari liga domestik. Pada akhirnya, potensi pendapatan untuk klub bola domestik juga masih banyak,” katanya..

Share: Melantai di Bursa Saham, Manfaatkan Potensi Sepak Bola Indonesia