Isu Terkini

Ma’ruf Amin dan Alasannya Ingin Berantas Mafia Sepakbola

Ramadhan — Asumsi.co

featured image

Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma’ruf Amin lagi-lagi bersinggungan dengan dunia sepakbola. Ia bicara banyak hal. Salah satunya yang tengah ramai jadi pembicaraan publik yakni soal mafia sepakbola di tanah air. Ia pun punya harapan bisa membangun sepakbola Indonesia dengan baik.

Ma’ruf pun bertemu dengan sekelompok suporter sepakbola di Rumah Situbondo, Jakarta Pusat, Minggu, 6 Januari 2019. Para suporter yang datang tersebut seperti The Jakmania Persija Jakarta, Aremania Arema Malang, Semen Padang, PSPS Riau Pekanbaru, K-Conk Mania dari Madura, Boro Mania PS Bojonegoro, Persewangi Banyuwangi, Persibo Probolinggo, Persipon Pontianak, PS Bhayangkara, PSM Makassar, dan Paguyuban Suporter Timnas Indonesia.

Rombongan para suporter itu tiba di Rumah Situbondo pada Minggu sore (6/1) waktu setempat dengan menyanyikan lagu ‘Padamu Negeri’. Lalu kemudian menyanyikan lagu atau yel-yel khusus untuk Ma’ruf. Berikut bunyi liriknya.

Terima Kasih, Ki Haji Ma’ruf. Terima Kasih, Ki Haji Ma’ruf. Dari Kami, Suporter Indonesia.

Lalu, setelah mendengar suara tersebut di halaman depan rumahnya, Ma’ruf pun langsung keluar rumah dan menyambut para suporter tersebut. Kemudian, ia mengajak sekelompok suporter tersebut untuk masuk ke dalam rumah dan berdiskusi. Pada kesempatan itu, Ma’ruf pun diminta membenahi sepakbola Indonesia yang carut-marut.

Baca Juga: Polemik Dukungan Viking dan Bobotoh pada Ma’ruf Amin

“Hari ini saya disilaturahmi oleh suporter sepakbola dari berbagai klub sepakbola di Indonesia,” kata Ma’ruf pada media, Minggu, 6 Januari 2019.

Komitmen Ma’ruf Benahi Sepakbola Indonesia

Ma’ruf mengatakan bahwa ia dan calon presiden Joko Widodo memiliki komitmen untuk memajukan  sepakbola Indonesia jika terpilih di Pilpres 2019 nanti. Pada kesempatan diskusi itu, para suporter pun menyampaikan uneg-uneg mereka kepada Ma’ruf. Beberapa hal yang disampaikan di antaranya mereka ingin agar tawuran antarsuporter tidak terjadi lagi, pengembangan dunia sepakbola oleh pemerintah, pemberantasan mafia sepakbola, dan kualitas kompetisi.

Ma’ruf pun langsung menjawab kegelisahan yang sudah disampaikan para suporter kepadanya tersebut. Ma’ruf pun berjanji jika nanti terpilih di Pilpres 2019, ia akan memperbaiki dunia pesepakbolaan di Indonesia. Ia punya alasan kuat kenapa sepakbola di Indonesia harus dibenahi menjadi lebih baik.

“Kalau saya terpilih, tentu akan komitmen membangun sepakbola yang baik, karena ini olahraga yang disukai semua orang. Tua, muda, kiai, bukan kiai suka (sepakbola). Karena itu sepakbola harus dikelola dengan baik,” ucap Ma’ruf.

Terkait isu yang tengah panas saat ini yakni soal mafia sepakbola, Ma’ruf pun punya komitmen kuat untuk memberantas aksi kotor oknum mafia dalam mengatur pertandingan sepakbola. Menurut Ma’ruf, ada banyak hal yang harus dibenahi misalnya salah dari sisi manajemen atau pengurus.

“Harus diberantas mafianya. Manajemen pengelolanya juga baik dan memajukan. Pencegahan mafia harus dilakukan seefektif mungkin. Berantas mafia tak mudah, tapi harus. Itu kalau kita ingin maju. Kalau tidak, akan terpuruk,” ujarnya.

Ma’ruf Ingin Hidupkan Turnamen Lokal

Tak hanya soal pembenahan sepakbola serta pemberantasan mafia sepakbola saja, ada isu lainya juga yang didiskusikan Ma’ruf bersama para suporter tersebut. Misalnya juga membahas soal turnamen-turnamen lokal di sepakbola nasional. Menurut Ma’ruf, turnamen seperti Piala Presiden dan Anniversary Cup perlu dihidupkan karena menjadi ajang latihan bagi pemain Indonesia.

Diskusi juga membahas soal perlindungan terhadap suporter. Menurut Ma’ruf, sudah seharusnya pemerintah perlu mengambil peran mengingat pentingnya suporter. Ia menegaskan bahwa suporter punya posisi penting dalam sepakbola di tanah air.

Baca Juga: Bobotoh Dukung Ma’ruf, Bukti Sepak Bola Tak Bisa Lepas dari Politisasi

Meski begitu, Ma’ruf juga mengingatkan agar peran pemerintah tidak sampai melebihi wewenangnya. Ia tak ingin kejadian PSSI yang dijatuhi sanksi oleh FIFA karena intervensi pemerintah, kembali terulang. Ia pun mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk berjalan bersama-sama dalam memajukan sepakbola Indonesia.

“Mari kita benahi sepakbola kita bersama-sama. Dan peran suporter penting. Tanpa suporter bola tidak ada apa-apanya. Maka itu bersama-sama kita bisa perbaiki citra sepakbola nasional,” kata Ma’ruf.

Menurut Ma’ruf, semua masalah yang kerap melanda persepakbolaan Indonesia akan bisa teratasi. Ia pun mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki kemungkinan untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia. Apalagi, lanjut Ma’ruf, Indonesia sudah memiliki portofolio saat sukses menyelenggarakan event olahraga terbesar se-Asia Asian Games 2018 beberapa waktu lalu.

“Kalau prestasi bisa dicapai, tak mustahil kita jadi tuan rumah World Cup. Indonesia sudah terbukti mampu selenggarakan Asian Games dan sukses. Kita tentu ingin bisa jadi tuan rumah piala dunia,” ujar Ma’ruf.

“Karena itu kalau kami nanti terpilih nanti kami akan berusaha memperbaiki mutu persepakbolaan nasional,” ucapnya.

Ternyata Cinta Sepakbola Sejak Kecil

Pada satu waktu, Ma’ruf ternyata pernah mengungkapkan kecintaan dan kegemaran terhadap sepakbola. Hal itu ia sampaikan saat berbicara di hadapan awak media di kediamannya di Jalan Situbondo, Jakarta Pusat, Rabu, 12 Desember 2018 lalu. Pada kesempatan itu, ia bercerita soal klub sepakbola favoritnya.

Ma’ruf membeberkan bahwa ia sudah cinta dengan dunia si kulit bundar sejak kecil. Ia pun bercerita soal beberapa klub sepakbola idolanya seperti AC Milan, Manchester United, dan Manchester City. Sejumlah nama-nama legenda sepakbola pun disebut Ma’ruf.

“Sejak zaman dulu, zaman AC Milan, zaman namanya trio Belanda, ada Ruud Gullit, Frank Rijkaard, ada Van Basten saya senang sekali itu. Zaman-zaman Piala Dunia 1984 ada Johan Cruyff, ada Beckenbauer dari Jerman, wah luar biasa itu,” kata Ma’ruf di kediamannya, Jalan Situbondo, Jakarta Pusat, Rabu, 12 Desember 2018.

Menariknya, meski suka dengan AC Milan, pada kesempatan itu Ma’ruf juga mengungkapkan sedikit kekecewaannya terhadap klub asal kota Milan, Italia tersebut. Menurut Ma’ruf, AC Milan saat ini sangat berbeda dengan AC Milan beberapa tahun silam di mana predikat dream team selalu melekat.

Ma’ruf juga mengaku suka dengan duo klub raksasa asal Manchester yakni Manchester United dan Manchester City. Keberadaan pelatih legendaris Sir Alex Ferguson, serta pemain-pemain hebat seperti Cristiano Ronaldo sampai Wayne Rooney, berhasil membuat Ma’ruf suka dengan The Red Devils.

“Kemudian juga saya senang pada tim-tim yang kuat seperti Machester United, belakangan saya seneng Manchester City karena menangan. Dulu MU saya waktu pelatihnya Sir Alex Ferguson, masih Ronaldo di MU kan, ada strikernya Wayne Rooney, belakangan melorot lagi. Sekarang kan Manchester City yang pelatihnya botak itu, Guardiola,” kata Ma’ruf.

Saat itu, Ma’ruf juga sempat menyinggung soal minimnya prestasi sepakbola Indonesia. “Kalau Korea Selatan saja itu lewat, bisa menang dengan Australia, dengan lokomotif Rusia, kapan masa itu datang lagi? Kira-kira mestinya kita lebih. Apakah kita yang ketinggalan, apa orang yang terlalu cepat pintar? Jadi kitanya yang mandek,” ujarnya.

“Mudah-mudahan Indonesia bolanya makin hari makin bagus. Karena jadi tim KW terus, dulu zamannya Ramang hebat, kipernya Sailah, wah hebat itu tim nasional kita,” ucapnya.

Share: Ma’ruf Amin dan Alasannya Ingin Berantas Mafia Sepakbola