Budaya Pop

Lelucon Politik Persaingan Film Ahok vs Hanum Rangga

Ramadhan — Asumsi.co

featured image

Tahun politik tak melulu bersinggungan dengan hal-hal yang serius dan menakutkan. Bahkan, dukungan yang militan dan loyal dari para pendukung kedua pasangan, kubu Joko Widodo dan kubu Prabowo Subianto, suatu waktu bisa berubah jadi kelucuan. Terbaru, lelucon itu bahkan muncul dari persaingan dua film nasional yang baru saja dirilis.

Adalah film ‘A Man Called Ahok’ vs ‘Hanum dan Rangga’ yang saat ini tengah ramai diperbincangkan di sosial media. Selain karena memang tayang bersamaan yakni pada 8 November 2018 kemarin, kedua film ini secara kebetulan juga semacam ‘mewakili’ kubu Jokowi dan Prabowo. Kondisi itu pula lah yang memicu meledaknya kelucuan.

Persaingan Mulai Panas di Media Sosial

Semua berawal dari cuitan seorang warganet dengan akun bernama Doni Hendarto yang isi postingannya membahas soal perbandingan jumlah penonton dua film yang saat ini sedang tayang, ‘A Man Called Ahok’ dan ‘Hanum & Rangga’. Dengan metode paling mudah, si pemilik akun melakukan perbandingan jumlah penonton lewat warna kursi penonton di bioskop.

Lewat akun Twitter-nya @donihendarto, Doni mengunggah foto perbandingan jumlah penonton ‘A Man Called Ahok’ dan ‘Hanum & Rangga’, agar warganet lainnya bisa dengan mudah menghitung dan melihat perbandingan tersebut secara jelas. Dalam foto itu, jika kalian yang bisa nonton ke bioskop, tentu sudah paham dengan warna kursi hijau dan merah ketika hendak memesan tiket.

Dalam postingan itu, terlihat bahwa perbandingan jumlah kursi penonton tersebut diambil dari aplikasi salah satu pemesanan tiket bioskop. Data lengkap jumlah kursi penonton diambil pada Kamis, 8 November 2018 pukul 15.00 WIB atau bertepatan saat kedua film itu rilis. Doni pun cukup pede dengan penjelasannya dalam keterangan foto.

“Jumlah penonton (warna Hijau) beda jauh gitu. Bahkan ada yg kosong melompong,” kicau Doni di Twitter, Minggu, 11 November 2018.

Jumlah penonton (warna Hijau) beda jauh gitu ????. Bahkan ada yg kosong melompong ???????? pic.twitter.com/nAiYuNW9L8— Doni Hendarto (@Donihendarto) November 9, 2018

Lantas, Doni kemudian lanjut menjelaskan mengenai arti dari kursi berwarna hijau dengan kursi warna merah lewat cuitan selanjutnya. “Kayaknya status saya yg ini bakal masuk @InfoTwitwor. Hayoo bong bully lagi. Ingat yg hijau itu penonton dan yg merah itu sepi. (Coba buat blunder lagi),” ucap Doni.

Sontak cuitan Doni itu pun langsung viral dan banyak mendapatkan respons dari warganet lainnya, terutama yang menyerangnya lantaran salah mengartikan soal kursi penonton tersebut. Sebagian besar warganet menilai Doni tak mengerti arti dari kursi tersebut, di mana kursi berwarna merah dalam aplikasi pemesanan tiket itu berarti sudah dipesan, sedangkan kursi hijau menandakan masih tersedia.

Lantaran ada yang salah total dari cuitan Doni tersebut, bahkan cenderung hoax, maka sejumlah warganet pun berusaha meluruskan dan menjelaskan arti dari kursi penonton di aplikasi pemesanan tiket bioskop tersebut. Doni dianggap tak paham, Doni dinilai tak pernah nonton film langsung di bioskop, dan Doni dianggap hanya menyebar hoax saja.

Mas.. aku jelasin ya..
Yang merah itu artinya udah “booked”, alias sudah terbeli tiketnya.
Jadi, yang anda sampaikan ini logikanya kebalik. Fully booked, bukan kosong melompong. ???? https://t.co/U3GlD1yNL8— Alitt Susanto (@shitlicious) November 10, 2018

Coba makan Sang Pisang pak sebelom nge-twit ???????????????????????? matur nuwun https://t.co/5DCHsZZjKX— Kaesang Pangarep (@kaesangp) November 10, 2018

Saya disini cuma mau meluruskan aja pic.twitter.com/xMun1VWHMp— Kaesang Pangarep (@kaesangp) November 10, 2018

Seperti Apa Persaingan Kedua Film?

Perlu diketahui bahwa film A Man Called Ahok merupakan sebuah film yang mengadopsi perjalanan politik Ahok, mantan Gubernur DKI Jakarta. Sejak awal, film ini memang diharapkan bisa menginspirasi anak-anak muda yang berpolitik agar mengikuti langkah Ahok dengan label bersihnya. Pada akhirnya, Ahok dijatuhkan oleh kekuatan yang tak menginginkan perpolitikan yang bersih.

Sementara film Hanum dan Rangga sendiri diadopsi dari novel laris karya Hanum Rais dan Rangga Almahendra (Faith & The City). Hanum adalah putri politisi senior PAN Amien Rais. Film yang dibintangi Acha Septriasa dan Rio Dewanto ini dinilai edukatif serta mengandung pesan moral di dalamnya serta wajib ditonton politisi PAN.

Menariknya, kedua film ini lantas begitu mudahnya dibawa masuk ke dalam obrolan politik, persaingannya pun kebetulan sangat jelas yakni antara kubu Jokowi dan Prabowo. Film Ahok yang dibintangi Daniel Mananta ini tentu seperti mewakili kubu Jokowi, sementara film Hanum Rangga jelas merepresentasikan kubu Prabowo.

Ujung-ujungnya banyak warganet yang memancing kehebohan dengan mengajukan pertanyaan seperti “Sebenarnya lebih laku mana sih antara film A Man Called Ahok dengan film Hanum dan Rangga?” di media sosial. Pertanyaan seperti itu pun tentu langsung memicu berbagai pihak untuk menjagokan filmnya masing-masing.

Berdasarkan penelusuran Asumsi.co hari ini, Senin, 12 November 2018, update terbaru jumlah penonton kedua film tersebut pun sudah bisa dilihat. Film Hanum dan Rangga yang diproduksi MD Pictures itu ternyata sudah mencapai total 201.378 jumlah penonton hingga hari keempat penayangan di bioskop.

Lewat akun Instagram resminya, MD Pictures mengunggah pengumuman jumlah penonton tersebut. “Terima kasih! Sudah 201.378 orang diyakinkan #CintaHanumDanRangga,” tulis MD Pictures, Kamis, 12 November 2018.

View this post on Instagram

A post shared by MD Pictures (@mdpictures_official) on Nov 11, 2018 at 9:21pm PST

Sementara itu, seperti tak mau kalah, akun Instagram dari film A Man Called Ahok juga mengunggah pencapaian jumlah penonton film mereka di hari keempat penayangan. Film Ahok sendiri ternyata sudah disaksikan 587.747 penonton di hari keempat.

“Terima kasih untuk antusiasme semua yang telah menonton film A Man Called Ahok. Jangan lupa untuk ajak teman-teman lain ke bioskop karena A Man Called Ahok masih tayang di bioskop seluruh Indonesia! #AManCalledAhok #filmAhok”, tulis akun film Ahok, Senin, 12 November 2018.

View this post on Instagram

A post shared by A Man Called Ahok (@amancalledahok) on Nov 11, 2018 at 11:35pm PST

Benar-benar menarik bukan melihat kedua film ini, tak hanya dari sisi hiburan, tapi juga dibenturkan dengan situasi politik terkini yang ujung-ujungnya terkesan lucu. Ya namanya warganet Indonesia, yang serius-serius sekejap bisa berubah jadi lelucon, apalagi yang hoax-hoax juga bisa dipaksa jadi dagelan.

Share: Lelucon Politik Persaingan Film Ahok vs Hanum Rangga