Isu Terkini

Kehebohan Sosmed Pekan Ini: Dari Jenderal Kardus Sampai Timnas Indonesia U-16 Juara

Ramadhan — Asumsi.co

featured image

Deklarasi nama calon wakil presiden (cawapres) jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 jadi tajuk yang paling disorot selama sepekan terakhir. Bagaimana tidak, baik Joko Widodo maupun Prabowo Subianto sama-sama memberi kejutan di menit-menit akhir pengumuman.

Jauh-jauh hari, masyarakat sudah dibuat penasaran dengan sosok cawapres yang akan mendampingi Jokowi dan Prabowo. Rumitnya koalisi ditambah hitung-hitungan kekuatan lawan masing-masing, jadi bumbu yang membuat lamanya waktu penentuan cawapres.

Menariknya, sehari sebelum penentuan sosok cawapres dari kedua kubu pada Jumat, 10 Agustus 2018 kemarin, isu ‘Jenderal Kardus’ justru menyeruak ke permukaan. Istilah Jenderal Kardus sendiri erat kaitannya dengan penentuan cawapres Prabowo.

Seperti apa cerita awal soal munculnya istilah Jenderal Kardus jelang penentuan sosok cawapres di Pilpres 2019? Lalu, cerita-cerita apa saja yang paling banyak dibicarakan di jagat sosial media selama sepekan terakhir? Yuk simak ulasannya di bawah ini.

Jenderal Kardus

Publik dihebohkan dengan cuitan pedas Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief di Twitter. Andi mengungkapkan kekesalannya pada Prabowo dengan menyebut mantan Danjen Kopassus itu sebagai jenderal kardus.

Seperti diketahui, di detik-detik terakhir pendaftaran capres-cawapres, Partai Demokrat merasa dikhianati Prabowo. Demokrat murka dengan sikap Prabowo yang dituding memainkan politik transaksional di belakang partai berlambang bintang mercy itu.

Sontak saja, Andi menyebut Prabowo sebagai jenderal kardus lantaran langkahnya yang lebih mementingkan politik transaksional. Apalagi muncul nama Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno yang disebut-sebut bakal jadi cawapres.

Padahal awalnya calon kuat pendamping Prabowo Subianto adalah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Salim Segaf dan Ustaz Abdul Somad. Namun, di akhir-akhir pendaftaran, nama Sandi lah yang muncul.

Andi juga menyebut ada uang Rp 500 miliar yang diberikan Sandi kepada PAN dan PKS. Dari situlah, istilah jenderal kardus pun merebak, terutama dari cuitan Andi Arief di Twitter pada 8 Agustus 2018 kemarin.

Prabowo ternyata kardus, malam ini kami menolak kedatangannya ke kuningan. Bahkan keinginan dia menjelaakan lewat surat sudah tak perlu lagi. Prabowo lebih menghatgai uang ketimbang perjuangan. Jendral kardus.— andi arief (@AndiArief__) August 8, 2018

Jenderal Kardus punya kualitas buruk, kemarin sore bertemu Ketum Demokrat dengan janji manis perjuangan. Belum dua puluh empat jam mentalnya jatuh ditubruk uang sandi uno untuk mengentertain PAN dan PKS.— andi arief (@AndiArief__) August 8, 2018

Partai Demokrat tidak alami kecocokan karena Prabowo dalam menentukan cawapresnya dengan menunjuk orang yang mampu membayar PKS dan PAN. Ini bukan DNA kami.— andi arief (@AndiArief__) August 8, 2018

Drama Cawapres 2019

Jokowi akhirnya menjatuhkan pilihan kepada Ma’ruf Amin sebagai cawapresnya, sementara Prabowo memilih Sandiaga Uno. Namun, deklarasi kedua cawapres tersebut justru memunculkan drama lain.

Misalnya saja penetapan Ma’ruf sebagai cawapres Jokowi membuat nama Mahfud MD jadi sorotan. Pasalnya, beberapa jam sebelum pengumuman, nama Mahfud lah yang disebut-sebut akan mendampingi Jokowi.

Sontak, warganet pun mulai menerka-nerka soal situasi politik yang sebenarnya terjadi saat itu. Ada yang bersimpati dengan Mahfud, ada pula yang meragukan identitas NU nya, sampai ada yang menganggap bahwa kombinasi nasionalis dan religius Jokowi-Ma’ruf Amin sudah tepat.

Tak hanya itu saja, penetapan Sandiaga Uno sebagai cawapres Prabowo juga jadi sorotan. Warganet di jagat Twitter mulai menghitung posisi Sandi, membicarakan dugaan politik uangnya, dan hal-hal lain terkait peluangnya.

Salam hormat saya pak. Mrk dan kami semua terlanjur jatuh hati dengan pak @mohmahfudmd , mhn diarahkan agar tdk salah mengerti. Sy pribadi susah bs maklum setelah membaca penjelasan bapak yg lalu. Mari tetap berjuang dengan cara lain https://t.co/UC55CLk0lB— tompi (@dr_tompi) August 11, 2018

Pro @dr_tompi benar sy sdh legowo, semua sdh berlalu sbg realitas politik. Tp reaksi masyarakat yg menganggap sy didzalimi semakin meluas: ada yg menangis, ada yg memobilissi perubahan pilihan politik dgn marah. Jadinya, Minggu depan akan sy jelaskan kronologinya agar tak kisruh.— Mahfud MD (@mohmahfudmd) August 11, 2018

kita semua pernah jadi mahfud md. ditinggal pergi, sesaat sebelum memiliki.— galih. (@mas_aih) August 9, 2018

Anies Baswedan Jatuh dari Moge

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjajal motor gede (moge) dari petugas Dishub DKI pada pagi hari, Rabu, 8 Agustus 2018. Namun saat mencicipi motor besarnya, ada kejadian unik, Anies sempat hilang keseimbangan dan terjatuh.

Dari video yang beredar, terlihat saat Anies ingin menghentikan laju moge berkapasitas mesin 1.600 cc tersebut, ia kehilangan keseimbangan dan hampir terjatuh. Sontak, momen itu langsung membuat warganet bereaksi.

Sekadar informasi, momen Anies kehilangan keseimbangan saat mencoba moge tersebut merupakan bagian dari acara pengecekan Armada Angkutan Dinas Perhubungan DKI dalam mendukung Asian Games 2018 di Kawasan Monas.

Foto sesaat sebelum berhenti dan motornya miring lalu jatuh, …biasanya naik Vespa. 🙂
Kalau Vespa berhenti cukup satu kaki yg menapak, rupanya kalau motor sebesar ini harus dua kaki menapak bersamaan saat berhenti. Jadi punya pengalaman baru.https://t.co/tnyrvkkzkM pic.twitter.com/DFp2AXD6uY— Anies Baswedan (@aniesbaswedan) August 8, 2018

Ma’af pak @aniesbaswedan ????????????
Bapak gimana sih, ngeremnya di kagetin ya pasti njengkel lah. Atau belum bisa maenin kopling ????????????????
Silahkan coba lagi.. pic.twitter.com/A3EUCCSBes— INTAN YK94 (@INTANyk94) August 8, 2018

Kemarin jatuh dari moge, hari ini ditinggal Sandi nyagub. Ditinggal dengan janji DP 0, OK Oce, blablabla. Anies lagi ngapain ya sekarang?— Gie Wahyudi (@giewahyudi) August 9, 2018

Pengemudi Ojek Online Pukul Pejalan Kaki

Publik sempat dihebohkan dengan beredarnya sebuah video di media sosial yang memperlihatkan seorang pejalan kaki dipukul lantaran menegur seorang pengendara motor, yang diketahui driver Grab, saat melintas di atas trotoar.

Dalam video berdurasi 2 menit 28 detik yang diunggah Koalisi Pejalan Kaki lewat akun YouTube-nya, Senin, 6 Agustus lalu, sang perekam, yang diketahui bernama Alif, menegur driver ojek online tersebut yang ternyata ibu-ibu karena melintas di trotoar.

Saat itu, Alif juga meminta ibu-ibu tersebut agar tak melewati trotoar yang merupakan hak pejalan kaki. Sayangnya, ibu itu tak terima karena ditegur dan justru berbalik marah-marah.

“Kamu siapa? Kalau mau negur orang tuh yang hormat, yang sopan, ‘Bu, maaf ini salah’, bukan datang-datang lu ngomel, bingung gue,” kata ibu itu.

“Ibu juga yang sopan, ini buat orang jalan kaki. Nggak ada petugas, saya pejalan kaki, saya pemakai trotoar,” tukas Alif.

Tak lama kemudian, ibu tersebut berhenti dan berbalik arah menghampiri Alif dan memukulnya serta melayangkan helm ke arah Alif. Kejadian itu pun mengundang reaksi beragam dari warganet sehingga pihak Grab pun memberhentikan sang ibu.

pejalan kaki dipukuli oleh pengendara ojek online di Trotoar ????#trotoaruntukpejalankaki#tamasyatrotoarkita#selamatkanpejalankaki pic.twitter.com/hn5Eo1S7WY— Koalisi Pejalan Kaki (@trotoarian) August 7, 2018

Mau @GrabID atau @gojekindonesia sama sekali gak pernah ada tindakan tegas sbg mitra soal pelanggaran2 driver. Driver2 itu kalo ditindak tegas alasan nya krn orang kecil nyari makan. Memang kalo nyari makan mesti slalu langgar aturan? @BudiKaryaS @TMCPoldaMetro— Ibnu Farhan (@farhanibnu) August 7, 2018

Para pejalan kaki perlu foto semua pemotor yang naik trotoar, kita viralkan biar pd terkenal >> Tindakan yang dilakukan seorang pemotor yang memukul pejalan kali karena menegurnya melewati trotoar Jatiwaringin sudah masuk dalam kategori pelanggaran hukum. https://t.co/8rmqNcZbMO— Naufal Firman Yursak (@firmanyursak) August 7, 2018

Timnas Indonesia U-16 Juara

Euforia publik tumpah ruah di jagat sosial media usai Timnas Indonesia U-16 meraih gelar juara Piala AFF U-16 2018. Puja-puji pun mengalir deras kepada tim asuhan Fakhri Husaini tersebut.

Sekadar informasi, Bagus Kahfi dan kawan-kawan berhasil mengalahkan Thailand lewat drama adu penalti setelah bermain imbang 1-1 dalam waktu penuh di Stadion Gelora Delta Sidoarjo. Gelar juara Timnas U-16 itu pun seperti mengobati rasa rindu masyarakat Indonesia terhadap gelar juara.

Garuda Muda tak terbendung di lapangan hijau. Malam ini Timnas Indonesia menjuarai Piala AFF U-16 mengalahkan Thailand dalam laga di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo.

Selamat kepada pemain dan pelatih. Gelar ini menjadi kado terindah bagi Indonesia menjelang Hari Kemerdekaan. pic.twitter.com/cohzrGw2Gd— Joko Widodo (@jokowi) August 11, 2018

Timnas Indonesia U-16 menang dramatis lewat drama adu penalti. Selamat, Garuda Asia!#PSSINow #KitaGaruda #AFFU16 pic.twitter.com/UJL5qIjojD— PSSI (@PSSI) August 11, 2018

Komentator orang luar:
Menghafal perjalanan pemain timnasnya

Bung valen:
Menghafal profesi orang tua pemain timnas u-16— an (@andihiyat) August 11, 2018

Share: Kehebohan Sosmed Pekan Ini: Dari Jenderal Kardus Sampai Timnas Indonesia U-16 Juara