Budaya Pop

Kehebohan di Sosmed Pekan Ini: Dari Sandiaga Uno Langkahi Makam Sampai Politik Genderuwo ala Jokowi

Ramadhan — Asumsi.co

featured image

Isu politik terus jadi pembicaraan paling seksi jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang. Wajar saja, kontestasi politik lima tahunan untuk memilih pemimpin terbaik bagi republik ini memang tinggal menghitung bulan saja. Masing-masing kubu terus bergerilya di sosial media masing-masing.

Dalam sepekan terakhir, warganet bahkan dihebohkan dengan aksi dari kedua kubu yang sama-sama bikin geleng-geleng kepala. Misalnya saja calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno yang tertangkap kamera melangkahi makam saat tengah berziarah. Sandi pun jadi bulan-bulanan warganet.

Sementara calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo kembali membuat ramai sosial media lantaran pernyataannya. Setelah sebelumnya menyebut adanya ‘politikus sontoloyo’, kini mantan Gubernur DKI Jakarta itu berbicara tentang ‘politik genderuwo’.

Seperti apa kehebohan warganet terhadap isu-isu tersebut? Yuk simak cerita lebih lengkapnya di bawah ini.

Sandiaga Uno Terlihat Melangkahi Makam

Sandiaga Uno kembali menjadi sorotan setelah terekam video melangkahi makam ulama dan salah satu tokoh pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Bisri Syansuri di Kompleks Pondok Pesantren (Ponpes) Denanyar, Jombang, Jawa Timur. Video berdurasi 14 detik itu beredar luas dan viral di media sosial.

Dalam video itu, Sandi awalnya melakukan tabur bunga di makam KH Bisri Syansuri. Namun, setelah selesai, Sandi pun tampak melangkahi makam tersebut untuk berpindah tempat untuk menabur bunga ke makam lain. Lantas, aksi Sandi itu pun menuai banyak kritik pedas dari warganet dan berbagai pihak.

Perlu diketahui bahwa Kiai Bisri Syansuri sendiri merupakan pendiri Ponpes Denanyar Jombang. Ia lahir dari keturunan yang memiliki jalur keulamaan di pihak ibunya, sementara keluarganya menurunkan beberapa orang ulama besar dalam beberapa generasi, seperti Kiai Khalil dari Lasem dan kiai Ma’sum serta Kiai Baidawi dari Tayu.

Sungguh sakit rasanya hati ini ketika melihat makam Kiai Bisri Syansuri dilangkahi oleh Sandiaga Uno.

Kiai Bisri Syansuri adalah tokoh pendiri NU.

Sandiaga Uno benar2 su’ul adab. pic.twitter.com/3QM0V9w24K— Habib Think (@habibthink) November 9, 2018

Dengan segala hormat,

benarkah Anda, Saudara @sandiuno telah melangkahi Maqbarah Kiai Bisri Syansuri di Denanyar, Jombang ketika berziarah? Mendiang adalah salah satu tokoh Islam yang ikut mendirikan Nahdlatul Oelama bersama Hadratus Syekh Hasyim Asy’ari. | Cc: @nu_online pic.twitter.com/LkvPpzBb1X— Candra Malik (@CandraMalik) November 9, 2018

Politik Genderuwo ala Jokowi

Dalam sebuah pernyataannya, Presiden Jokowi kembali menggambarkan para politisi yang hanya hobi menakut-nakuti masyarakat dengan istilah nyeleneh. Jika beberapa hari sebelumnya Jokowi menyebut adanya ‘politikus sontoloyo’, kini ia berbicara tentang ‘politik genderuwo’.

“Coba kita lihat politik dengan propaganda menakutkan, membuat ketakutan, kekhawatiran. Setelah takut, yang kedua membuat sebuah ketidakpastian. Masyarakat menjadi, memang digiring untuk ke sana. Dan yang ketiga menjadi ragu-ragu masyarakat, benar nggak ya, benar nggak ya,” kata Jokowi saat berpidato dalam acara pembagian sertifikat tanah untuk masyarakat Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Jumat, 9 November 2018.

“Cara-cara seperti ini adalah cara-cara politik yang tidak beretika. Masa masyarakatnya sendiri dibuat ketakutan? Nggak benar, kan? Itu sering saya sampaikan, itu namanya ‘politik genderuwo’, nakut-nakuti,” ucapnya.

Istilah ‘politik genderuwo’ yang maksud Jokowi sendiri merupakan cara-cara berpolitik yang menggunakan propaganda yang menakut-nakuti. Politik semacam ini juga menimbulkan keraguan di tengah masyarakat.

“Tadi kan saya sampaikan ‘politikus genderuwo’ itu cara-cara berpolitik dengan propaganda menakut-nakuti, menimbulkan kekhawatiran, menimbulkan ketidakpastian, terakhir menjadi keragu-raguan masyarakat. Ini cara-cara berpolitik yang tidak beretika seperti ini jangan diterus-teruskan. Setop, setop!” ujarnya.

Namun, ucapan Jokowi itu justru menuai beragam reaksi dari warganet di sosial media terutama Twitter. Banyak yang menganggap bahwa kata-kata tersebut tak pantas keluar dari seorang pemimpin negara, namun banyak juga yang menilai bahwa Jokowi hanya mengingatkan para politisi untuk beretika dalam berpolitik.

4 tahun lebih kalian tuduh Jokowi PKI dan Jokowi tanggapi dg biasa biasa saja.!

Skrg Jokowi hanya bilang Politikus Sontoloyo dan Genderuwo kalian langsung ngamuk.????

Terlihat mana yang otaknya kerdil, yaitu Para Politikus Sontoloyo dan Genderuwo.????#SalamSontoloyo— Capres Abadi (@P3nj3l4j4h) November 10, 2018

Kubu Jokowi Akui DP 0 Persennya @jokowi Adopsi Program Anies-Sandi . Alhamdulillah. Jadi mrk yg dulu me-nakut2i Rakyat dg membully&menyinyiri program DP 0% itu, -dlm terminologi yg populer belakangan- bisa masuk kategori politisi sontoloyo atau genderuwo. https://t.co/tUxnnbvKRd— Hidayat Nur Wahid (@hnurwahid) November 10, 2018

Lah kok PAS betul…
Edisi Tempo November 2014
Jokowi Dalam Bayang-bayang Paloh

Apakah asal-usul genderuwo dimulai dari sini, Au Ah Elav 🙂#2019GantiPresiden pic.twitter.com/smhOSK4kob— ㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤㅤ (@RajaPurwa) November 10, 2018

Kasus Bendera Habib Rizieq

Habib Rizieq Syihab diperiksa polisi Arab Saudi terkait bendera berkalimat tauhid yang dipasang di tembok rumah yang ditempatinya oleh orang tak dikenal. Kementerian Luar Negeri telah mengkonfirmasi kebenaran Rizieq dimintai keterangan oleh aparat keamanan Arab Saudi. Ini terkait laporan adanya bendera mirip bendera ISIS yang terpasang di depan rumahnya di Mekah.

“Dari hasil penelusuran diperoleh konfirmasi bahwa MRS sedang dimintai keterangan oleh aparat keamanan Arab Saudi di Mekah atas dasar laporan warga yang melihat bendera yang diduga mirip dengan bendera ISIS terpasang di depan rumah MRS di Mekah,” kata pihak Kemenlu melalui siaran pers, Rabu, 7 November 2018.

Duta Besar Republik Indonesia untuk Arab saudi, Agus Maftuh Abegebriel, juga membenarkan kabar penangkapan pimpinan FPI tersebut. Ia mengatakan penangkapan dilakukan oleh Kepolisian Mekah dengan mendatangi tempat tinggal Rizieq pada 5 November 2018 pukul 08.00 waktu setempat.

Sebelumnya, Rizieq pernah menyerukan agar memasang kalimat tauhid menyusul aksi pembakaran bendera HTI di Garut. Seruan ini ditujukan kepada anggota dan simpatisan FPI serta alumni 212.

Seruan ini dipasang Rizieq di akun Twitter-nya. Rizieq meminta agar bendera tersebut dipasang di rumah, posko, hingga tempat kerja. Selain itu, Rizieq meminta FPI memasang kalimat tauhid di akun media sosial.

OPERASI INTELIJEN HITAM

Keterangan Jubir FPI Bpk Munarman terkait bendera yang di pasang di Rumah Habib Rizieq di Arab Saudi.

Dalam wkt hitungan tdk smpe 1 jam, foto2 HRS wawancara didepan rmh sudah menyebar ke medsos dan bukan medsos di Arab tapi di indonesia#kamibersamaHRS pic.twitter.com/IQD7D1gU1y— DEWO.PB (@putrabanten80) November 10, 2018

Katanya bendera umat Islam, kok bisa ditangkap oleh kepolisian Saudi?

Jadinya yang salah itu benderanya atau Arab Saudi nih?https://t.co/hO94xJBfwk— Habib Think (@habibthink) November 6, 2018

Sy yakin apa yg terjadi pd Imam Besar Habib Rizieq adalah fitnah keji. Bisa sj org masang bendera di luar tembok rumahnya, krn lokasinya umum. Ini kerjaan dasar “intel”. Sy dpt pengaduan dr keluarga Habib pd Senin sore.— Fadli Zon (@fadlizon) November 7, 2018

Kasus Pelecehan Seksual di UGM

Seorang mahasiswi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menjadi korban pelecehan seksual oleh rekannya sendiri saat menjalani kuliah kerja nyata (KKN) di Maluku. Sejatinya kasus ini terjadi pada pertengahan 2017 lalu. Namun, kembali diungkit usai Badan Penerbitan dan Pers Mahasiswa (BPPM) Balairung menerbitkan artikel berjudul ‘Nalar Pincang UGM atas Kasus Perkosaan’.

Dalam artikel tersebut, korban dengan nama samaran Agni mengungkapkan keluh kesahnya menjadi korban kekerasan seksual saat KKN. Kasus ini pun merembet ke dunia luar sehingga ramai diperbincangkan warganet yang banyak memberikan dukungan dan simpati kepada Agni.

Berbagai pihak pun sempat kesal lantaran kasus ini tak kunjung selesai, apalagi mengetahui kabar bahwa terduga pelaku akan diwisuda November tahun ini juga. Meski begitu, rektor UGM Panut Mulyonomenyebut bahwa pelaku tak jadi diwisuda tahun ini karena harus menuntaskan kasusnya itu di internal kampus.

“Jelas, jelas. Jadi anak kami yang laki-laki itu tidak wisuda besok. Kita tunda wisudanya satu semester sambil dia juga menyelesaikan tadi, proses yang harus dijalani menurut rekomendasi tersebut (tim investigasi UGM),” kata Panut kepada wartawan usai menjadi pembicara seminar nasional pascasarjana kimia 2018 bertema ‘disruptive chemistry for a better life’, di Gedung Pascasarjana FMIPA UGM Yogyakarta, Jumat 9 November 2018.

[LAPORAN UTAMA]
Nalar Pincang UGM atas Kasus Perkosaan

Diperkosa ketika KKN, Agni terus berusaha menagih hak dan keadilan kepada pihak UGM. Sementara pelaku melenggang menuju kelulusan. https://t.co/NQk1StFeM5— BPPM BALAIRUNG UGM (@bppmbalairung) November 5, 2018

Sekilas baca komen netizen soal pelecehan di UGM.

“Sebaiknya kronologis jangan ditulis, membuat pembaca berfantasi.”

“Pas tengah paragraf, udah ga bisa konsen ke masalah. Malah sibuk membayangkan.”

HALAH MANUSIA KEPARAT!
Jelas ini jenis manusia yg otaknya di penis.— IG: mrseuscha (@MrsEuscha) November 8, 2018

Timnas Day

Tagar TimnasDay selalu menjadi trending topic setiap kali jelang Timnas Indonesia akan tampil. Kali ini tagar tersebut melambung tinggi pada laga Timnas Indonesia vs Singapura pada laga perdana Grup B Piala AFF 2018 di National Stadium, Jumat, 9 November 2018 kemarin.

Sayangnya, pada laga itu, tim asuhan Bima Sakti gagal meraih tiga poin setelah dikalahkan Singapura dengan skor tipis 0-1 lewat gol Harris Harun di menit ke-37. Pada laga tersebut, Timnas Indonesia memang tak bermain dengan baik. Sehingga hal itulah yang jadi sasaran kritik warganet yang memenuhi lini masa Twitter.

Timnas Indonesia hanya melakukan 4 gerakan di babak pertama

Mengejar bola > Dapat bola > Long Pass > Hilang Bola > Ngejar lagi > Dapat lagi > Long Pass lagi > hilang bola lagi > ngejar lagi dll

Gw nulis ulang di tw aja capek, apalagi mereka yg ngelakuin#TimnasDay— Aji Khotibul Umam (@ajik_26) November 9, 2018

Ayo tunjukan yang terbaik Indonesiaku ???????? #TimnasDay pic.twitter.com/18Vs8dvatW— IG : Dewahoya (@dewahoya) November 9, 2018

Timnas di babak pertama #TimnasDay pic.twitter.com/mG8tILtu5D— andikanp (@prstyoandka) November 9, 2018

Share: Kehebohan di Sosmed Pekan Ini: Dari Sandiaga Uno Langkahi Makam Sampai Politik Genderuwo ala Jokowi