Isu Terkini

Kebijakan ‘Gila’ Trump: Memisahkan Anak dari Orang Tua

Ramadhan — Asumsi.co

featured image

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali membuat kebijakan kontroversial. Kali ini, kebijakan Trump adalah memisahkan anak-anak imigran dari orangtua mereka yang datang ke Amerika Serikat tanpa dokumen sah.

Kebijakan itu tentu menjadi sorotan tajam dari banyak pihak karena anak-anak seharusnya tidak dipisahkan dari orang tua mereka. Seperti dilansir dari The Guardian, Rabu, 20 Juni, Trump kabarnya berencana mengirim anak-anak itu ke tempat penampungan khusus.

Lalu, seperti apa awalnya kebijakan imigrasi pemerintahan Trump yang memisahkan anak-anak imigran dari orang tuanya?

Kebijakan itu berawal dari meningkatnya jumlah imigran ilegal yang masuk ke AS. Tercatat dari Maret hingga Mei tahun ini, lebih dari 50.000 orang per bulan ditangkap karena masuk ke perbatasan AS dari Meksiko. Sekitar 15 persen imigran yang menyeberang ke AS adalah keluarga, lalu sekitar 8 persen merupakan anak-anak tanpa pengawasan orang dewasa.

Sementara itu, kebijakan Trump ini dilaporkan sudah mulai dijalankan. Masih dalam laporan The Guardian, pemerintahan Trump bahkan telah mengirim bayi dan anak-anak yang diambil paksa dari orangtua mereka (para imigran yang masuk ke AS tanpa dokumen sah) di daerah perbatasan AS-Meksiko ke tiga tempat penampungan khusus ‘anak-anak usia muda’ di Texas selatan.

Terkait kebijakan Trump tersebut, Wakil Presiden untuk program di Dinas Imigrasi dan Pengungsi Lutheran AS Kay Bellor mengatakan “Teganya mereka (pemerintahan Trump) yang menempatkan anak-anak kecil itu di lingkungan institusional. Sulit bagi saya untuk membayangkan bagaimana anak-anak itu dipisahkan dari orangtua mereka. Tak bisa saya bayangkan para balita tersebut sedang ditahan.”

Meski begitu, Steven Wagner, seorang pejabat Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS juga ikut bersuara. Ia mengatakan bahwa fasilitas tempat penampungan anak-anak tersebut cukup memadai.

“Kami memiliki fasilitas khusus yang ditujukan untuk memberikan perawatan kepada anak-anak dengan kebutuhan khusus dan anak-anak usia yang lebih muda seperti yang kami definisikan di bawah 13 tahun, akan jatuh ke dalam kategori itu,” kata Steven Wagner.

“Fasilitas tersebut memenuhi standar perizinan negara untuk lembaga kesejahteraan anak dan mereka dikelola oleh orang-orang yang tahu bagaimana menangani kebutuhan terutama yang lebih muda,” ujar Wagner.

Sebenarnya sejak Oktober 2017 hingga April 2018 kemarin, ada sekitar 700 anak yang dipisahkan dari orangtua mereka, dan ditahan selama berminggu-minggu atau dikirim ke pengasuh lain, sebelum akhirnya bersatu kembali. sayangnya, usaha itu gagal mengurangi jumlah kedatangan imigran.

Untuk itu, Trump pun menginstruksikan tindakan yang lebih keras dan Jaksa Agung Jeff Sessions pun mengumumkan kebijakan “nol toleransi” pada 7 Mei 2018. Lewat kebijakan inilah,  bagi siapa saja yang secara ilegal melintasi perbatasan AS akan ditangkap dengan tuduhan kriminal.

Tak hanya itu saja, bagi mereka yang datang dengan keluarga, maka anak-anaknya akan dipisahkan dari orang tua. Tercatat dalam lima pekan sejak pengumuman itu, ada lebih dari 2.300 anak yang akhirnya dipisahkan dari orangtuanya.

Anak-anak imigran setelah dipisahkan dari orang tua mereka kemudian diserahkan ke Pusat Penampungan Pengungsi (ORR) milik Kementerian Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan. Berdasarkan data ORR, ada 12.000 anak migran ilegal di bawah pengawasan mereka.

Sebanyak 10.000 di antaranya melintasi perbatasan tanpa keluarganya. Dalam hal ini, ORR sebenarnya berusaha untuk mengembalikan anak-anak dengan keluarga yang sudah berada di AS. Sayangnya, proses itu membutuhkan waktu berbulan-bulan lamanya.

Pemerintah AS sendiri menyatakan bahwa anak-anak dapat dipersatukan kembali dengan orangtua, meski seberapa cepat pelaksanaannya masih belum jelas.

Sebelumnya, Melania Trump juga ikut buka suara dan melemparkan kritik terhadap kebijakan Trump yang memisahkan anak-anak dari orang tua mereka yang datang melewati perbatasan AS tanpa dokumen sah. Melania percaya bahwa AS perlu menjadi negara yang taat hukum tetapi pada saat bersamaan, AS juga perlu menjadi negara yang berempati terhadap imigran, khususnya anak-anak yang terpisahkan dari orang tuanya.

Share: Kebijakan ‘Gila’ Trump: Memisahkan Anak dari Orang Tua