Isu Terkini

Kebakaran California: Terburuk Sejak 1933 dan Diramaikan Twit Donald Trump

Hafizh Mulia — Asumsi.co

featured image

“Tidak pernah dalam hidup saya melihat yang seperti ini,” ucap seorang bapak tua yang diwawancara oleh BBC News pasca kebakaran yang menghantam California. Pernyataan tersebut tentu sedikit memberikan gambaran tentang kebakaran yang terjadi sejak tanggal 8 November 2018 di California. Sebenarnya, apa yang terjadi?

California adalah negara bagian yang berada di garis pantai barat Amerika Serikat. Memang terkenal sebagai salah satu kota terpanas di Amerika Serikat, kebakaran yang baru saja terjadi di Califonria tentu bukan kebakaran yang pertama. Seringkali, panas matahari membakar hutan di sekitar California yang tentunya berbahaya bagi banyak penduduk di kawasan tersebut. Maka dari itu, sebenarnya warga California memang sudah cukup sering mendengar kebakaran, terutama terbakarnya hutan akibat panas matahari di musim panas.

Namun, kebakaran di California yang kal ini merupakan kebakaran yang jelas berbeda. Kebakaran ini menyamai kebakaran paling mematikan yang pernah terjadi di California, yaitu kebakaran Griffith Park di Los Angeles tahun 1933. Saking besarnya kebakaran ini, gubernur Jerry Brown bahkan sampai meminta Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, untuk mengucurkan dana tambahan dari bank sentral guna membantu perbaikan California yang terhempas kebakaran.

Dalam kebakaran yang amat besar ini, berdasarkan pendata kebakaran San Fransisco Chronicle, kebakaran California ini dimulai pukul setengah 7 pagi waktu setempat di tanggal 8 November 2018. Sampai pukul setengah 6 sore tanggal 12 November waktu California, kebakaran telah membakar 111 ribu hektar tanah. Jumlah korban meninggal ada 29 orang, dengan tiga orang pemadam kebakaran cedera. Untuk kerusakan fisik sendiri, telah ada 15.500 bangunan yang rusak, dengan sekitar 6.543 rumah terbakar dan 260 bangunan komersial terbakar.

Setelah melihat fakta di atas, tentu pertanyaan yang melintas di kepala adalah mengapa kebakarannya seolah begitu mematikan? Berdasarkan analisis BBC News, ada beberapa faktor pendukung yang mengakibatkan kebakaran ini terjadi. Pertama, adalah adanya kemarau panjang sampai 5 bulan yang sedang terjadi di California. Saking panasnya, suhu terpanas yang tercatat di bulan September 2018 mencapai 41 derajat celsius. Kedua, yang memperburuk kondisi adalah adanya angin Diablo yang kecepatannya mencapai lebih dari 100km/jam. Hasilnya, angin Diablo ini pun menyebarluaskan kobaran api sehingga kebakaran meluas dengan sangat cepat. Di saat kondisi terparah, kobaran api ini dapat membakar satu lahan sebesar lapangan sepak bola dalam waktu 4 detik.

Meskipun banyak pihak sudah menyatakan Donald Trump untuk membantu California, Trump justru lagi-lagi melakukan tindakan yang dikecam banyak pihak. Kali ini, ia mengeluarkan cuitan dengan menyalahkan kegagalan manajemen di California.

There is no reason for these massive, deadly and costly forest fires in California except that forest management is so poor. Billions of dollars are given each year, with so many lives lost, all because of gross mismanagement of the forests. Remedy now, or no more Fed payments!— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) November 10, 2018

Cuitan ini benar-benar membuat banyak artis dan warga California lainnya marah. Dalam balasannya, banyak yang mengutuk Trump karena alih-alih mengeluarkan perasaannya terhadap para korban yang terdampak, ia justru ingin menutup keran pengucuran dana yang tentunya akan membuat California merasa kesulitan. Politisasi kebakaran ini lah yang membuat banyak pihak marah pada Donald Trump.

Banyaknya artis yang marah bukan hanya karena mereka berempati. Para artis tersebut marah karena mereka atau teman sesama artis mereka juga merupakan korban langsung dari kebakaran ini. Beberapa nama artis yang rumahnya mengalami kebakaran seperti Miley Cyrus, Caitlyn Jenner, dan Orlando Bloom. Selain para artis, satu set studio HBO untuk acara Westworld juga ikut terbakar.

Share: Kebakaran California: Terburuk Sejak 1933 dan Diramaikan Twit Donald Trump