General

Jokowi Kelepasan Sebut Politisi ‘Sontoloyo’, Surya Paloh Singgung Bung Karno

Ramadhan — Asumsi.co

featured image

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menilai tidak ada yang salah dengan pernyataan Presiden RI Joko Widodo, yang beberapa waktu lalu kelepasan menyebut politisi sontoloyo. Bahkan, Surya pun menyamakan Jokowi dengan Soekarno yang dulu juga pernah mengatakan hal yang sama.

“Wajar sekali, saya pikir enggak ada yang salah yah. Bung Karno juga menyebutkan istilah sontoloyo itu,” kata Surya saat ditemui di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 25 Oktober 2018.

Tak hanya itu saja, Surya menganggap Jokowi justru rendah hati karena mengaku kelepasan dan jengkel usai kejadian itu. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu bahkan sudah menjelaskan pernyataan sontoloyo tersebut tidak sengaja ia lontarkan. Sebab, Jokowi mengaku jengkel dengan pernyataan sejumlah politikus beberapa waktu terakhir, salah satunya yang mempolitisasi rencana Pemerintah menggelontorkan dana kelurahan.

Hal itu, lanjut Surya, seharusnya justru diapresiasi bukan malah disalahkan. Maka dari itu, ia pun mempertanyakan sejumlah pihak yang mempersoalkan istilah sontoloyo yang disinggung Jokowi beberapa waktu lalu itu.

“Jadi sekali-kali Pak Jokowi ngomong sontoloyo sebetulnya itu menunjukkan ketika beliau kelepasan, dia sikap humble aja, rendah hati. Belum tentu saya akan nyatakan itu salah kalau saya ngomong sontoloyo. Tapi apapun juga itu satu penghargaan,” ucapnya.

“Tapi kalau merasa itu sesuatu hal yang beliau rasa kelepasan, ya tentu kita bisa menerimanya. Tapi sebenarnya tidak ada yang salah untuk itu,” kata politisi kelahiran Koetaradja, Aceh Darussalam pada 16 Juli 1951 silam tersebut.

Untuk itu Surya pun meminta semua pihak tidak mengkhawatirkan sikap Jokowi beberapa waktu terakhir ini, yang dianggap kelepasan dan tidak seperti biasanya, yang dikenal santun. Seperti diketahui, sebelumnya juga, Jokowi sempat menyinggung politik kebohongan dalam pidatonya beberapa waktu lalu.

“Menurut saya apa yang salah di sana? Tidak ada hal yang perlu kita khawatirkan tapi penekanannya yang paling hebat kan beliau mengatakan saya kelepasan lho. Kenapa kita tidak respect terhadap hal itu,” ujar politisi berusia 67 tahun tersebut.

Surya pun tak sepakat dengan sejumlah politisi dari kubu sebelah yang menganggap Jokowi tak pantas mengatakan hal tersebut. Menurut Surya, ungkapan politisi sontoloyo yang dilontarkan Jokowi itu hanya didramatisisasi saja oleh pihak-pihak tertentu.

“Enggak [berubah] juga, saya lihat. Kan begini, kan ketika ada penekanan, terkadang kita sendiri yang mendramatisir itu. Padahal tak ada sesuatu yang harus didramatisir,” katanya.

Meski begitu, Surya sendiri sepakat bahwa kedua kubu, baik itu kubu Jokowi maupun kubu Prabowo, perlu untuk menahan diri agar tensi politik tak makin memanas menjelang Pilpres 2019.

Seperti diketahui, pernyataan Jokowi terkait politisi sontoloyo sendiri dilontarkan pada Selasa, 23 Oktober 2018 lalu, saat penyerahan sertifikat hak atas tanah kepada masyarakat Jakarta di Lapangan Ahmad Yani. Jokowi menyebutkan kata sontoloyo ketika merespons pro dan kontra terkait dana kelurahan.

Saat itu, Jokowi mengaku heran lantaran rencana pemerintah untuk mengalokasikan dana kelurahan malah dihubung-hubungkan dengan agenda politik. Akibat tak tahan mengetahui tuduhan tersebut, Jokowi pun akhirnya kelepasan menyebut polisiti sontoloyo.

“Bukan hanya di desa saja yang ada dana desa, tapi kelurahan juga membutuhkan (dana) untuk memperbaiki selokan, memperbaiki jalan di kampung-kampung, sehingga tahun depan akan ada dana kelurahan, tapi kok ramai? Saya juga heran,” kata Jokowi.

Jokowi heran lantaran saat ini komitmen pemerintah untuk masyarakat kerap dihubungkan dengan agenda politik. Padahal, lanjut Jokowi, kehidupan bukan melulu hanya politik. Maka dari itu, isu-isu tersebut akan dengan mudah dimanfaatkan oleh politisii untuk memengaruhi masyarakat.

“Hati-hati saya titip ini, hati-hati. Hati-hati banyak politikus yang baik-baik, tetapi juga banyak politikus yang sontoloyo. Lihat mana yang benar, mana yang tidak betul,” ucap Jokowi.

Tak menunggu waktu lama, sehari setelahnya, Jokowi pun menjelaskan siapa yang dimaksud dengan politisi sontoloyo. Polisiti sontoloyo sendiri merupakan politisi yang memakai cara-cara menyebarkan kebencian, mengadu domba, menggunakan isu SARA, dan memecah belah masyarakat untuk menarik perhatian masyarakat.

“Kalau masih memakai cara-cara lama seperti itu, masih politik kebencian, politik SARA, politik adu domba, politik pecah belah, itu yang namanya tadi politik sontoloyo,” kata Presiden setelah menghadiri pembukaan Trade Expo Indonesia Ke-33 di Indonesia Convenction Exhibition, Tangerang, pada Rabu, 24 Oktober 2018.

“Inilah kenapa kemarin saya kelepasan, saya sampaikan politikus sontoloyo, ya, itu. Jengkel saya,” ujar mantan Wali Kota Solo ini.

Share: Jokowi Kelepasan Sebut Politisi ‘Sontoloyo’, Surya Paloh Singgung Bung Karno