General

Ini Alasan Gerindra Sebut Duet Prabowo-Gatot Tak Ideal di Pilpres 2019

Ramadhan — Asumsi.co

featured image

Nama mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo belakangan sering disebut-sebut cocok untuk maju sebagai calon wakil presiden berpasangan dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 nanti. Namun, Gerindra nampaknya tak sepakat dengan hal tersebut.

Ya, Gerindra menilai Prabowo tak ideal jika harus berpasangan dengan tokoh militer di Pilpres 2019 mendatang, terlebih Prabowo sendiri juga berlatar belakang militer. Hal itu disampaikan oleh anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Jenderal (Purn) Djoko Santoso.

Menurut Djoko Santoso, pasangan calon presiden dan wakil presiden yang sama-sama dari kalangan militer tentu bakal jadi sasaran kritik publik. Mantan Panglima TNI era Presiden SBY itu menyebut juga bahwa jika Prabowo berpasangan dengan Gatot maka hal itu akan menimbulkan pemberitaan negatif dari media.

“Masak militer sama militer, entar kalian tembakin,” kata Djoko Santoso di kediaman Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta, sebagaimana dinukil dari CNN Indonesia, Selasa 27 Maret.

Djoko menjelaskan alasan mengapa wacana duet pasangan Prabowo-Gatot tak ideal di Pilpres 2019 nanti. Menurut sosok kelahiran Surakarta, Jawa Tengah pada 8 September 1952 silam tersebut, pasangan capres-cawapres militer tak ideal di era reformasi saat ini.

“Ya sekarang kita reformasi, reformasi itu harus ini, ini, kalau militer sama militer nanti kalian tembakin,” ujar Djoko Santoso.

Pasangan Ideal Prabowo adalah Sipil

Djoko Santoso pun mengatakan bahwa sosok yang ideal dan cocok untuk menjadi pasangan Prabowo di Pilpres 2019 mendatang adalah dari kalangan sipil. Duet militer dan sipil tentu akan saling melengkapi dan memberikan keseimbangan.

Meski begitu, Djoko sendiri tak mau menyebut cawapres dari kalangan sipil yang pantas menjadi pasangan Prabowo nantinya. Sosok berusia 65 tahun itu hanya mengatakan bahwa sejauh ini memang sudah banyak sosok yang melamar ke Prabowo untuk jadi cawapres.

“Idealnya sipil lah. Belum, belum ada (diputuskan). Yang melamar sih banyak. Cuma itu kan tergantung pak Prabowo dong,” ucap Djoko Santoso.

Sebelumnya, hasil survei yang digelar Political Communication (Polcomm) Institute menyebut Prabowo Subianto layak berpasangan dengan Gatot Nurmantyo yang merupakan seorang tokoh militer di Pilpres 2019.

Dalam survei tersebut, masyarakat dinilai lebih memahami nama tokoh ketimbang latar belakangnya. Direktur Eksekutif Polcomm Institute, Heri Budianto mengatakan Gatot mengalahkan sejumlah nama yang dinilai pantas untuk mendampingi Prabowo di Pilpres 2019.

“Saat ditanya siapa calon wakil presiden Prabowo jika maju dalam Pilpres 2019, mayoritas responden menjawab Gatot Nurmantyo 21,83 persen,” kata Heri saat memaparkan hasil surveinya di Jakarta, Minggu 25 Maret).

Dalam survei tersebut, setelah Gatot, ada nama ketua MPR Zulkifli Hasan sebesar 18,50 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 15,50 persen, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 10,83 persen dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar 10,42 persen.

Share: Ini Alasan Gerindra Sebut Duet Prabowo-Gatot Tak Ideal di Pilpres 2019