Isu Terkini

Hobi Motoran Jokowi dan Dampaknya ke Pelaku Industri Lokal

Winda Chairunisyah Suryani — Asumsi.co

featured image

Sebagai sosok yang dikenal sering blusukan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) nampaknya juga suka mengendarai sepeda motor. Misalnya pada Minggu, 4 November 2018 kemarin pagi, orang nomor satu di Indonesia itu mengunjungi Pasar Anyar, Kota Tangerang, Banten. Mengendarai motor terbarunya yang berwarna hijau, motor itu ternyata merupakan hasil modifikasi bergaya tracker.

Berbeda dengan orang-orang yang biasanya sedang beristirahat pada minggu pagi, Jokowi justru sudah berangkat ke pasar sekitar pukul 06.05 WIB. Diawali menggunakan mobil kepresidenan, dan sekitar 100 meter kemudian, mobil Jokowi terhenti. Lalu, ia pun turun dari mobil dan langsung mengenakan helm barunya yang dibeli di Indonesia Motorcycle Show 2018, pada Sabtu, 3 November 2018.

Tak ayal, gaya Jokowi itu kembali jadi bahan perbincangan khususnya di media sosial. Apalagi, modifikasi terbaru berbasis Kawasaki W175 yang mengalami ubahan hampir 100 persen yang ditumpangi Jokowi itu lampu bagian depannya tidak menyala selama perjalanan.

View this post on Instagram

A post shared by Joko Widodo (@jokowi) on Nov 3, 2018 at 9:27pm PDT

Padahal, yang menjadi basis dari motor tersebut seharusnya sudah dilengkapi fitur Automatic Headlight On (AHO), fitur yang membuat lampu depan otomatis menyala setelah kunci kontak diputar ke posisi on. Tapi, ya namanya Presiden, mana mungkin kan kena razia polisi, meski melanggar Pasal 107 Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Apalagi, pria kelahiran Surakarta itu memang terlihat hobi motoran, dan enggak cuman sekali ini aja Jokowi melakukan kunjungan kerja menggunakan kendaraan roda dua. Mulai dari motor trail, motor chopper hingga motor listrik.

Mungkin sebagian orang masih ingat, saat kunjungan kerja Jokowi pada Mei 2017 lalu. Kakek Jan Ethes ini menggunakan motor trail merek Jepang Kawasaki KLX 150 BF untuk meninjau pembangunan jalan Trans Papua di Wamena, kabupaten Jayawijaya, Papua.

View this post on Instagram

A post shared by Joko Widodo (@jokowi) on May 10, 2017 at 7:59am PDT

Belum lagi saat mengunjungi tambak udang di kawasan Muara Gembong, Bekasi, Jokowi juga terlihat menggunakan motor yang sama.

View this post on Instagram

A post shared by Joko Widodo (@jokowi) on Nov 1, 2017 at 4:56am PDT

Tak berhenti sampai motor trail, Jokowi juga cukup bikin kehebohan saat ia mengendarai motor barunya berjenis Chopperland berwarna emas dari Elders Garage, yang ia lihat pertama kali saat acara Sumpah Pemuda di Istana Bogor pada 28 Oktober 2017.

Pada saat itu, Elders Garage beserta Andrianka berada di Istana Bogor untuk memamerkan hasil karya mereka. Jokowi sempat menunggangi salah satu motor chopper garapan bengkel tersebut hingga akhirnya memutuskan membelinya dengan harga Rp 140 juta.

Tentunya, motor itu enggak cuman untuk disimpan aja. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu sempat memimpin touring menuju Palabuhanratu, Sukabumi. Sambil mengendarai motor, Jokowi menyapa warga, di Kecamatan Bantar Gadung, Sukabumi, pada Minggu, 8 April 2018.

Yang paling adem dan bikin ngiri pada kaum jomblo, alumni Universitas Gadjah Mada itu pernah memboncengi sang Ibu Negara Iriana Jokowi menaiki motor listri saat kunjungannya ke Agats, Kabupaten Asmat, Papua.

Perjalanan sepeda motor itu dilakukan Jokowi setelah helikopter Kepresidenan Super Puma mendarat di Pelabuhan Ewer, di pinggir Sungai Aswet, Agats. Dari lokasi itu, Jokowi memboncengkan Iriana menggunakan sepeda motor menuju Kampung Kayeh di Kota Agats, yang berjarak 6-7 kilometer.

Tapi tahukah kalian, kalau selain motor-motor anti-mainstream itu, ternyata Jokowi juga punya motor kecil pada umumnya seperti Yamaha Mio tahun 2008 dan Yamaha Vega 2001. Kedua motor itu bahkan dilaporkan dalam data Harta Kekayaan Pejabat (LHKPN) milik Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK) tertanggal 31 Desember 2014.

Yamaha Mio 2008 sendiri di masanya dibanderol dengan harga Rp6,3 juta, sedangkan Yamaha Vega produksi 2001 sendiri dibanderol dengan harga yang tak jauh beda; masih berada dikisaran bawah Rp10 juta.

Rentetan perjalanan Jokowi menggunakan motor tersebut mungkin sebagian orang menganggap hanya sebuah pencitraan. Apalagi, bapak dari tiga anak itu kembali mencalonkan diri dalam pertarungan di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Memang, calon presiden petahana nomor urut 01 kerap diterpa berbagai isu. Seperti halnya saat Jokowi mengendarai moge di pembukaan Asian Para Games 2018, ia terus dicecar agar mau mengakui menggunakan stuntman.

View this post on Instagram

A post shared by Joko Widodo (@jokowi) on Aug 18, 2018 at 8:24pm PDT

Tapi, di samping itu semua, peran Jokowi dalam membeli motor-motor hasil pelaku industri lokal tanah air tentunya akan membangkitkan semangat para pelaku industri itu sendiri. Hal ini jugalah yang dirasakan oleh Heret Frashtio, builder Elders Garage yang mengaku bengkelnya menerima banyak pesanan setelah satu produknya dibeli Jokowi.

“Setelah Bapak (Jokowi) pakai motor (garapan Elders), sebulan kita bisa mengerjakan tiga motor. Sebelumnya tiga motor dalam setahun,” ujar Heret.

“Buat pelaku yang penting efeknya. Jadi mau dibilang cara barunya Jokowi meraih massa, tapi buat kita, aksi yang dilakukan oleh pejabat-pejabat kita, atau pemerintah, kalau efeknya bisa dirasakan oleh masyarakat pasti kita support. Pastinya kita juga merasa senang dan kita akan berikan balik,” ungkap Heret.

Hal ini juga senada dengan pernyataan yang diungkapkan Jokowi di media sosial miliknya. “Produksi sepeda motor di Tanah Air sudah diekspor ke 45 negara. Yang menggembirakan, komponen lokal di industri sepeda motor Indonesia rata-rata di atas 90 persen.”

Mencoba menduduki sepeda motor modifikasi di arena pameran Indonesia Motorcycle Show 2018 di Jakarta, siang tadi.

Produksi sepeda motor di Tanah Air sudah diekspor ke 45 negara. Yang menggembirakan, komponen lokal di industri sepeda motor Indonesia rata-rata di atas 90 persen. pic.twitter.com/QD3pWMiH5B— Joko Widodo (@jokowi) November 3, 2018

Share: Hobi Motoran Jokowi dan Dampaknya ke Pelaku Industri Lokal