General

Heboh La Nyalla Serang Prabowo: Dari Uang 40 Miliar Sampai Insiden Dimaki-maki

Ramadhan — Asumsi.co

featured image

Belum juga nyoblos, Pilkada 2018 udah panas aja nih guys! Tak hanya soal pertarungan sederet pasangan calon saja, tapi muncul sejumlah insiden heboh karena urusan Pilkada ini. Salah satunya adalah terkait aksi La Nyalla Mattalitti yang ‘menyerang’ Prabowo Subianto secara terbuka. Wah ada apa nih guys?

Ribut-ribut soal La Nyalla vs Prabowo Subianto dan Gerindra itu terungkap saat La Nyalla menggelar jumpa pers di Restoran Mbok Berek di Jalan Prof Dr Soepomo, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (11/01). Awalnya, La Nyalla bercerita soal dirinya yang didukung oleh ulama untuk maju di Pilgub Jatim 2018. Sayangnya, La Nyalla justru gagal mendapat rekomendasi dari partai Gerindra dan akhirnya batal maju di Pilgub Jatim 2018. Dalam keterangannya, La Nyalla juga menyebutkan bahwa dirinya mendapat syarat permintaan uang dari Prabowo dengan nilai miliaran rupiah. Nah lho!

Untuk lebih jelasnya, yuk simak kronologis La Nyalla vs Gerindra berikut ini!

La Nyalla Mattalitti Ingin Maju di Pilgub Jatim 2018

Jadi awal ceritanya begini guys, La Nyalla yang merupakan kader Partai Gerindra ini ingin maju sebagai bakal calon gubernur di pentas Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur (Jatim) 2018. La Nyalla kemudian mendapatkan surat mandat dari Prabowo pada 11 Desember lalu. Surat mandat tersebut berlaku 10 hari dan berakhir pada 20 Desember. Dalam surat nomor 12-0036/B/DPP-GERINDRA/ Pilkada/2017 itu dijelaskan bahwa nama La Nyalla sebagai cagub Jatim sedang diproses DPP Partai Gerindra. Jadi, La Nyalla ini awalnya emang diusahakan untuk ikut Pilgub Jatim 2018.

Dalam proses menuju pertarungan Pilgub Jatim yang terjal, La Nyalla diminta untuk mencari mitra koalisi partai untuk mendukungnya. Dalam perjalannya, La Nyalla pun gagal mendapat partai koalisi dan cawagub pendampingnya.

Sempat muncul wacana menyandingkan politisi berusia 58 tahun itu dengan penyanyi kondang Anang Hermansyah, sayangnya wacana itu justru kandas di tengah jalan. Namun ternyata, La Nyalla juga diminta untuk menyiapkan kelengkapan pemenangan.

‘Mahar Politik’ 40 Miliar

Nah, salah satu kelengkapan pemenangan ini adalah uang Rp 40 miliar yang diminta Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto kepada La Nyalla. Kabarnya sih uang itu akan digunakan untuk saksi dalam Pilkada Jatim. Wah, gak kebanyakan tuh pak?

Momen permintaan uang tersebut berlangsung saat La Nyalla bertemu dengan Prabowo di Hambalang, Bogor, Sabtu (10/12/2017). Momen pertemuan itu sendiri bertepatan dengan pengumuman Mayjen (Purn) Sudrajat sebagai cagub Jawa Barat oleh Gerindra.

“Saya dimintai uang Rp 40 miliar. Uang saksi disuruh serahkan tanggal 20 Desember 2017, kalau tidak bisa saya tidak akan direkomendasi,” ujar La Nyalla Mattalitti seperti dikutip dari Tribunnews.com, Kamis (11/01).

“Yang minta Bapak Prabowo kok,” lanjutnya.

Insiden Prabowo Memaki La Nyalla

Setelah pertemuan dengan Prabowo di Hambalang, La Nyalla tak serta merta menyanggupi untuk menyerahkan uang senilai Rp 40 miliar itu. Lantas, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim itu dipanggil Prabowo untuk menghadap ke rumahnya.

Lalu, menurut La Nyalla, di sinilah terjadi insiden maki-memaki yang dilakukan Prabowo terhadap dirinya. Mantan Ketum PSSI yang pencalonannya di Pilgub Jatim 2018 akhirnya dibatalkan, tak terima dengan perlakuan Prabowo.

“Saya dipanggil 08 (Prabowo) kok dimaki-maki. Prabowo itu siapa? Saya bukan pegawainya dia, kok dia maki-maki saya,” lanjut La Nyalla.

Akibatnya, La Nyalla pun terkejut dan sama sekali tak menyangka jika Prabowo akan memakinya karena urusan uang Rp 40 miliar. Tentu saja, insiden itu membuat La Nyalla merasa pengorbanannya sia-sia, apalagi La Nyalla mengaku sudah mendukung Prabowo sejak saat jadi calon wakil presiden berpasangan dengan Megawati Soekarnoputri di Pilpres 2009.

Klarifikasi Gerindra

Manuver La Nyalla soal ‘mahar’ politik sebesar Rp 40 miliar yang diminta Prabowo Subianto akhirnya dibantah dengan tegas oleh Partai Gerindra. Lewat akun Twitter resmi @Gerindra, partai berlogo kepala burung garuda itu menjelaskan secara rinci bahwa pernyataan yang disampaikan La Nyalla tidak benar.

“Tidak ada mahar di @Gerindra. Apalagi mahar politik. Silakan konfirmasi langsung kepada pak @jokowi, @basuki_btp, @ridwankamil, @aniesbaswedan, dan @sandiuno yang pernah kami dukung dan berhasil menjadi kepala daerah,” tulis akun Twitter resmi Partai Gerindra @Gerindra.

Gerindra juga menjelaskan bahwa bukan hanya La Nyalla saja kader Gerindra yang gagal maju menjadi cagub pilihan Prabowo. Ada nama Ferry Juliantono dan Gus Irawan Pasaribu yang gagal maju di Pilkada Jawa Tengah dan Sumatera Utara.

“Kita telah memberikan kesempatan dan peluang kepada yg bersangkutan untuk mengikuti konstelasi pilkada Jatim. Akan tetapi, seperti yg kita semua ketahui yang bersangkutan tidak mampu membangun koalisi dan mencari pasangan wakilnya.”

Gerindra mengakui bahwa secara realistis pihaknya tidak sanggup mengusung cagub di Jatim tanpa berkoalisi dengan partai lain. Itu artinya saat La Nyalla gagal mencari mitra koalisi maka Gerindra memutuskan tak menyanggupi untuk mencalonkan La Nyalla.

“Tugas partai tersebut bukan hanya ditujukan kepada La Nyalla, akan tetapi cagub pilihan pak @prabowo lainnya. Contoh, @sudirmansaid, beliau dibebaskan untuk mencari koalisi hingga akhirnya mendapatkan pasangan wakilnya.”

“Kita tahu juga, Mulyadi, ketua DPD @Gerindra Jabar, yang tidak mendapatkan rekom dari partai dan pak @prabowo, karena partai dan pak @prabowo lebih memilih pak @MayjenSudrajat. Dan pak @MayjenSudrajat pun mampu meraih koalisi.”

Kini, mimpi La Nyalla untuk bertarung di panggung Pilgub Jatim 2018 harus kandas karena terganjal masalah mitra koalisi dan bakal cawagub serta isu politik uang. Gerindra sendiri akhirnya memilih bergabung dengan koalisi PDIP, PKB, dan PKS mendukung Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Puti Guntur Soekarno.

Share: Heboh La Nyalla Serang Prabowo: Dari Uang 40 Miliar Sampai Insiden Dimaki-maki