Budaya Pop

Hari Valentine, Budaya Timur dan Barat yang Berbeda dalam Mengungkapkan Rasa Sayang

Winda Chairunisyah Suryani — Asumsi.co

featured image

Cara menunjukkan rasa sayang terhadap orang terkasih memang berbeda. Ada yang menunjukkannya dengan memberi hadiah, meluangkan waktu untuk membuaut momen yang berkualitas, atau sekedar tindakan-tindakan kecil. Tapi secara umum, orang di dunia Timur memang jarang mengungkapkan ‘bahasa cinta’ mereka dengan kata-kata.

Misalnya saja hubungan anak dan orang tua yang bisa dibandingkan dengan budaya Barat yang terlihat lebih leluasa. Hubungan yang konon berbeda, membuat orang tua dan dan anak bisa berkomunkasi secara luwes. Maka tak heran, mereka tak akan malu untuk mengatakan “I Love You”.

Sementara di Timur, jangan harap orang tua mau secara eksplisit mengatakan sayang kepada anaknya. Di beberapa daerah bahkan memiliki budaya yang cukup keras dalam mendidik anak. Misalnya saja jika sakit batuk, orang tua justru mengomeli anaknya yang suka minum es atau gorengan. “Minum terus tuh es, makan gorengan yang banyak! Biar makin batuk!”

Lalu, apakah ada yang salah dengan budaya di Timur? Bisa jadi jawabannya, tidak. Sebagian besar orang di Timur memang tidak mengatakan rasa cinta dengan sangat gamblang. Namun ada perlakuan yang tersirat yang bisa dirasakan tanpa harus mengucapkannya.

Ada berbagai kisah perjuangan orang tua yang menunjukkan kasih sayang mereka dengan memastikan anaknya bisa sukses di kehidupan pribadinya. Sementara realitas lain di Barat, anak justru didorong secepat mungkin agar bisa berdiri sendiri, miskin atau kaya adalah pilihan sendiri. Hingga kedepannya, ia tak lagi memiliki hubungan yang erat dengan keluarga, bahkan tidak berharap ditolong saudara dan juga tidak bersedia menolong.

Jika dinilai dari sisi kemandirian, memang hal itu bisa dikatakan baik. Tapi bagaimana jika orang tua sudah mulai memasuki usia uzur. Mereka harus rela disimpan di panti Jompo, karena dianggap bukan urusan anaknya lagi. Hal ini juga sebenarnya sudah mulai diikuti oleh orang Timur.

Itu baru perbedaan dari Timur dan Barat soal cara jalin hubungan antara anak dan orang tua. Jika dilihat secara umum mungkin terlihat sama, namun realitas karakter keduanya sangat berbeda baik historis maupun budaya. Rasa malu memang menjadi salah satu ciri khas orang Timur, sehingga untuk mengekspresikan rasa kasih sayang saja, seseorang pada umumnya tidak percaya diri.

“Budaya memang sangat mempengaruhi persepsi cinta,” kata Psikolog Klinik Terpadu Universitas Indonesia Bona Sardo di Jakarta, seperti dikutip Antara beberapa saat lalu.

Timur adalah Timur dan Barat adalah Barat. Timur tanpa Barat, justru akan kehilangan eksistensi-nya, begitupun sebaliknya. Namun yang jelas, budaya dapat mempengaruhi tidak hanya bahasa dan adat, tapi bagaimana cara pandang seseorang.

Orang Barat menganggap diri mereka sebagai wujud yang independen.  Pada penelitian yang dipimpin oleh Trey Hedden dan John Gabrieli di Massachusetts Institute of Technology menunjukkan bahwa kebiasaan yang turun menurun dapat mempengaruhi kerja otak orang Barat maupun Timur. “Budaya tidak mengubah cara Anda melihat dunia, melainkan bagaimana Anda berpikir dan menafsirkan.”

Maka tak heran ada hari Valentine (Valentine’s Day) sebuah hari kasih sayang yang dirayakan setiap tanggal 14 Februari. Hari itu adalah momen untuk para kekasih untuk menyatakan cintanya di Dunia Barat. The Greeting Card Association (Asosiasi Kartu Ucapan AS) memperkirakan bahwa di seluruh dunia sekitar satu miliar kartu valentine dikirimkan per tahun. Data itu membuat hari raya ini merupakan hari raya terbesar kedua setelah Natal, di mana kartu-kartu ucapan cinta dikirimkan.

Asosiasi yang sama ini juga memperkirakan bahwa para wanitalah yang membeli kurang lebih 85% dari semua kartu valentine. Di Amerika Serikat mulai pada paruh kedua abad ke-20, tradisi bertukaran kartu diperluas dan termasuk pula pemberian segala macam hadiah, biasanya oleh pria kepada wanita. Hadiah-hadiahnya biasa berupa bunga mawar dan cokelat.

Share: Hari Valentine, Budaya Timur dan Barat yang Berbeda dalam Mengungkapkan Rasa Sayang