Isu Terkini

Giant, Raksasa Ritel yang Terus Mengecil

Hafizh Mulia — Asumsi.co

featured image

Jaringan gerai-gerai ritel di Indonesia semakin lesu. Jumlah pengunjung terus menurun, dan mau tak mau perusahaan mulai menutup gerai-gerai mereka. Keputusan inilah yang kini diambil oleh PT Hero Supermarket Tbk (HERO) terhadap sejumlah gerai Giant Indonesia yang dimilikinya.

Pada 2018, ada 26 gerai Giant yang ditutup. Merek ritel dengan konsep hypermarket ini pun akan melakukan hal yang sama pada pertengahan tahun ini.  Per 28 Juli 2019, HERO menutup enam gerai Giant di Jakarta dan sekitarnya. Keenam gerai tersebut adalah Giant Express Cinere Mall, Giant Express Mampang, Giant Express Pondok Timur, Giant Extra Jatimakmur, Giant Extra Mitra 10 Cibubur, dan Giant Extra Wisma Asri.

Direktur HERO Hadrianus Wahyu Trikusumo menuturkan bahwa keputusan ini diambil sebagai langkah menyesuaikan diri dengan pasar. “Kami mengatur kembali dan re-energize Giant untuk memastikan dapat memenuhi preferensi pelanggan yang terus berkembang,” katanya, seperti dilansir Tempo, Senin (24/6). “Sangat dipahami perubahan ini akan berdampak pada beberapa karyawan, namun Giant berkomitmen untuk memperlakukan semua karyawan dengan adil dan respek.”

Giant, Lebih dari 70 Tahun

Selama ini, Giant sudah menjadi bagian dari masyarakat perkotaan Indonesia. Mulai dari belanja kebutuhan bulanan, mingguan, atau harian, gerai ritel ini menjadi salah satu opsi utama. Usianya sudah mencapai 75 tahun.

Didirikan sebagai sebuah toko grosir kecil di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 1944, Giant tidak pernah sepi peminat. Hal ini membuat keluarga Teng mampu berekspansi dan membuka gerai Giant di Teng Minimarket Centre pada tahun 1974. Investasi yang terus mengalir, seperti ketika Dairy Farm International Holdings membeli 90% sahamnya, membuat Giant semakin tak terbendung.

Pada 2003, Giant yang berada di bawah Dairy Farm membuka delapan gerai berkonsep hypermarket dan sepuluh gerai berkonsep supermarket. Semakin berjaya di Malaysia, Giant berhasil melakukan ekspansi ke negara-negara tetangga seperti Singapura, Brunei Darussalam, Indonesia, Kamboja, dan Vietnam. Kini, Giant dioperasikan oleh GCH Retail Sdn Bhd yang merupakan anak perusahaan Dairy Farm International Holdings Limited.

Di Indonesia, Giant beroperasi sejak 2002. Dioperasikan oleh HERO bersama Dairy Farm, Giant Indonesia membawa dua konsep gerai yang berbeda, yakni Giant Express dan Giant Extra. Dilansir dari situs resmi Giant, gerai ritel ini menawarkan produk-produk lokal termurah demi menjangkau semua kelas di Indonesia.

Giant Extra menawarkan produk-produk lokal segar seperti buah, sayur, dan dan hasil laut yang umumnya dijual pasar basah. Ia juga menawarkan produk-produk non-makanan seperti alat-alat elektronik, peralatan rumah tangga, dan furnitur.

Sedikit berbeda, pilihan dalam Giant Express lebih terbatas, sebab ia difokuskan untuk tujuan menjangkau seluruh masyarakat Indonesia. Giant Express beroperasi tidak hanya di Pulau Jawa, tetapi juga di pulau-pulau lain seperti Sumatera, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi.

Lesunya performa Giant Indonesia kini membuat jumlah gerainya terus dikurangi. Menurut Katadata, jumlah gerai Giant Extra per Desember 2018 adalah 57 gerai. Sedangkan untuk Giant Express, ada 82 gerai yang masih beroperasi. Angka-angka ini berpotensi terus menurun seiring perubahan pola belanja masyarakat dan persaingan yang semakin ketat.

Share: Giant, Raksasa Ritel yang Terus Mengecil