Isu Terkini

Sederet Ledakan Bom dan Penyerangan yang Pernah Terjadi di Gereja-Gereja Indonesia

Winda Chairunisyah Suryani — Asumsi.co

featured image

Aksi terorisme terjadi lagi. Hari ini, Minggu, 13 Mei, rentetan bom meledak terjadi secara bergilir di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur.  Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Frans Barung Mangera bilang bahwa ledakan itu pertama kali terjadi pukul 06:30 WIB di Gereja Santa Maria Tak Bercela.

“Ledakan pertama terjadi di Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya pada pukul 06:30,” kata Barung Mangera saat memberikan keterangan pers pada media di Gedung Tribata Polda Jawa Timur, Minggu siang.

Setelah ledakan di Gereja Santa Maria Tak Bercela, bom selanjutnya meledak di Gereja Kristen Indonesia, Jalan Diponegoro, pada pukul 07:15. Lalu disusul dengan ledakan di Gereja Pantekosta, Jalan Arjuno pada pukul 07:53.

Akibat ledakan bom itu, ada 11 orang yang meninggal dunia dan 41 orang yang mengalami luka-luka.

Aksi terorisme yang terjadi di rumah ibadah umat Kristiani seperti hari bukanlah pertama kalinya. Di Indonesia, ada sederet gereja yang juga pernah terkena serangan. Di mana saja? Berikut daftarnya.

Serangan di Gereja Lidwina, Sleman, Yogyakarta

Gereja Santa Lidwina di Bedog, Sleman, Yogyakarta, pada 11 Februari 2018 pernah diserang saat prosesi misa pagi. Sekitar pukul 7:30 WIB, pelaku penyerangan yang telah diidentifikasi bernama Suliyono itu masuk dari pintu dan menyabet seorang jemaat di punggung.

Ia kemudian masuk ke ruang utama gereja, membacok beberapa jemaat dan menyabet Romo Karl Edmund Prier yang sedang memimpin misa dengan pedang. Pelaku yang ternyata mahasiswa itu akhirnya diamankan polisi dengan dua tembakan ke kaki kanan dan kirinya, hingga terjatuh.

Pada interogasi awal yang dilakukan polisi, Suliyono memang punya pemahaman yang keliru. Hal itu, kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto, diduga menjadi salah satu latar belakang penyerangan.

“Dia dapat pemahaman yang keliru ya, dia belajar dari internet kemudian ia ingin melaksanakannya [penyerangan] dari dorongan dia sendiri,” kata Setyo pada media, di Markas Besar Polri, Jakarta, pada, 13 Februari 2018.

Ledakan Bom Molotov di Depan Gereja Oikumene, Samarinda

Bom molotov pernah meledak di depan gereja Oikumene, Jalan Cipto Mangunkusumo, Kelurahan Sengkotek, Kecamatan Lo Janan Ilir, Samarinda, Kalimantan Timur, pada 13 November 2016. Kejadian itu terjadi sekitar pukul 10:00 WITA, ketika jemaat baru saja usai melaksanakan ibadah.

Akibat kejadian itu, 4 korban yang kesemuanya masih anak-anak itu mengalami luka bakar di sekujur tubuh. Salah seorang korban di antaranya masih berusia 2,5 tahun dan meninggal dunia dalam perawatan di rumah sakit.

“Korban akibat ledakan tersebut berjumlah empat orang dan dilarikan ke Rumah Sakit Muis, Samarinda,” tulis Divisi Humas Polri dalam akun Facebooknya pada 13 November 2016.

Pelaku yang melempar bom jenis molotov itu bernama Juhanda. Ia sempat melarikan diri dan melompat ke Sungai Mahakam. Warga sekitar yang melihat pelaku langsung berusaha mengejar dan akhirnya tertangkap dan diserahkan pihak Polsek Samarinda Seberang.

Aksi Bom Natal 2000

Pada malam Natal, 24 Desember 2000, ledakan bom secara serentak juga pernah terjadi di Gereja Katedral, Sekolah Kanisius Menteng Raya, Gereja Matraman, Gereja Koinonia Jatinegara, dan juga Gereja Oikumene Halim. Seluruhnya berada di Jakarta.

Bom di Gereja Santa Anna dan Gereja Kristen Batak Protestan

Di tahun 2001, bom juga meledak di dua tempat ibadah, yaitu di Gereja Santa Anna dan Gereja Huria Kristen Batak Protestan. Keduanya berada di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

Di Gereja Santa Anna, ledakan terjadi ketika pastor tengah menyampaikan khotbah. Lima orang dinyatakan meninggal pada kasus itu.

Bom di Gereja Bethel Tabernakel Kristus Alfa Omega Semarang

Bom meledak pada 31 Juli 2001 di gereja Bethel Tabernakel Kristus Alfa Omega, Jalan Gajah Mada 114-118, Semarang, Jawa Tengah. Bom tersebut ditempel di mobil kijang warna cokelat metalik dengan nomor polisi H 8363 HS. Dua orang yang merupakan ibu dan anak dinyatakan terluka.

Bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS)

Bom bunuh diri terjadi Kepunton, Solo, Jawa Tengah, pada 25 September 2011. Dari aksi ini, puluhan jemaat terluka. Pelaku melakukan pengeboman tepat saat berada di antara sebagian jemaah yang keluar dari gereja. Saat berada di depan pintu keluar itulah, pelaku meledakkan bom yang berdaya ledak rendah.

Selain sederet daftar ledakan bom yang telah disebutkan di atas, ada juga sederet serangan yang pernah terjadi di berbagai gereja. Berikut daftarnya:

  1. Serangan di Gereja Katolik Santo Yosep di Medan pada 28 Agustus 2016
  2. Pembakaran gereja di Desa Matako, Kecamatan Tojo, Kabupaten Poso
  3. Pembakaran gereja di Pulau Halmahera pada 15 September 2002
  4. Penyerangan gereja di Pulau Haruku pada 18 September 2002
  5. Penyerangan gereja di Temanggung pada 8 Februari 2011
  6. Penyerangan gereja di Singkil Aceh pada 13 Oktober 2015
  7. Perusakan Gereja Katolik Santo Yusuf Pekerja di Klaten, Jawa Tengah pada 9 Agustus 2016.

Share: Sederet Ledakan Bom dan Penyerangan yang Pernah Terjadi di Gereja-Gereja Indonesia