General

Cerita Wiranto: Dari Capres, Cawapres, Menteri dan Cawapres Lagi

Ramadhan — Asumsi.co

featured image

Bursa calon wakil presiden (cawapres) terus memunculkan sejumlah nama tokoh nasional seperti Gatot Nurmantyo, Muhaimin Iskandar, hingga Anies Baswedan. Sekarang muncul nama Wiranto yang ikut meramaikan persaingan untuk posisi cawapres di Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 nanti. Wah makin rame ya guys.

Munculnya nama Wiranto yang diusulkan untuk maju sebagai cawapres di Pemilu 2019 nanti terjadi saat momen syukuran Partai Hanura yang berhasil lolos sebagai peserta Pemilu 2019 dan mendapatkan nomor urut 13, Kamis 22 Februari. Seperti apa sih ceritanya?

Oesman Sapta Odang ingin Wiranto jadi cawapres di 2019

Adalah Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta Odang yang mengusulkan Ketua Dewan Pembina Partai Hanura, Wiranto untuk maju sebagai cawapres pendamping Presiden Joko Widodo pada Pemilu 2019.

Usulan agar Wiranto ikut dalam Pemilu 2019 sebagai cawapres dari Presiden Jokowi tersebut disampaikan OSO, sapaan akrabnya, saat memberikan sambutan dalam acara syukuran Partai Hanura hari ini (Kamis, 22 Februari). OSO menyebut Wiranto pantas maju sebagai cawapres.

“Dari pandangan dan komitmen saya, sudah pantas saya mengatakan Pak Wiranto adalah calon saya menjadi wakil presiden,” kata Oesman Sapta Odang di kediaman pribadinya, Kuningan, Jakarta, sebagaimana dikutip dari Kompas.com.

Keberanian OSO mengusulkan nama Wiranto untuk maju sebagai cawapres bukan tanpa alasan. OSO melihat partai-partai lain cukup berani untuk mendorong tokoh sentralnya untuk bertarung di Pemilu 2019 nanti dan hal itulah yang membuatnya juga berani.

“Saudara, kenapa orang lain boleh, kenapa kita enggak boleh? Kita sebuah partai, berdiri saudara, nyatakan Pak Wiranto sebagai wapres,” sambung OSO.

Tak sekadar omongan belaka, OSO bahkan menginstruksikan kepada seluruh kepengurusan partai hingga tingkat daerah untuk memasang foto Wiranto di spanduk-spanduk sebagai cawapres pendamping Jokowi. OSO pun bersemangat untuk mendorong Wiranto maju di Pemilu 2019 nanti.

“Saudara tahu, saya tidak peduli saya ngomong apa, tapi jualan kita harus ada. Sekali bertempur tetap bertempur, semangat kita jaga. Saya perintahkan untuk memasang foto-foto Pak Wiranto di seluruh Indonesia sampai terpilih,” tegasnya.

Seperti diketahui, Partai Hanura sudah mendeklarasikan dukungan terhadap Joko Widodo untuk kembali maju sebagai calon presiden pada Pemililihan Presiden (Pilpres) 2019. Deklarasi dukungan itu disampaikan langsung oleh OSO pada pembukaan Rapat Pimpinan Nasional Partai Hanura di Kuta, Bali, Jumat 4 Agustus 2017 lalu, yang juga dihadiri Jokowi.

Seperti apa tanggapan Wiranto?

Wiranto tak berkomentar banyak setelah mendengar usulan OSO yang menginginkan dirinya untuk maju sebagai cawapres di Pilpres 2019 mendatang. Wiranto malah bercerita soal pengalamannya saat ikut meramaikan ajang Pilpres 2004 dan 2009.

“Saya ini kan dulu pernah calon presiden, calon wakil presiden. Sekarang saya konsentrasi tugas saya sebagai Menko Polhukam (Menteri Koordinator Bidang, Politik, Hukum, dan Keamanan),” kata Wiranto di Jakarta, Kamis 22 Februari.

Terkait usulan pencalonan dirinya sebagai cawapres di Pilpres 2019 nanti, Wiranto pun menghormati hal itu. Wiranto menganggap hal itu sebagai kehendak politik.

“Soal deklarasi, soal Pak OSO (Oesman Sapta Odang) dan temen-temen Hanura punya kehendak, itu kehendak politik, biarkan itu merupakan hak politik mereka,” kata Wiranto.
“Tetapi saya sendiri selaku abdi negara sudah punya komitmen kepada Presiden dan Wakil Presiden untuk membantu beliau sampai tuntas tugasnya,” ujar dia.

Ketika ditanya apakah usulan itu sudah pernah dibicarakan dengan Jokowi, Wiranto menjawab belum pernah. Meski begitu, OSO pun langsung menimpali pertanyaan itu dengan menjawab bahwa nanti pihaknya bakal segera membicarakan hal itu dengan Presiden Jokowi.

“Ya nantilah itu kami bicarakan (dengan Presiden),” kata Oesman Sapta.

Sepak terjang Wiranto di kancah politik

Wiranto saat ini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan atau yang biasa disingkat Menko Polhukam. Jauh sebelum jadi menteri, Wiranto sudah pernah merasakan bersaing sebagai capres dan cawapres.

Pada Pilpres 2004 lalu, Wiranto maju sebagai capres berpasangan dengan Salahuddin Wahid. Sayangnya, Wiranto dan Salahuddin yang diusung Partai Golkar gagal di putaran pertama setelah hanya menempati peringkat ketiga dengan raihan 22,15 persen suara.

Kala itu, dua pasangan lainnya yakni Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla (33,57 persen suara) dan Megawati Soekarnoputri-Hasyim Muzadi (26,61 persen suara) berhasil maju ke putaran kedua. Hasilnya, SBY-JK sukses menang dengan 60,62 persen suara.

Tak berhenti sampai di situ, Wiranto kembali mencoba peruntungannya 5 tahun kemudian. Ya, politisi senior kelahiran Yogyakarta pada 4 April 1947 itu ikut di kontestasi Pilpres 2009. Namun, kali ini Wiranto maju sebagai cawapres berpasangan dengan Jusuf Kalla.

Langkah Wiranto untuk kembali maju baik sebagai capres maupun cawapres akhirnya tak berlanjut di Pilpres 2014. Saat itu, Partai Hanura pimpinan Wiranto memberikan dukungannya untuk pasangan Jokowi-JK yang berhasil memenangi Pilpres 2014.

Kemenangan Jokowi-JK pun berimbas bagus bagi karier politik Wiranto. Politisi berusia 70 tahun itu mendapatkan jatah kursi menteri yakni Menkopolhukam, yang dijabat hingga hari ini.

Dan kini, jelang Pilpres 2019, nama Wiranto kembali dijagokan oleh partainya untuk maju sebagai cawapres mendampingi Jokowi.

Share: Cerita Wiranto: Dari Capres, Cawapres, Menteri dan Cawapres Lagi