General

Cerita Sandi Digoda Rumah dan Perhiasan saat Kampanye di Jateng

Fariz Fardianto — Asumsi.co

featured image

Muda, tampan dan tajir. Menjadi modal Sandiaga Salahudin Uno untuk terus bergerak di Jawa Tengah. Calon wakil presiden bernomor urut 02 ini mengaku masih fokus menuntaskan misi kampanyenya di 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah.

Sandi, begitu ia akrab disapa berkata selama 120 hari menjelang coblosan Pilpres, dirinya berupaya meningkatkan intensitas kampanyenya untuk menangkap aspirasi masyarakat.

“Saya baru saja menyelesaikan tour dari Kebumen, Cilacap Banjarnegara, Purbalingga, Wonosobo, Temanggung. Dan hari ini barusan dari Kabupaten Semarang dan Kabupaten Magelang. Tentunya kita perlu tingkatkan kinerja terutama di beberapa titik demografi,” kata Bos Saratoga Grup tersebut, di sela kegiatan menyapa relawannya di Hotel Grasia, Jalan Gajahmungkur, Semarang, Jawa Tengah, Minggu 16 Desember 2018.

Sandi berkata berusaha menyerap keinginan masyarakat di bidang ekonomi. Terutama pembukaan lapangan kerja baru di tiap daerah.

Lebih jauh lagi, tingginya harapan masyarakat yang ingin mewujudkan perubahan signifikan pada bangsa Indonesia, membuatnya tetap optimistis mampu mendulang suara di Jawa Tengah.

Di hari ini misalnya, ia mengatakan sedang memperkuat konsolidasi demi menyeragamkan pesan dari masyarakat setempat. “Perubahan semakin kental diwujudkan. Ini harus direalisaikan pada 17 April mendatang,” akunya.

Dapat Bantuan Perhiasan dan Tasbih

Sandi mengklaim selama berkampanye di Jawa Tengah, sambutan masyarakat justru sangat antusias. Buktinya, banyak tawaran bantuan yang diterimanya.

Selain banyak tawaran uang. Sandi melanjutkan para relawannya kini juga menawarkan ragam bantuan lainnya. Mulai tasbih, uang tunai, perhiasan sampai buku-buku panduan pemenangan Pilpres.

“Selain uang, setiap titik juga ada yang ngasih bantuan perhiasan, tasbih, buku-buku panduan. Ini tentunya menjadi tambahan motivasi bagi kita semua,” sambungnya.

Ingin Buka Markas Enam Titik

Tawaran lain yang menghampirinya juga berupa rumah dan pembuatan posko-posko pemenangan Pilpres.

“Semua titik menawarkan bantuan rumah. Nah rumah-rumah yang ditawarkan para relawan kepengennya dijadiin posko-posko,” bebernya.

Dari semula ia menargetkan membuka markas pemenangan di tiga titik, kini pilihannya melebar di lima titik wilayah.

“Saya sampaikan kalau semua permintaanya ditampung, maka semua daerah nanti punya posko. Kita harus hadir paling enggak di lima sampai enam titik,” jelasnya.

Pakai Mobil Branding

Sandi menjelaskan untuk mematangkan kampanye di Jawa Tengah, dirinya akan naik mobil branding saat berkeliling ke wilayah pedesaan sampai pucuk gunung.

Keberadaan mobil brandingnya dimanfaatkan untuk menggencarkan sosialisasi ke semua lapisan masyarakat. Terutama gencar mengenalkan visi dan programnya sebagai pendamping Prabowo Subianto.

Menurutnya Jawa Tengah sangat penting untuk memenangkan Pemilihan Presiden. “Secara pribadi, saya akan habiskan waktu di Jawa Tengah mulai 1 Januari,”.

Dihubungi secara terpisah, Ketua BPN Prabowo-Sandi Jawa Tengah, Abdul Wachid berpendapat wilayahnya yang cukup besar, meliputi 35 kabupaten, 573 kecamatan dan 8.549 desa.

Ia mengungkapkan Sandi mulai berkampanye untuk Jawa Tengah mulai 1 Januari nanti dan akan boyongan dari Jakarta ke Jawa Tengah.

Ia menyebut pengalamannya saat mengawal Pilgub Jateng kemarin, cara paling ampuh untuk mendulang suara di kalangan akar rumput (grassroot) dengan bertatap muka langsung.

“Ini cara agar masyarakat cepat kenal calon yang kita usung. Semakin banyak masyarakat ditemui, semakin banyak yang kenal kita dan mendapatkan banyak perolehan suara,” katanya.

Adopsi Gerilya Pak Dirman

Direktur Materi Debat Badan Pemenangan Nasional, Prabowo-Sandi menambahkan tawaran posko kini berjumlah 25 titik. “Jika itu terjadi, maka kita mengadopsi strategi gerilya Pak Dirman,” tuturnya.

Sudirman menyatakan pihaknya punya modal kuat untuk mendulang suara maksimal di Jateng. Modal itu didapat dari hasil raihan Pilgub Jateng kemarin walaupun Ida Fauziyah yang jadi pasangannya kemarin, menyeberang ke kubu Jokowi-Ma’ruf.

“Tapi kita tetap punya modal. Modalnya apa, ya irisan suara Pak Prabowo saat 2014, modal saya Pilgub kemarin meski ada perannya Mbak Ida juga. Kemudian Pak SBY masuk, Pak Sandi masuk. Milenial pasti senang lihat wajahnya. Itulah modal kita. Kita ingin nantinya mendapat kemenangan diatas 50 persen di Jawa Tengah,” pungkasnya.

Share: Cerita Sandi Digoda Rumah dan Perhiasan saat Kampanye di Jateng