Isu Terkini

Cerita Asumsi Berbagi Bersama Warga Kampung Nelayan Cilincing

Ramadhan — Asumsi.co

featured image

Perjalanan menuju Cilincing, Jakarta Utara, dari kantor Asumsi di Kemang, Jakarta Selatan, ditempuh dengan waktu kurang lebih dua jam. Sebagaimana kerasnya kondisi Utara Jakarta, tim Asumsi harus berbagi jalan dengan sederet kontainer yang lalu lalang demi bersua warga Kampung Nelayan, Cilincing, untuk berbuka puasa bersama.

Sore sekitar pukul 16:00 WIB, Asumsi tiba di sebuah gang di RT.3/RW.13, Kali Baru, Cilincing. Sebelumnya tim videografer Asumsi sudah lebih dulu tiba di sana sejak pagi hari untuk meliput kegiatan nelayan berlayar di pagi hari, Kamis, 24 Mei.

Sekitar 50 meter dari gang tersebut terlihat sudah menanti puluhan warga Kampung Nelayan yang terdiri dari bapak-bapak, ibu-ibu, pemuda, serta anak-anak yang berada di Masjid Nurarrahman.

Kami pun cukup terharu dengan sambutan hangat warga Kampung Nelayan yang sudah memenuhi Masjid Nurarrahman dengan lantunan shalawat yang benar-benar menyegarkan telinga. Ternyata sudah sejak lama warga menanti kedatangan tim Asumsi.

Co-founders Asumsi, Iman Sjafei dan Pangeraan Siahaan, saat menyapa warga kampung nelayan Cilincing yang hadir di Masjid Nurarrahman, pada 24 Mei 2018. Foto: Asumsi.co

Setibanya di masjid, dari sebuah pengeras suara, terdengar suara seorang ustadz sedang menyampaikan kalimat sambutan untuk Asumsi. Lalu, CEO Asumsi Iman Sjafei dan Editor-in-Chief Pangeran Siahaan bersiap memberi sambutan.

Dalam sambutannya, Iman dan Pangeran sepakat bahwa pentingnya berbagi dengan sesama di bulan suci Ramadan ini. Lebih jauh, keduanya pun tergugah dengan kondisi kampung nelayan Cilincing yang terdampak reklamasi Teluk Jakarta.

Apalagi jantung kehidupan warga Cilincing memang bertumpu pada sektor laut dan nelayan menjadi profesi sebagian besar warga di sana.

Alih-alih untuk menikmati hidup normal seperti warga lain yang tinggal di Selatan atau Pusat Jakarta, warga kampung nelayan Cilincing, menurut Iman dan Pangeran, justru masih jauh dari hidup yang berkecukupan dan kondisi itu butuh perhatian.

Pangeran Siahaan dan Iman Sjafei saat membagikan makanan berbuka puasa kepada warga kampung nelayan Cilincing di Masjid Nurarrahman, Kamis, 24 Mei 2018. Foto: Asumsi.co

Untuk itu, Asumsi ingin melihat dan merasakan secara langsung kehidupan warga kampung nelayan Cilincing yang tentu jauh dari kata sejahtera. Hadir di tengah-tengah warga kampung nelayan adalah salah satu cara Asumsi untuk membuat mereka merasa diperhatikan.

Adzan Maghrib berkumandang dan waktu berbuka puasa pun tiba, Asumsi bersama warga yang memenuhi masjid pun langsung segera berbuka puasa bersama. Sebelumnya, seorang perempuan bernama Ibu Kembar memimpin doa sekaligus mendoakan segala kebaikan untuk Asumsi.

Setelah salat Maghrib berjamaah, warga pun antusias mengantre untuk mengambil makanan yang dibagikan oleh Iman dan Pangeran. Terpancar jelas dari wajah seluruh yang hadir, bahwa kebersamaan memang lebih dibutuhkan oleh warga kampung nelayan Cilincing.

Cerita pun terus berlanjut tak lama setelah berbuka puasa bersama. Perwakilan nelayan dan warga, ikut menuangkan keluh kesahnya kepada Asumsi, soal terjalnya hidup sebagai seorang nelayan pesisir di Cilincing.

Share: Cerita Asumsi Berbagi Bersama Warga Kampung Nelayan Cilincing