General

Cara Prabowo Rangkul Para Pengemudi Ojek Online Usai Sempat Jadi Polemik

Ramadhan — Asumsi.co

featured image

Prabowo Subianto akhirnya membuktikan bahwa dirinya tak ada masalah dengan para pengemudi ojek online (ojol). Pada Minggu, 16 Desember 2018 kemarin, calon presiden nomor urut 02 itu hadir di tengah-tengah para pengemudi ojol pada acara Kopdar Ojol Menuju Perubahan 2019 yang digelar oleh Forgab (Forum Gabungan) Roda 02 di Sirkuit Sentul, Jawa Barat. Prabowo bahkan tampak sangat akrab dan dekat dengan para pengemudi ojol.

Padahal sebelumnya, Prabowo dituding sudah mengejek profesi tukang ojek. Pernyataan kontroversial itu ia sampaikan pada acara Indonesia Economic Forum 2018 Shangri-La Hotel, Jakarta, Rabu, 21 November 2018. Saat itu, mantan Danjen Kopassus itu mengaku merasa prihatin bahwa banyak generasi muda yang akhirnya lebih memilih profesi tukang ojek ketimbang pekerjaan lain.

“Yang paling sebelah kanan adalah topi SD, setelah ia lulus, ia pergi ke SMP, setelah ia lulus, ia pergi ke SMA, dan setelah lulus dari SMA, ia menjadi pengemudi ojek. Sedih, tetapi ini kenyataan,” kata Prabowo di Jakarta, Rabu, 21 November 2018 lalu.

Prabowo Ikut Berpanas-panasan dengan Ojek Online

Kini, Prabowo sepertinya ingin menghentikan polemik yang masih berlangsung di tengah-tengah masyarakat soal tudingan yang menyebut dirinya merendahkan profesi tukang ojek tersebut. Dalam acara kopdar bersama ojol, Prabowo bahkan rela turun dari panggung dan ikut berpanas-panasan untuk bisa berdialog lebih dekat dengan ribuan pengemudi ojol. Ia mengatakan perlu sama-sama merasakan apa yang dirasakan masyarakat.

Saat cuaca hari itu sedang panas terik, Prabowo yang awalnya berada di atas panggung untuk memberikan sambutan, akhirnya memutuskan untuk turun dari panggung dan berbaur bersama para ojol. Menurutnya, sebagai sosok yang pernah menjadi pemimpin pada saat dinas kemiliteran, maka ia selalu memahami dan ikut merasakan apa yang dirasakan pasukannya.

Maka dari itu, Prabowo akhirnya memutuskan untuk turun dari panggung yang sejuk dari sengatan matahari. Akhirnya, Prabowo pun ikut merasakan panasnya cuaca yang menyengat bersama ribuan pengemudi ojol tersebut. Bagi Ketum Partai Gerindra tersebut, pemimpin harus senasib dan sepenanggungan dengan rakyatnya.

Baca Juga: Ambisi Kubu Prabowo-Sandi Pindah Markas ke Jateng, Bisa Dongkrak Elektabilitas?

“Saudara-saudara kepanasan enggak di situ? Aku enggak enak liat kalian kepanasan. Kalau saya ini kebiasaan, kalau anak buah saya kepanasan saya harus kepanasan juga kalau kehujanan pemimpin juga harus kehujanan,” kata Prabowo yang langsung disambut gemuruh tepuk tangan oleh ribuan pengendara ojol, Minggu, 16 Desember 2018.

Prabowo menegaskan bahwa kehadirannya ke acara tersebut hanyalah sebagai undangan dan bukan melakukan kampanye. Ia menegaskan bahwa dirinya tak akan meminta dukungan dari ribuan pengemudi ojol yang hadir pada kesempatan tersebut.

“Saudara-saudara, ini katanya ada peraturan saya enggak boleh kampanye, jadi saya enggak kampanye nih. Saudara-saudara ini direkam nih. Saudara-saudara saya tidak meminta dukungan kalian, tapi sebagai manusia kalau berharap boleh dong? Eh inget petugas ya, saya berharap dukungan, saya enggak minta,” ujarnya.

Buktikan Kedekatan, Prabowo Berjoget Bersama Pengemudi Ojol

Prabowo terlihat sangat akrab dengan para pengemudi ojol yang hadir. Ia punya cara tersendiri untuk menghibur ribuan pengemudi ojol yang berada di bawah panasnya sinar matahari saat dirinya berpidato. Ia coba menghibur ribuan ojol yang mulai merasakan panasnya sinar matahari dengan berjoget.

Demi mendinginkan suasana, Prabowo pun mengajak ribuan pengemudi ojol untuk berjoget bersama. “Kalian panas? Saya juga merasakan panasnya matahari, mari kita joget untuk mendinginkan suasana, hati, dan pikiran kita,” kata Prabowo sambil berjoget di tengah kerumunan massa pengemudi ojol.

Pada kesempatan itu, Prabowo dinobatkan menjadi Dewan Pembina Forgab (Forum Gabungan) Roda 02 yang terdiri dari 205 Komunitas pengemudi Ojek Online yang tersebar di wilayah Jabodetabek, Lampung, Jawa Tengah, dan Jawa Timur dengan jumlah anggota sebanyak 12 ribu orang pengemudi ojol.

Prabowo melihat hari ini masih banyak rakyat Indonesia yang masih belum sejahtera. Maka dari itu, ia akan menggunakan sisa hidupnya untuk mengabdi penuh bersama rakyat. Ia ingin membuktikan bahwa rakyat Indonesia tak bisa lagi dibohongi meski tingkat pendidikan rendah.

“Sisa hidup saya, sisa tenaga saya, sisa upaya saya, adalah membela rakyat Indonesia. Marilah kita buktikan bahwa rakyat Indonesia walaupun pangkatnya rendah, walaupun penghasilannya rendah tapi rakyat Indonesa tidak bisa dibohongi lagi. Perubahan Inshaa Allah datang untuk rakyat Indonesia,” ucap Prabowo.

Baca Juga: Sandiaga Dituduh Bersandiwara oleh Erick Tohir: Kecerdasan Masyarakat Sedang Diuji Jelang Pilpres 2019?

Jika nanti niat baik Prabowo untuk menyejahterahkan rakyat itu ditentang banyak pihak yang tak suka dengannya, ia pun tak peduli. Prabowo akan tetap membela rakyat. Ia pun mengingatkan bahwa kesejahteraan dan keadilan adalah hak seluruh rakyat Indonesia.

“Kalau itu dikatakan salah, biarlah Prabowo yang salah. Saya bangga membela rakyat, saya bangga membela yang miskin, saya bangga membela keadilan. Kita merdeka bukan untuk segelintir orang kaya, kita merdeka supaya seluruh rakyat Indonesia sejahtera,” ujarnya.

Prabowo pun bangga dan salut dengan rakyat kecil yang terus bekerja keras demi menghidupi keluarganya, tidak peduli siang atau malam dan panas maupun hujan. Ia pun menegaskan bahwa semua pekerjaan halal adalah mulia. Yang tidak mulia, lanjut Prabowo, adalah orang-orang yang mencuri kekayaan rakyat.

“Kalian banting tulang, kalian kerja tiap hari, kalian berjuang. Kalian ingin anakmu kelak menjadi dokter, menjadi insinyur, menjadi pemilik restoran bukan pelayan di restoran. Saya katakan semua pekerjaan adalah mulia. semua pekerjaan yang halal itu mulia. Justru yang tidak mulia mereka yang mencuri dari rakyat Indonesia,” kata Prabowo.

Aksi Prabowo yang tampak dekat dengan para pengemudi ojol setelah beberapa waktu lalu sempat dituding mengejek profesi tukang ojek, dinilai sebagai bagian dari strategi yang wajar. Pengamat Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Ahmad Bakir Ihsan melihat Prabowo sedang berusaha membangun kembali citranya di hadapan pengendara ojol.

“Salah satu strategi pemenangan adalah merangkul sebanyak-banyaknya pemilih dengan cara mencuri hatinya. Sejauh mana hati ojek online tersembuhkan sakitnya oleh pernyataan Prabowo yang dianggap menjelek-jelekkan ojol? Tergantung pada sejauhmana Prabowo serius mendekatinya. Salah satunya dengan cara kopdar berkali-kali dan memperhatikan serius aspirasi Ojol,” kata Bakir kepada Asumsi.co, Senin, 17 Desember 2018.

Menurut Bakir, jika Prabowo terus menerus membangun komunikasi dengan  para pengendara ojol, maka hal itu dinilai bisa menormalkan situasi yang sebelumnya sempat tegang. Yang jelas, Prabowo tetap harus menawarkan program kerja nyata yang bisa dirasakan langsung oleh rakyat terutama para pengemudi ojol

Share: Cara Prabowo Rangkul Para Pengemudi Ojek Online Usai Sempat Jadi Polemik