General

Cak Imin Minta ‘Jatah’ 10 Kursi Menteri untuk PKB, Wajarkah?

Ramadhan — Asumsi.co

featured image

Kursi menteri memang selalu jadi bidikan paling empuk bagi semua partai politik tanpa terkecuali terutama saat pemilihan umum. Semua ingin kader partainya masuk dalam pemerintahan, dapat jabatan strategis, dan bila perlu berlomba-lomba meraih kursi menteri sebanyak mungkin. Jelang Pilpres 2019, situasi itulah yang kini muncul.

Ketum PKB Muhaimin Iskandar bahkan secara blak-blakan menyampaikan harapannya agar nanti bisa dapat ‘jatah’ kursi menteri lebih banyak untuk kader partainya. Di hadapan jemaah Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), ia pun meminta para jemaah mendoakan PKB sekaligus mewakili NU mendapat kursi lebih dalam pemerintahan berikutnya.

“Saya mohon doanya semoga saya diberikan kekuatan melanjutkan dan membuktikan. Tahun 2019 harus ditopang dengan ekonomi yang makmur. Tahun 2019 itu harus betul-betul diwujudkan. Hari ini menteri dari kita ada 4. Mudah-mudahan nanti ada 10 menteri dari NU,” kata Cak Imin, dalam sambutannya, di aula Nusantara IV, kompleks DPR, Jakarta Pusat, Minggu, 27 Januari 2019.

“Ibu-ibu itu kalau kumpul doanya manjur. Semoga PKB bisa dapet 10 kursi,” ucapnya.

Cak Imin Ingin PKB Dapat Kursi Menteri Perekonomian

Cak Imin pun berharap dari target kursi tersebut, kadernya bisa menduduki sejumlah posisi menteri yang fokus di bindang ekonomi. Ia beralasan sebagian besar masyarakat NU belum terjamin kehidupannya. “Ya kita berharap di kementerian terutama ekonomi, keuangan, industri dan UKM. Semua yang ekonomi, Kita punya visi menjadikan perempuan sebagai pelaku ekonomi nasional,” ujarnya.

“Sebagian besar belum (terjamin) kan, karena itu pekerjaan rumah berikutnya adalah agar segera tercipta pembangunan ekonomi yang baik, dan itu terwujud apabila kita terus bersama mengawal pemerintahan ini dengan baik,” katanya.

PKB sendiri saat ini memiliki empat kadernya yang duduk sebagai menteri di dalam kabinet kerja pemerintahan Jokowi-JK. Beberapa kader PKB itu di antaranya Menaker Hanif Dhakiri, Menpora Imam Nahrawi, Mendes Eko Putro Sandjojo, dan Menristek Dikti M Nasir.

Minta Jatah Kursi Menteri Jadi Hal Lumrah

Penentuan jatah kursi menteri ini sendiri sebenarnya tergantung dengan kesepakatan dari koalisi partai-partai pendukung presiden terpilih nantinya. Namun, tak jarang juga ada negosiasi lain untuk tokoh-tokoh yang akan mendapatkan posisi kursi menteri ini nantinya. Ada yang diberikan kepada kader partai koalisi, atau diberikan kepada sosok independen yang ahli di bidangnya serta paham soal masalah di kementerian terkait, bahkan, ada yang ‘mengobral’ kursi menteri untuk diberikan kepada partai oposisi agar mau bergabung ke koalisi.

Pengamat Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Bakir Ihsan mengatakan bahwa posisi menteri itu merupakan jabatan politik. Jadi, semua partai politik dipastikan sangat menginginkan kursi menteri di pemerintahan yang sedang menjabat. Maka dari itu, sejumlah partai politik pun berlomba-lomba menawarkan kader-kader terbaiknya untuk dijadikan menteri.

“Menteri itu jabatan politik, jadi wajar menjadi incaran partai politik, termasuk oleh PKB. Walaupun penentuan siapa menduduki apa di kursi menteri adalah hak prerogatif presiden, tapi pada faktanya presiden tidak bisa semaunya. Ia tetap mempertimbangkan masukan dari partai politik pengusungnya,” kata Bakir kepada Asumsi.co, Senin, 28 Januari 2019.

Menurut Bakir, dalam konteks ini, PKB sebagai partai pengusung Jokowi, wajar saja bila berharap dapat jatah kursi menteri. Bakir melanjutkan, soal berapa jumlah kursi menteri yang ideal bagi partai politik pendukung, biasanya didasarkan pada perolehan kursi di DPR RI. Semakin banyak perolehan kursi, biasanya semakin banyak peluang untuk mendapatkan kursi di menteri, tentu kembali pada kemampuan lobi sang ketua partai.

Terkait ucapan Cak Imin yang blak-blakan menginginkan 10 kursi menteri untuk kadernya di pemerintahan nanti, hal itu dinilai biasa saja. Meski di sisi lain, aksi Cak Imin itu dianggap berlebihan lantaran Pilpres 2019 pun belum digelar. Namun, jika nantinya memang Jokowi kembali terpilih, rasanya perjuangan dan keringat semua partai koalisi pendukung Jokowi, termasuk PKB patut diapresiasi dengan pemberian jatah menteri tersebut sesuai kapasitas dan kualitas sosok yang ditawarkan.

“Ya, ada ungkapan you are what you think, apa yang diucapkan Cak Imin itulah yang dipikirkan, dan itulah Cak Imin. Kalau melihat cara Cak Imin minta jatah kursi seperti itu, ya itulah Cak Imin,” kata Bakir.

“Bukan hanya kali ini saja, sebelum Jokowi dan Prabowo menentukan calon wakilnya, Cak Imin mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden. Kalau partai koalisi sudah paham gaya Cak Imin, ya mereka senyum-senyum saja atas ucapan Cak Imin. Mungkin dianggap angin lalu.”

Share: Cak Imin Minta ‘Jatah’ 10 Kursi Menteri untuk PKB, Wajarkah?