Isu Terkini

Belajar dari Ridwan Kamil dan Risma, Begini Strategi Penerapan Smart City

Ramadhan — Asumsi.co

featured image

Konsep Smart City atau kota pintar memang tengah populer saat ini. Beberapa pemimpin di sejumlah wilayah di Indonesia sudah mencoba menerapkan konsep Smart City seperti di Bandung dan Surabaya. Lalu, gimana sih sebenernya cara awal nerapin konsep tersebut?

Deputi II Kepala Staf Presiden, Yanuar Nugroho berbicara soal progres konsep Smart City yang saat ini gaungnya tengah menguat di beberapa wilayah di Indonesia. Dalam acara Future Force Fair 2018 yang diselenggarakan IYKRA di Gedung Krida Bhakti, Jakarta Pusat, Kamis (18/01), Yanuar mengambil contoh Ridwan Kamil dan Tri Rismaharini yang sukses dengan konsep Smart City.

Yap, seperti kita tau bahwa Ridwan Kamil selaku Wali Kota Bandung berhasil menerapkan konsep Smart City di wilayah pimpinannya. Begitu pula Risma yang merupakan Wali Kota Surabaya tersebut. Keduanya jadi rujukan untuk konsep Smart City.

“Ada Suyoto Bupati Bojonegoro, Ridwan Kamil Wali Kota Bandung, Risma Wali Kota Surabaya, sudah berani bikin (Smart City). Meski belum ada aturannya seperti dalam perpres, jalan saja berdasarkan UUD 1945,” jelasnya.

“Sekarang ini semakin banyak bupati dan wali kota yang paham smart city,” tambah Yanuar.

Yanuar pun menjelaskan soal langkah awal untuk menuju ke konsep Smart City. Ia menegaskan bahwa masyarakat jangan salah mengerti soal definisi Smart City dan menurut Yanuar, penerapan konsep Smart City harus diawali dengan keberanian.

“Tujuan Smart City adalah bagaimana teknologi itu digunakan secara tepat supaya konstituen atau masyarakat itu semakin dekat dengan pemerintah. Mendekatkan. Bukan masalah nginstall komputer, kalau ujian harus online, bukan kayak gitu. Kata kuncinya ya itu mendekatkan pemerintah dengan rakyat,” kata Yanuar Nugroho di Gedung Krida Bhakti, Kamis (18/01).

Regulasi soal Smart City memang belum ada di Indonesia sendiri. Meski begitu, Yanuar menyarankan agar para stakeholder di daerah tak perlu patah semangat karena saat ini pemerintah Indonesia pun tengah berjuang untuk menerapkan konsep Smart City secara menyeluruh.

Smart city di Indonesia sudah sejauh mana? Apa ada regulasinya di level presiden? Seperti perpres? Belum ada. Jadi itu tengah diusahakan sekarang. Regulasinya yang jelas berdasarkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE),” ungkapnya.

Yanuar menegaskan bahwa budaya anti-korupsi harus terus digalakkan jika memang konsep Smart City ingin segera diterapkan. Itu jadi hal mendasar yang harus mulai dilakukan di lingkungan pemerintahan.

“Selama anda tidak melanggar kepantasan publik, gak korupsi, gak nyuap pejabat publik, Smart City pasti akan jalan. Yang penting juga selama ada inisiatif,” tegasnya.

Sekadar informasi, Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil terus mencoba menerapkan konsep Smart City di Bandung. Pria yang karib disapa Kang Emil itu berharap di setiap dinas memiliki data digital sebagai salah satu langkah persiapan penerapan Operation Room.

Kang Emil menyebut apabila seluruh dinas telah memiliki data digital, berbagai macam urusan di Kota Bandung bisa dilakukan dengan cara online, demikian seperti dikutip dari Kompas.com, Senin (05/05/2014).

Bandung Smart City sendiri merupakan konsep dengan sebuah kota yang memiliki koneksi terintegrasi dalam berbagai bidang. Hal ini memberikan dampak praktis dan efisiensi dalam pengelolaan kota. Contohnya, penanggulangan masalah kemacetan, penumpukan sampah, perbaikan jalan rusak, dan untuk mengetahui kondisi masyarakat Kota Bandung.

Selain itu, Lebih dari 400 aplikasi sudah diciptakan Pemerintah Kota Bandung dalam mempermudah penyelesaian masalah yang ada di Kota Bandung. Sehingga saat ini masyarakat Kota Bandung dimudahkan dengan pelayanan publik yang berbasis teknologi. Ini dapat mempersingkat waktu penyelesaian urusan.

Share: Belajar dari Ridwan Kamil dan Risma, Begini Strategi Penerapan Smart City