General

Artis Maju Jadi Caleg, Gampang Dapat Kursi DPR?

Ramadhan — Asumsi.co

featured image

Artis masih jadi figur penting bagi jualan sederet partai politik untuk mendulang suara dan mendongkrak elektabilitas terutama di kontestasi pemilihan umum. Bahkan, ada sederet artis yang bakal bertarung di Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 mendatang. Kira-kira bakal gampang kah artis-artis itu bisa melenggang ke Senayan?

Setidaknya, ada puluhan artis tanah air yang terdaftar menjadi caleg tahun depan. Dari nama-nama yang ada, hanya beberapa artis yang sejak periode sebelumnya memang sudah terdaftar sebagai anggota DPR RI dan kembali mencalonkan diri untuk periode kedua. Mereka adalah Rieke Diah Pitaloka, Lucky Hakim, Venna Melinda, Eko Patrio, dan Desy Ratnasari.

Sementara sisanya, adalah nama-nama yang sebagian besar baru memutuskan terjun ke dunia politik. Fakta lainnya adalah hampir semua partai yang terdaftar di Pemilu 2019 mengusung nama artis sebagai caleg. Nasdem dan PDIP jadi partai dengan komposisi artis terbanyak lantaran terdapat puluhan nama didalamnya.

Siapa saja artis-artis yang akan bertarung sebagai caleg di 2019 nanti? Mereka di antaranya adalah Olla Ramlan dan Vicky Shu (Nasdem), Krisdayanti (PDIP), Desy Ratnasari (PAN), Arzeti Bilbina (PKB), Sultan Djorghi (Barkarya), Charles Bonar Sirait (Golkar), Dina Lorenza (Demokrat), Reza Artamevia (Perindo), Giring Nidji (PSI), hingga Fauzi Baadilah (Gerindra).

Pileg 2014: Ada Juga Artis Tak Lolos

Berkaca dari kontestasi Pileg 2014 lalu, banyak juga kalangan artis yang akhirnya berhasil merebut kursi di DPR RI. Berdasarkan Surat Keputusan (SK) KPU Nomor 416/Kpts/KPU/2014 tentang penetapan perolehan kursi partai politik dan calon anggota DPR terpilih, setidaknya ada 15 artis yang menjadi anggota DPR RI periode 2014-2019.

PAN menjadi partai yang paling banyak menyumbang nama artis ke Senayan. Maka tak heran jika pada saat itu PAN dijuluki sebagai Partai Artis Nasional. Saat itu, ada total 15 partaiLalu, siapa saja artis lainnya yang berhasil lolos ke Senayan empat tahun lalu itu?

Baca Juga: Pernah Jadi Anggota DPR RI, Ini 4 Artis yang Dinilai Punya ‘Kelebihan’ di Pileg 2019

PAN: Desy Ratnasari, Primus Yustisio, Lucky Hakim, Anang Hermansyah, Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio
PDIP: Junico BP Siahaan, Rieke Diah Pitaloka
Golkar: Tantowi Yahya
Gerindra: Rachel Maryam Sayidina, Jamal Mirdad, Moreno Suprapto
Demokrat: Dede Yusuf Macan Effendi, Venna Melinda
PPP: Okky Asokawati
PKB: Krisna Mukti
Namun, ada beberapa artis juga yang gagal melaju ke Senayan di Pileg 2014 lalu. Mereka adalah Tommy Kurniawan (PKB), Arzetti Bilbina (PKB), Mandala Shoji (PKB), Said Bajuri (PKB) Rhido Rhoma (PKB), Angel Lelga (PPP), hingga Ingrid Kansil (Demokrat).

Tentu popularitas artis tak sepenuhnya bisa membantu mereka saat terjun ke panggung politik. Nama besar dan ketenaran sekali lagi bukan jaminan untuk melangkah mulus menuju Senayan. Selain itu, faktor lain yang bisa menentukan adalah pilihan partai pengusung yang bisa saja tidak mendapatkan dukungan penuh dan simpati dari masyarakat.

Sistem Perekrutan Instan Caleg Artis Berdampak Kurang Baik

Hampir semua partai politik berlomba-lomba menarik sejumlah artis untuk menambah nilai jual di mata masyarakat karena memang partai butuh nama besar. Memang, di satu sisi, ada yang berhasil mendongkrak elektabilitas partai, namun di sisi lain, ada pula yang tak terlalu berpengaruh.

Sistem rekrutmen caleg yang menitikberatkan pada suara terbanyak ini tentu bisa membuat caleg akan memiliki kualitas buruk. Tentu selama sistem ini tidak diperbaiki atau diubah, maka dipastikantetap sulit mengharapkan kualitas individu anggota DPR bisa membaik.

Perekrutan instan juga dianggap sebagai jalan pintas. Padahal, untuk menjadi seorang politisi atau wakil rakyat, tentu diperlukan pendidikan dan pemahaman politik yang mendalam dan panjang. Belum lagi, banyak pengetahuan-pengetahuan yang harus diperdalam terutama terkait kebijakan dan program yang memihak kepada rakyat.

Pada akhirnya, popularitas dan ketenaran yang dimiliki artis memang tak selamanya selalu menentukan elektabilitas partai. Sehingga hal itulah yang tak akan bisa menjamin seorang artis yang maju sebagai caleg bisa lolos ke Senayan, selain juga tak bisa membuat partai yang menjadi kendaraannya.

Baca Juga: Pemilu Pertama, Bingung Berlipat Ganda

Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus, mengatakan bahwa partai politik yang mengusung caleg dari kalangan artis, dinilai justru bisa memberikan kesan negatif terhadap partai politik itu sendiri. Fenomena tersebut dinilai justru semakin mengesankan partai politik bersikap pragmatisme.

“Partai politik hampir semuanya pragmatis, enggan bekerja keras untuk meraih hasil gemilang,” kata Lucius seperti dikutip dari Kompas.com, Rabu, 18 Juli 2018.

Lucius mengatakan bahwa semestinya sistem pemilu langsung dan serentak memberikan pesan kepada partai untuk melakukan kerja serius dalam bidang kaderisasi. Walaupun popularitas dan nama besar jadi salah satu bagian penting yang bisa meningkatkan strategi pemenangan, namun partai juga seharusnya bisa menanamkan ideologi dan program-programnya sejak dini kepada artis-artis yang maju sebagai caleg.

Sayangnya, Lucius melihat bahwa saat ini partai politik terlihat malas untuk mendorong kader, sehingga akhirnya mau tak mau melakukan aksi instan dengan melakukan perekrutan caleg-caleg artis yang diharapkan akan memberikan sumbangsih suara.

Sayangnya, meski partai politik menggandeng artis-artis sebagai caleg demi meningkatkan elektabilitas, masyarakat tetap saja sudah pintar dan bisa memilih wakil rakyat terbaiknya. Bahkan, masyarakat juga sudah bisa menilai bahwa tak semua caleg yang memiliki popularitas tinggi memiliki kemampuan intelektual mumpuni.

Sehingga lagi-lagi, sederet artis tersebut tetap saja harus berjuang keras untuk merebut suara rakyat. Kalau gagal mengambil simpati rakyat, maka siap-siap saja akan gagal melenggang ke Senayan seperti sejumlah artis yang ikut bertarung di Pileg 2014 lalu.

Share: Artis Maju Jadi Caleg, Gampang Dapat Kursi DPR?