Isu Terkini

Aries Susanti Rahayu, Spiderwoman Indonesia Sang Juara Dunia Panjat Tebing

Ramadhan — Asumsi.co

featured image

Aries Susanti Rahayu bukanlah manusia laba-laba layaknya spiderman yang lincah memanjat dinding atau tebing. Namun, siapa sangka Aries akhirnya mendapatkan julukan spiderwoman lantaran kecepatannya saat memanjat.

Aries merupakan salah satu atlet panjat tebing andalan Indonesia yang siap tampil di panggung Asian Games 2018 yang akan berlangsung di Jakarta dan Palembang. Ya, berkat latihan keras, Aries berhasil menunjukkan kemampuannya sebagai atlet panjat tebing terbaik.

Bahkan, tak tanggung-tanggung, Aries membayar lunas perjuangan kerasnya sebagai atlet panjat tebing dengan prestasi hebat. Yap, Aries pernah menyabet gelar juara dunia beberapa waktu lalu yang membuat bangga Indonesia.

Seperti apa cerita awal Aries mengenal dunia olahraga panjat tebing? Lalu, apa target Aries saat membawa nama Indonesia di ajang Asian Games 2018 nanti?

Dikenalkan dengan Panjat Tebing saat SMP

Aries sendiri sudah dikenalkan dengan dunia panjat tebing saat dirinya masih mengenyam pendidikan di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). awalnya, Aries sama sekali tak pernah menyangka bisa meraih prestasi hebat dari panjat tebing.

Padahal, Aries sendiri sebenarnya lebih dulu dikenalkan dengan cabang olahraga atletik. Ya, bahkan wanita berusia 23 tahun tersebut sudah sempat dilatih di cabor atletik, meski akhirnya nasib berkata lain.

“Awalnya, saya sejak SD (sekolah dasar) dilatih di atletik. Namun, saat kelas 2 SMP, guru olahraga saya mengajak saya mencoba panjat tebing. Kebetulan dia sedang cari atlet,” kata Aries seperti dilansir Tempo, Senin, 4 Maret 2018.

Lalu, dari beberapa murid yang diajak, hanya Aries yang mampu bertahan. Aries pun kemudian memutuskan melanjutkan kiprahnya di dunia memanjat, terlebih ia menganggap cabor ini, punya peluang yang lebih besar untuk mengukir prestasi.

“Dulu di atletik saya paling jauh hanya bertahan di tingkat Provinsi Jawa Tengah. Tapi sejak masuk di panjat tebing, setelah setahun belajar, di Porda (Pekan Olahraga Daerah) Jawa Tengah pada 2009, saya bisa langsung dapat emas di nomor speed junior,” ucap Aries.

Aries mengaku bahwa dulu sebenarnya ia sama sekali tak punya dasar apa-apa di cabor panjat tebing. Aries sendiri mengatakan aktivitas memanjatnya hanya sering terjadi saat dirinya naik ke pohon-pohon saja.

Aries Susanti Rahayu usai berhasil menjadi juara di Kejuaraan Dunia Panjat Tebing IFSC di Chongqing, China, pada 5-7 Mei 2018. Foto: IFSC

Mulai Masuk Pelatnas Panjat Tebing

Aries pun mulai rajin ikut dalam berbagai kejuaraan nasional panjat tebing. Lantaran intensitasnya yang kerap ikut kejuaraan itulah, pada tahun 2014 lalu, Aries akhirnya bertemu dengan sosok pelatih asal Jakarta bernama Hendra Basri.

Aries mengungkapkan bahwa Hendra memberi pesan kepadanya agar terus berlatih agar kemampuannya terasah. Berkat prestasinya di sejumlah kejuaraan nasional, Aries akhirnya masuk Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) pada 2017 lalu.

Ya, Aries dipanggil masuk ke pelatnas Tim Panjat Tebing Indonesia setahun lalu. Sejak masuk pelatnas, Aries pun mulai benar-benar fokus menjalani latihan bersama sejumlah atlet panjat tebing lainnya.

Setiap hari, Aries berlatih keras dan kerap menghabiskan waktu selama sekitar enam hingga delapan jam, dari pagi sampai sore, bahkan sampai malam. Aries dan rekan-rekannya menjalani latihan di Kompleks Stadion Mandala Krida Yogyakarta.

Nah, di skuat Indonesia di pelatnas itu pula, Aries juga berkesempatan dilatih langsung Hendra. Ia mengatakan Hendra adalah salah satu sosok yang banyak berpengaruh dalam kariernya sebagai atlet panjat tebing.

Aries Dijuluki Spiderwoman

Menariknya, Aries mendapatkan julukan spiderwoman dari warganet setelah keberhasilannya meraih medali emas dalam kejuaraan dunia. Julukan itu muncul usai Aries juara di nomor Speed Climbing Performa di Kejuaraan Dunia IFSC di Chongqing, China, pada 5-7 Mei.

Lalu, seperti apa tanggapan Aries soal julukan spiderwoman yang melekat pada dirinya tersebut?

“Saya sih terserah yang memberi julukan atau apalah. Tapi, Aries tetap Aries yang dulu. Spiderwoman itu sebenarnya untuk kami semua dalam tim Indonesia, dan bukan hanya Aries,” kata Aries setelah berhasil menjadi juara dunia.

Seperti diketahui, pada kejuaraan dunia itu, Aries berhasil mengalahkan pemanjat asal Rusia, Elena Timofeeva, setelah memuncaki dinding setinggi 15 meter dengan catatan waktu 7,51 detik. Prestasi mentereng itulah yang sekali lagi membuat Aries dijuluki spiderwoman.

Aries Susanti Rahayu membentangkan bendera Indonesia usai juara dunia. Foto: Humas FPTI

Target Aries di Asian Games 2018

Saat itu, Aries membeberkan bahwa kekuatan negara-negara di IFSC World Cup Chongqing benar-benar merata. Namun, untuk ajang Asian Games 2018 nanti, Aries menilai ada tiga negara yang berat dikalahkan.

“China, Iran, Kazakhstan. Kami tak remehkan lawan, tapi tetap semua pesaing berat. Saya harap bisa menampilkan yang terbaik di Asian Games 2018,” kata Aries.

“Untuk persiapannya (Asian Games 2018), kemungkinan sama seperti kemarin. Latihan keras dan benar, tidak puas sampai di sini. Ke depan akan banyak prestasi lain, kami berusaha menampilkan yang terbaik,” ujarnya.

Aries sendiri mengatakan masih membidik pemecahan rekor dunia yakni dengan catatan waktu 7,32 detik, meski pada akhirnya Aries berhasil meraih medali emas dengan catatan waktu 7,51 detik.

“Saya sempat dapat 7,39 detik di Moskow,” kata Aries, meurujuk pada seri Piala Dunia Panjat Tebing di Rusia pada pada 21-22 April 2018.

Keberhasilan Aries menjadi juara dunia langsung menaikkan popularitasnya. Namun, agar hal tersebut tak menganggu psikologis dan mentalnya, pelatih Timnas Panjat Tebing Indonesia, Caly Setiawan, pun sudah mengantisipasinya.

Caly yang merupakan lulusan University of Northern Colorado tersebut paham betul bahwa Aries sudah dikenal banyak orang saat ini. Maka dari itu, Caly akan terus memantau agar popularitas itu tidak jadi beban bagi Aries.

“Mau tidak mau ya, kami berusaha menetralkan dan membagi beban itu ke tim semua. Jadi strategi kami begitu. Kalau tidak, kasihan dia (Aries),” kata Caly.

Lebih lanjut, Caly juga mengungkapkan target tim panjat tebing Indonesia untuk Asian Games 2018. “Secara formal, kami ditargetkan dua emas dari nomor speed,” ucapnya.

Share: Aries Susanti Rahayu, Spiderwoman Indonesia Sang Juara Dunia Panjat Tebing