General

Jadi Gubernur dan Ketua PSSI, Edy Rahmayadi Diprediksi Bakal Hadapi Kesulitan Ini

Ramadhan — Asumsi.co

featured image

Keputusan Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi untuk maju sebagai calon gubernur di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumatera Utara 2018 sempat jadi perbincangan. Ya jelas kan guys soalnya Pak Edy sendiri masih punya tugas berat di PSSI, tapi justru ikutan Pilgub. Situasi ini pun mendapatkan tanggapan dari mantan Ketum PSSI, Agum Gumelar.

Agum Gumelar yang beberapa waktu lalu baru diangkat jadi Anggota Dewan Pertimbangan Presiden menjelaskankan satu kesulitan bagi seorang Ketum PSSI yang nantinya merangkap jabatan sebagai gubernur. Meski dianggap wajar, namun Agum menyebut rangkap jabatan akan menimbulkan konsekuensi besar.

Satu kesulitan yang disebut Agum jika Ketum PSSI merangkap sebagai gubernur adalah soal jarak. Menurut mantan Menteri Pertahanan di era Presiden Gus Dur itu, gubernur yang rangkap jabatan nantinya akan sulit menjalankan tugas sebagai Ketum PSSI yang idealnya harus menetap di Jakarta.

“Menurut saya kalau terpilih akan berat karena Ketua Umum PSSI idealnya harus berada di Jakarta,” kata Agum Gumelar seperti dikutip dari Tempo.co, Rabu (31/01).

Meski begitu, Agum sendiri sebenarnya tak mempermasalahkan sama sekali jika nantinya Ketum PSSI rangkap jabatan sebagai gubernur. Yang terpenting menurut Agum, Ketum PSSI yang merangkap sebagai kepala daerah tersebut bisa membagi waktu dan fokus.

“Kalau bisa mengatur PSSI dari daerah, ya, tidak masalah,” tegas Agum yang pernah menjabat sebagai Ketum PSSI pada periode 1999-2003 dan pada tahun 2011 menjabat sebagai ketua Komite Normalisasi PSSI tersebut.

Seperti yang sudah kita ketahui bersama nih guys, Pak Edy Rahmayadi yang saat ini masih menjabat sebagai Ketum PSSI, memutuskan untuk ikut dalam pertarungan Pilgub Sumut 2018 yang akan digelar pada 27 Juni 2018 nanti. Edy yang pernah menjabat sebagai Pangkostrad itu berpasangan dengan Musa Rajekshah dan didukung 5 partai seperti Golkar, Gerindra, PKS, PAN, dan Nasdem.

Keputusan Edy untuk maju di Pilgub Sumut 2018 tentu sempat menuai banyak kritik lantaran saat ini ia masih menjabat sebagai Ketum PSSI. Meski begitu, Edy punya alasan kuat untuk tetap mengejar posisi sebagai orang nomor satu di Sumut tersebut.

Sebelumnya, Edy pernah mengatakan bahwa dirinya tidak akan melepaskan posisinya sebagai Ketum PSSI seandainya terpilih sebagai gubernur pada Pilgub Sumut 2018 ini. Perlu diketahui, masa jabatan Edy di PSSI sendiri baru akan habis pada tahun 2020 mendatang.

Menurut Edy, salah satu alasannya ogah mundur dari jabatannya saat ini meski nanti terpilih sebagai gubernur, karena tidak ada aturan yang melarang rangkap jabatan di institusi lain meski saat ini sudah menjadi Ketum PSSI.

“(Tidak akan mundur dari jabatan sebagai Ketua PSSI) oh ya ya. Makanya tidak ada undang-undangnya. Sah boleh,” ujar Edy Rahmayadi seperti dilansir CNN Indonesia, Kamis (04/01) lalu.

Lagi pula, menurut Edy, rangkap jabatan juga tidak akan mengganggu dirinya dalam mengurus PSSI karena ia tak perlu turun ke lapangan untuk mengurus segala kegiatan PSSI dan hanya perlu melakukan pengawasan terhadap kinerja anak buahnya. Edy menegaskan bahwa kepengurusan PSSI dibawah kepemimpinannya sudah tertata dengan baik.

“Tidak terganggu. Grand design itu sudah disiapkan. Jadi rencana, jadwal semua berjalan. Saya kan sebagai ketua tinggal mengatakan ‘hei kenapa tidak dijalani’,” jelasnya.

Untuk diketahui, Edy Rahmayadi sendiri merupakan Ketum PSSI periode 2016-2020. Pria berusia 56 tahun tersebut sukses terpilih sebagai Ketum PSSI setelah mengantongi 76 suara mengalahkan mantan Panglima TNI Moeldoko dan Eddy Rumpoko.

Jadi menurut kalian nih guys, kira-kira Pak Edy bakal maksimal gak menjalankan tugasnya sebagai Ketum PSSI jika nanti terpilih jadi gubernur di Sumut?

Share: Jadi Gubernur dan Ketua PSSI, Edy Rahmayadi Diprediksi Bakal Hadapi Kesulitan Ini