Isu Terkini

Ada 600 Pilot Jadi Pengangguran, Ini Solusi Menteri Perhubungan

Ramadhan — Asumsi.co

featured image

Kabar kurang menyenangkan datang dari dunia penerbangan kita nih guys. Buat kalian yang hobi jalan-jalan naik pesawat, pasti nyadar kan, kalo belakangan ini, udah banyak banget penerbangan yang diadakan oleh maskapai ke berbagai wilayah di Indonesia. Namun ternyata, banyaknya penerbangan ini tak berbanding lurus dengan rekrutmen penerbang pesawat komersil, alias pilot. Profesi pilot di tanah air justru tengah mengalami oversupply, dimana jumlah pilot yang tersedia lebih banyak dari kebutuhan. Hasilnya, saat ini di Indonesia ada 600 orang pilot menganggur. Waduh, kok bisa?

Menurut Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, salah satu faktor penyebab banyaknya pilot yang pengangguran adalah karena tidak bisa bersaing dan mendapatkan pekerjaan sebagai pilot di maskapai. Hal ini terjadi khususnya kepada pilot AB Initio, yaitu pilot yang baru menyelesaikan pendidikan di sekolah pilot dan mendapat lisensi untuk menerbangkan pesawat komersil, namun belum memiliki pengalaman terbang. Pilot jenis ini, biasanya pengalaman terbangnya hanya didapatkan ketika di sekolah penerbangan.

“Kami tidak menutupi apa yang terjadi di sini, yaitu sekitar 600 pilot pemula tidak mendapat pekerjaan,” kata Budi Karya Sumadi saat Workshop Aeronautical Knowledge untuk Pilot Ab-Initio di Jakarta, seperti dikutip dari Kompas.com, Rabu (24/01).

Meski sudah dilakukan beberapa program penyerapan, jumlah lulusan pilot di setiap tahunnya masih belum sejalan dengan perkembangan lapangan kerja di dunia penerbangan.  Situasi itulah yang membuat Budi Karya akan mengurangi jumlah sekolah pilot di Indonesia. Bahkan akan ada sekolah pilot yang ditutup.

“Sehingga tahun lalu itu seribu, terus sempat diserap jadi 600. Tapi 600 ini harus kita selesaikan secara struktural. Apa yang akan kita lakukan, kita akan tes 600 itu menjadi 200 atau 300, akan kita didik supaya mempunyai kualifikasi lebih bagus,” ungkapnya.

“Tapi selain itu, sekolahnya kita akan koreksi, dari 20 sudah berhenti 2, 1 akan kita berhentiin lagi jadi 17. Dari 17 itu saya juga sarankan beberapa akan digabung, supaya jangan 17, katakan 12,13, atau 10,” lanjut Budi Karya.

Budi Karya menerangkan bahwa dari 18 sekolah yang saat ini masih tersedia, masing-masing memiliki 50 lulusan. Bayangkan, dalam waktu satu tahun sudah ada 900 lulusan dan jumlah itu tidak mungkin terserap karena perkembangan jumlah lapangan kerja untuk profesi pilot belum sebanding dengan jumlah lulusan.

Gak bisa nyerap lagi nanti, dan bayarnya kan mahal kasihan orang tuanya. Makanya kita sekolahkan setelah dia tambah kualitas kita minta airlines untuk merekrut sebagian, dan sebagian jadi cadangan,” terangnya.

“Jadi satu tahun percobaan, setelah dievaluasi mana yang cocok ya diterima. Kita membuat suatu upaya bersama. Masing-masing sekolah yang lulusannya tidak bekerja bertanggung jawab untuk menambah pendidikannya,” tambahnya.

Selain itu, upaya lainnya yang saat ini tengah dilakukan pemerintah adalah memberikan workshop dan pelatihan tambahan pada para pilot ab-initio atau pemula. Tujuannya agar para pilot bisa mendapatkan pengetahuan lebih untuk masuk ke industri penerbangan.

Seperti diketahui, Dirjen Perhubungan Udara, Kemenhub, Agus Santoso menyebutkan bahwa pihaknya juga telah menyelenggarakan sejumlah pelatihan. Pertama diselenggarakan pada Desember 2017, dan kedua dilaksanakan pada hari ini, Rabu (24/01).

“Hari ini, ada 350 yang kami beri pelatihan aeronautical knowledge. Pelatihan ini kami selenggarakan karena berdasarkan beberapa case pada ab-initio masih rendah di aeronautical knowledge,” pungkasnya.

Share: Ada 600 Pilot Jadi Pengangguran, Ini Solusi Menteri Perhubungan