Budaya Pop

Catatan 2018 Asumsi: Kata-kata yang Paling Sering Digunakan Orang-orang Indonesia

Hafizh Mulia — Asumsi.co

featured image

Secara sadar atau enggak, dalam satu rentang waktu tertentu, ada kata-kata khas yang kalian ucapkan. Biasanya nih, salah satu pemicunya adalah karena kata-kata tersebut lagi sering diucapkan juga sama banyak orang, entah itu di internet atau di dunia nyata. Nah, berikut rangkuman ala Asumsi.co tentang kata-kata apa yang sering diucapkan selama tahun 2018 ini.

Milenial

Selama tahun 2018, kata ‘milenial’ semakin kencang diomongin sama banyak orang. Tapi sayangnya, banyak dari mereka justru pakai kata milenial hanya untuk mencapai tujuannya, apa pun itu. Kata milenial ini akhirnya semacam jadi sebutan pemantik buat menginklusikan diri ke kelompok anak muda. Kayaknya, apa pun yang ditempelin kata milenial jadi lebih menjual gitu. Mulai dari iklan politik, iklan rumah, sampai iklan tempat wisata, semuanya pake narasi kayak “Cocok untuk milenial”, “Sesuai dengan kebutuhan milenial”, atau “Favorit milenial.” Jadinya, ya kata ini overused banget dan kehilangan esensinya.

Di sisi yang lebih positif, tahun 2018 ini emang bisa sih dianggap sebagai tahunnya milenial. Peran anak-anak muda milenial di tahun ini besar banget. Ada yang jadi aktivis terkenal di dunia maya atau nyata, berkarir di ranah politik, bikin startup yang besar, dan banyak hal-hal lain yang semuanya dimotori oleh milenial. Ya, semoga tahun 2019 nanti, milenial makin berjaya deh ya!

Cebong

Kalau milenial punya arti lebih netral, kata ‘cebong’ udah sering banget diucapkan tapi artinya jauh lebih negatif. Meskipun tahun politiknya masih 2019 nanti, suasana di tahun 2018 udah panas banget! Buat yang belum tahu, kata cebong dipakai sebagai ungkapan untuk ‘meledek’ orang-orang yang mendukung Jokowi. Entah asalnya dari mana (karena memang beragam versi) yang jelas, orang-orang yang tidak suka dengan Presiden Jokowi akan melabeli pendukungnya dengan istilah Cebong.

Kampret

Serupa namun di posisi yang berbeda, kata ‘kampret’ adalah sebuah label untuk pendukung Prabowo oleh orang-orang yang tidak suka dengannya. Sama seperti cebong, istilah kampret ini juga tidak jelas asal-usulnya. Yang jelas, kedua istilah ini sebenarnya sudah muncul sejak Pemilu 2014 yang lalu. Dengan Pemilu 2019 sudah di depan mata, tahun 2018 menjadi penuh kembali dengan dua kata ini. Ya, begitu lah, politik Indonesia baru sampai di tahap cebong-kampret ini.

Poligami

Di posisi keempat ada kata ‘poligami’. Kata ini sebenarnya sudah ngetren cukup lama, terutama ketika fenomena poligami ini mulai diomongin lagi sama banyak orang di Instagram dan Twitter. Namun, ada satu pemicu spesifik mengapa poligami ini bisa masuk ke dalam kata ini. Yakni, ketika Grace Natalie mengumumkan kalau partainya akan memperjuangkan pelarangan poligami untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pejabat publik. Hal ini sontak menimbulkan kontroversi, mengingat poligami untuk sebagian orang bukanlah suatu masalah dan bahkan banyak yang mempraktikannya. Per tanggal 27 Desember 2018, atau ketika tulisan ini dibuat, polemik poligami masih terus diperdebatkan, khususnya di dunia maya.

Politik

Terakhir, kata ‘politik’ jelas sudah mewarnai kehidupan 2018 orang-orang Indonesia. Dari bulan Januari hingga kini, istilah politik udah jadi sesuatu yang enggak bisa dihindari. Mau buka media sosial atau platform hiburan apapun, kayaknya tetap ada tuh orang-orang yang ngomongin politik. Bahkan di tulisan ini sendiri, semuanya berangkat dari isu-isu politik.

Kata politik ini emang seringkali tidak berdiri sendiri. Namun, istilah ini digunakan pada banyak kesempatan. Beberapa kata-kata yang sering diucapkan di antaranya seperti politik identitas, politik milenial, dan tahun politik.

Share: Catatan 2018 Asumsi: Kata-kata yang Paling Sering Digunakan Orang-orang Indonesia