Isu Terkini

Jokowi Minta Kepala Daerah Pelototi Pergerakan Inflasi dari Jam ke Jam

Muhammad Fadli — Asumsi.co

featured image
Antara/Desca Lidya/Jokowi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta gubernur, bupati, wali kota untuk memperhatikan pergerakan inflasi dari jam ke jam. Hal itu dilakukan karena indeks harga konsumen itu kini menjadi momok semua negara.

Hal itu Jokowi sampaikan saat menyerahkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah tahun 2023 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (1/12/2022).

“Saya minta perhatikan dari waktu ke waktu, dari jam ke jam, pergerakan angka inflasi di daerah masing-masing. Ini penting sekali,” kata  Jokowi dikutip Antara.

Ancaman inflasi: Jokowi mengatakan ancaman kenaikan inflasi menjadi salah satu tantangan perekonomian domestik maupun global pada tahun depan. Karena itu, para kepala daerah diminta turut berupaya keras mengendalikan pasokan dan stok barang dan jasa di daerah masing-masing.

“Ini momok semua negara. Inflasi. Sekali lagi, perhatikan pergerakan angka inflasi di daerah masing-masing,” kata dia.

Realisasi belanja: Selain kepada kepala daerah, Jokowi juga turut meminta kepada kementerian dan lembaga non-kementerian (K/L) untuk mempercepat realisasi belanja khususnya belanja modal dan sosial di APBN dan APBN 2023.

“Saya minta percepat realisasi belanja,” kata Jokowi.

Waspada: Jokowi meminta seluruh K/L dan pemda untuk memiliki kepekaan terhadap krisis dan selalu waspada dengan ketidakpastian global. Para pejabat pemerintah pusat dan daerah, kata Jokowi, harus memahami bahwa saat ini dunia sedang berada dalam kondisi yang tak baik-baik.

“Semuanya harus betul-betul siap atas segala berbagai kemungkinan yang mungkin terjadi, yang tanpa kita prediksi, yang tanpa kita hitung semuanya. Bukan hanya untuk mampu bertahan, tapi juga bisa memanfaatkan setiap peluang yang ada,” kata dia.

APBN 2023 yang telah disepakati pemerintah dan DPR mencakup belanja negara sebesar Rp3.016,2 triliun dan pendapatan negara Rp2.463,0 triliun, dengan defisit Rp598,2 triliun atau 2,84 persen Produk Domestik Bruto (PDB).

Baca Juga:

Jokowi kembali Bicara Krisis Pangan

Jokowi: Krisis Pangan Tahun Depan Akan Lebih Gelap

Jokowi: Butuh Pemikiran Abu Nawas untuk Hadapi Krisis Ekonomi

Share: Jokowi Minta Kepala Daerah Pelototi Pergerakan Inflasi dari Jam ke Jam