Internasional

Jadi Raja Inggris, Charles Janji Akan Teladani Ratu Elizabeth II

Joko Panji Sasongko — Asumsi.co

featured image
ANTARA/Jonathan Brady/Pool via Reuters/as

Raja Charles III berjanji untuk meneladani mendiang ibunya
saat dia diproklamasikan secara resmi sebagai penguasa baru Kerajaan Inggris.

Proklamasi itu dilakukan dalam upacara bersejarah yang
menampilkan tradisi berabad-abad dan arak-arakan terompet.

Mangkatnya Ratu Elizabeth II dalam usia 96 tahun pada Kamis
(8/9), diikuti dengan beberapa hari berkabung dan pemakaman kenegaraan yang
akan digelar dalam sepekan ke depan.

Charles III, 73 tahun, segera melanjutkan peran ibunya pada
Kamis, tetapi Dewan Aksesi yang terdiri dari ratusan politikus, uskup dan
pegawai negeri senior dengan kostum heraldik tradisional akan memproklamasikan
suksesinya pada Sabtu.

Dewan tersebut, yang telah ada sejak berabad-abad lalu dan
bertugas memberi masukan kepada kerajaan, beranggotakan para penasihat,
termasuk putranya dan pewaris takhta, William, istrinya Camilla dan Perdana
Menteri baru Liz Truss, yang menandatangani proklamasi.

Enam mantan perdana menteri, para uskup senior dan
sekumpulan politikus meneriakkan “God Save The King” ketika
pengumuman Charles III sebagai raja disetujui.

“Saya sangat menyadari warisan besar dan tugas ini, dan
tanggung jawab besar kedaulatan kini diserahkan kepada saya,” kata Charles
III seperti dilansir Antara.

“Dalam memenuhi tanggung jawab ini, saya akan berusaha
untuk mengikuti teladan yang menginspirasi dalam menegakkan pemerintahan
konstitusional dan mencapai perdamaian, keharmonisan dan kesejahteraan rakyat
di kepulauan ini dan di wilayah Kerajaan Inggris di seluruh dunia,” kata
dia.

Kemudian, di atas sebuah balkon yang menghadap lapangan
Friary Court di Istana St James, David White, sebagai Garter King of Arms,
membacakan proklamasi itu dengan diiringi suara terompet.

“Ketika Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan ampunan-Nya,
mendiang wanita berdaulat kita Ratu Elizabeth Kedua yang diberkati dan dikenang
secara mulia, dengan kematiannya mahkota Kerajaan Inggris Raya dan Irlandia
Utara hanya berhak diserahkan kepada Pangeran Charles Philip Arthur
George,” kata White, memproklamasikan.

Para serdadu berseragam tradisional merah tua meneriakkan
“hip, hip, hurrah” ketika White meminta tiga sorakan bagi sang raja.

Ratusan warga diizinkan masuk ke lapangan untuk menyaksikan
upacara itu, termasuk anak-anak kecil yang duduk di pundak orangtua mereka,
seorang wanita yang memegang bunga dan seorang lansia yang duduk di kursi
rodanya.

Charles III adalah raja ke-41 dalam silsilah Raja Normandia
William Sang Penakluk yang merebut takhta Inggris pada 1066.

Upacara pada Sabtu itu meneruskan tradisi proklamasi sejak
ratusan tahun lalu untuk mengumumkan raja dan ratu baru dan menjadi proklamasi
pertama yang disiarkan di televisi.

Bagi kebanyakan warga Inggris, menyaksikan acara itu menjadi
pengalaman pertama mereka, karena Elizabeth II adalah satu-satunya penguasa
kerajaan yang pernah mereka kenal.

Charles baru berusia 3 tahun ketika ibunya dinobatkan
sebagai Ratu pada 1952.

Baca Juga

Share: Jadi Raja Inggris, Charles Janji Akan Teladani Ratu Elizabeth II