Internasional

Usai Klaim Kuasai Luhansk, Kini Rusia Bombardir Donetsk

Manda Firmansyah — Asumsi.co

featured image
ANTARA/Reuters/Alexander Ermochenko/as

Pasukan Rusia terlibat dalam pertempuran sengit dan bergerak menuju wilayah Donetsk setelah merebut dua kota terakhir di wilayah Luhansk. 

Gubernur Donetsk Pavlo Kyrylenko mendesak lebih dari 350.000 penduduknya untuk melarikan diri ketika Rusia meningkatkan ofensif dan peringatan udara dikeluarkan di hampir seluruh negara. Mengungsikan orang dari provinsi Donetsk diperlukan untuk menyelamatkan nyawa dan memungkinkan tentara Ukraina mempertahankan kota-kota dari serangan Rusia dengan lebih baik. 

“Nasib seluruh negara akan ditentukan oleh wilayah Donetsk. Begitu ada lebih sedikit orang, kami akan dapat lebih berkonsentrasi pada musuh kami dan melakukan tugas utama kami,” ucapnya, dilansir dari Associated Press. 

Permintaan evakuasi: Seruan evakuasi itu tampaknya mewakili salah satu evakuasi perang terbesar yang disarankan, meski tidak jelas apakah orang akan bersedia dan dapat melarikan diri dengan aman. 

Menurut badan pengungsi PBB, lebih dari 7,1 juta orang Ukraina diperkirakan mengungsi di dalam negeri. Sedangkan lebih dari 4,8 juta pengungsi meninggalkan negara itu sejak invasi Rusia dimulai pada 24 Februari. 

Rusia diklaim kalah: Sementara itu, Gubernur Luhansk Serhiy Gaidai mengatakan, pasukan Rusia mengalami kekalahan besar saat merebut kota Sievierodonetsk dan Lysychansk. Akan tetapi, memilih terus bergerak ke arah selatan. Semua tentara dan pasukan cadangan Rusia telah diarahkan ke pinggiran Luhansk. 

“Sejumlah besar peralatan sedang digerakkan ke wilayah Donetsk. Tentu, setelah wilayah Luhansk, Donetsk menjadi target utama mereka,” ucapnya, dilansir dari Antara. 

Rebut Donetsk: Usai gagal merebut Ibu Kota Kiev di awal invasi, Rusia telah menggerakkan kekuatannya ke Donbas, wilayah industri Ukraina yang mencakup Luhansk dan Donetsk. Kelompok-kelompok separatis pro Rusia telah menguasai sejumlah kantong di kedua wilayah itu sejak 2014. 

Pada malam sebelum merangsek ke Ukraina akhir Februari tahun ini, Rusia mengakui Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk sebagai negara merdeka di sana. Rusia mengklaim, pembebasan seluruh wilayah Luhansk pada Minggu (3/7/2022).

Rebut Luhansk: Beberapa pengamat mengatakan, Rusia mengerahkan lebih dari separuh kekuatan tempurnya untuk merebut Luhansk. Ukraina masih mempertahankan sebagian besar wilayah Donetsk dan kemenangan di sana akan membuat Rusia mengendalikan kota-kota industri besar, seperti Bakhmut, Sloviansk, dan Kramatorsk. 

Gaidai mengklaim, kekalahan yang dialami Rusia dalam pertempuran begitu parah, sehingga tidak bisa membawa semua tentara yang terluka. 

“Rumah-rumah sakit penuh, begitu pula kamar-kamar mayat,” tuturnya. 

Hancurkan depot senjata: Menurut Gadai, tentara Ukraina telah menghancurkan depot senjata dan bahan bakar milik Rusia yang jauh dari lokasi pertempuran. “Jadi dapat kami perkirakan mereka harus jeda di beberapa lokasi,” ujar Gaidai.

 Menurut Gadai, sekitar 15.000 penduduk masih tinggal di Lysychansk, daerah yang memiliki kilang minyak. Pasukan Rusia terlibat dalam pertempuran dengan penduduk setempat.

“Mereka mencari warga pro Ukraina, mereka berkomplot dengan kolaborator, mereka mengetahui apartemen yang ditinggali tentara. Semuanya dihancurkan. Seluruh koleksi buku dalam bahasa Ukraina,” ucapnya.

Baca Juga:

Ukraina Tuduh Rusia Jatuhkan Bom Fosfor Usai Tarik Pasukannya 

Zelensky Akui Lysychanks Jatuh ke Tangan Rusia 

Rusia Klaim Rebut Luhansk

Share: Usai Klaim Kuasai Luhansk, Kini Rusia Bombardir Donetsk